Ini Bukti Sains Modern Ada di Al Quran, Mulai dari Teori Big Bang hingga Unsur Air Mendominasi Makhluk Hidup

Rabu, 02 Agustus 2023 - 14:14 WIB
loading...
Ini Bukti Sains Modern Ada di Al Quran, Mulai dari Teori Big Bang hingga Unsur Air Mendominasi Makhluk Hidup
Banyak Surah Al Quran yang menggambarkan sejumlah proses alam diteliti ratusan abad kemudian oleh para ilmuwan. (Foto: Ilustrasi/Istock)
A A A
JAKARTA - Asumsi sebagian kelompok masyarakat modern menganggap bahwa sains selalu berbanding terbalik dengan agama, terutama ajaran Islam. Padahal sebagian besar Surah Al Quran menggambarkan sejumlah proses alam yang diteliti ratusan abad kemudian oleh para ilmuwan.

Definisi kata sains dalam kamus Merriem-Webster disebutkan sebagai pengetahuan atau sistem pengetahuan yang mencakup kebenaran umum, atau operasi hukum umum terutama yang diperoleh dan diuji melalui metode ilmiah. Maka, sains adalah metodologi dari sistem kepercayaan atau ideologi yang menjadi pendekatan sistematis untuk mengamati dan menjelaskan dunia di sekitar kita.

Para ilmuwan muslim dari berbagai bidang telah menyadari fungsi sains untuk menjelaskan fenomena yang terjadi di sekitar mereka. Mereka pun berkontribusi besar untuk mengintegrasikan nalar analitis sains dengan petunjuk-petunjuk yang tersirat dalam Alquran. Mereka meyakini bahwa Allah memerintahkan manusia mencari pengetahuan dan menemukan keberadaan-Nya melalui eksistensi makhluk hidup.



Seperti yang dilakukan oleh ilmuwan matematika sekaligus filsuf Abu Ali al Hasan Ibn al-Haytham, atau yang lebih dikenal dengan Alhazen yang meletakkan dasar-dasar prinsip metode penelitian ilmiah modern pada abad ke-10 hingga abad ke-11 Masehi. Berkat jasanya, the United National Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO) merayakan hari khusus untuk Alhazen.

“Beliau salah satu ilmuwan Arab brilian yang memberikan kontribusi signifikan dalam prinsip keilmuan tentang optik, astronomi, dan matematika melalui metode khusus; eksperimen yang dihasilkan melalui hipotesis dasar atau premis,” tulis UNESCO dilansir dari laman Wisconsinmuslimjournal.org, Rabu (2/8/2023).

Ilmuwan muslim dari Era Kejayaan Islam lainnya, antara lain ahli matematika dan astronomi Omar Khayyam ; ahli kedokteran Al-Razi dan Ibnu Sina (Avicena); ahli ilmu bedah Al-Zahrawi; ahli matematika Al-Khwarizmi; serta ahli fisika dan antropolog Al-Biruni.
Pemikiran para ilmuwan Muslim tadi banyak terinspirasi dari Surah Al Quran yang diimplementasikan dalam mekanisme penalaran keilmuan modern, seperti beberapa hal berikut ini:

1. Penciptaan alam semesta

“Apakah orang-orang tidak menyadari bahwa langit dan bumi adalah satu massa, maka Kami pisahkan mereka?" (QS Al Anbiya 21:30)

Gagasan tentang alam semesta yang mengembang muncul dari satu peristiwa tunggal tersebar ke publik sejak abad ke-20 dengan nama Teori Big Bang. Teorinya pertama kali dikemukakan pada 1927 oleh Georges Lemaitre, seorang ilmuwan berkebangsaan Belgia.



Ia mengkaji dari aspek kosmologi bahwa seluruh alam semesta berasal dari massa tunggal yang sangat besar, yaitu Nebula Primer. Ledakan besar yang disebut sebagai "Big Bang" atau Pemisahan Sekunder terjadi dan mengarah pada pembentukan galaksi.
Teori Big Bang saat ini menjadi penjelasan ilmiah yang diterima secara universal untuk asal usul dan perkembangan alam semesta meskipun tidak membahas penyebabnya atau mekanisme apa yang memicu Pemisahan Sekunder. Pemahaman yang tersirat dari Al Quran bahwa kekuatan besar (Allah) yang menyebabkan massa tadi terpecah.

2. Unsur Air Mendominasi Makhluk Hidup

"Dan Kami ciptakan dari air setiap makhluk hidup. Apakah mereka tidak akan percaya?" (QS Al Anbiya 21:30)
"Dan Allah telah menciptakan dari air setiap makhluk hidup. Beberapa dari mereka merangkak dengan perut mereka, beberapa berjalan dengan dua kaki, dan beberapa berjalan dengan empat kaki. Allah menciptakan apa pun yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Allah Maha Mampu melakukan segalanya." (QS: An-Nur, 24:45)

Di era modern ini kita telah mengetahui bahwa sitoplasma, zat dasar sel makhluk hidup terdiri dari 80 persen air. Penelitian juga menyebutkan bahwa sebagian besar organisme terdiri dari 50-90 persen air, dan bahwa setiap entitas hidup membutuhkan air untuk keberadaannya.
(msf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1703 seconds (0.1#10.140)