China Minta Semua Wilayahnya Gunakan Zona Waktu yang Sama

Jum'at, 11 Agustus 2023 - 14:25 WIB
loading...
China Minta Semua Wilayahnya Gunakan Zona Waktu yang Sama
China akan gunakan Zona waktu yang sama. FOTO/ IFL
A A A
BEIJING - Penduduk kota Kashgar di provinsi Xinjiang menyaksikan matahari musim panas terbenam di tengah malam.

BACA JUGA - Fenomena Alam Unik di Dunia

Hal itu usai Partai Komunis China memutuskan bahwa semua negara beroperasi di zona waktu yang sama dengan Beijing.

Kota Kashgar terletak di garis lintang yang hampir sama dengan ibu kota Turki di Ankara di mana matahari terbenam beberapa jam sebelumnya.

Artinya, jam di Kashgar sekitar tiga jam lebih awal dari waktu yang ditentukan oleh lokasi geografis kota.

“Senja tengah malam bersama keluarga saya adalah salah satu kenangan terbaik yang saya miliki dari masa kecil saya di Xinjiang,''

“Tetapi pada saat yang sama, fenomena tersebut juga menunjukkan bagaimana otoritas China ingin mengontrol segala sesuatu di Xinjiang, bahkan di zaman kita,” kata warga Shamsed kepada Al Jazeera di San Diego, California.

Pakar Sejarah dan Politik China dari University of St Thomas Houston Yao Yuan Yeh mengatakan waktu bersifat politis di China dan sering digunakan untuk menanamkan rasa keterkaitan dan kontrol.

Dia mengatakan bahwa di bawah Presiden Xi Jinping yang berkuasa pada tahun 2012, ada fokus baru untuk mengasimilasi minoritas China ke dalam budaya dominan negara yang dipromosikan oleh Partai Komunis.

"Oleh karena itu, pihak berwenang mengambil sikap yang lebih keras terhadap segala jenis gagasan separatis di antara kelompok minoritas, termasuk gagasan untuk memiliki zona waktu terpisah.

“Ini digunakan untuk memperkuat narasi resmi negara China yang bersatu di bawah kekuasaan Partai Komunis,” jelasnya.

Menurut Yuan Yeh, minoritas lain di China juga wajib menjaga waktu karena tindakan tersebut berada di bawah pengawasan ketat otoritas pusat China.

"Untuk minoritas lain di luar China seperti Tibet dan Mongolia, waktu juga dikontrol dari Beijing," katanya.

Seorang warga, Payzulla Zaydun, 56, mengatakan bahwa waktu sering menjadi titik pertikaian antara warga Uighur di Xinjiang dan pihak berwenang di Beijing.

Dia mengatakan, ibu kota provinsi Xinjiang, Urumqi, secara geografis berada dua jam di belakang Beijing.

Ketika dia kuliah di universitas di Urumqi pada 1980-an dan 1990-an, beberapa siswa Uighurnya sengaja datang terlambat dua jam ke kelas jika kuliah hanya terdaftar dalam waktu Beijing.

"Mereka percaya bahwa waktu Xinjiang harus digunakan di Xinjiang dan ada perasaan bahwa sebagai orang Uighur ada tanggung jawab untuk menegakkan waktu setempat," katanya.

Menurut Payzulla, banyak toko dan bisnis lokal di Urumqi juga buka dan tutup sesuai dengan perbedaan waktu dua jam dalam kepatuhan waktu lokal dibandingkan dengan waktu Beijing.

Namun, menegakkan waktu lokal di Xinjiang saat ini lebih sulit karena kontrol ketat dari pemerintah China.

"Jika Anda secara terbuka menantang waktu Beijing sekarang, Anda dapat dituntut karena subversif.

"Ibu saya yang sudah lanjut usia tidak pernah menggunakan waktu Beijing sebelumnya, tetapi beberapa tahun yang lalu dia tiba-tiba mulai menggunakan waktu Beijing ketika kami berbicara di telepon karena dia takut konsekuensinya jika tidak melakukannya," katanya
(wbs)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1781 seconds (0.1#10.140)