Ini 8 Alat yang Dipakai Membersihkan Kakbah
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kakbah di Masjidil Haram secara rutin dibersihkan setiap tahun. Ternyata ada 8 alat yang dibuat membersihkan dan menyucikan Kakbah.
Arsitektur Kakbah yang sederhana hanya berbentuk kubus tidak mengurangi kekaguman umat Muslim dunia. Wangi khas Kakbah yang memberi kesan magis dan suci terngiang di ingatan para jamaah umrah dan haji.
Di balik wangi yang tak terlupakan itu terdapat tim khusus yang membersihkan Kakbah dengan menggunakan peralatan istimewa.
Ritual pembersihan itu dikenal dengan Ghusl Kakbah , yaitu pembersihan rutin menggunakan air dari sumur Zamzam yang diberkahi.
Dilansir dari laman the Islamic Information, Senin (14/8/2023), berikut 8 alat dalam ritual tersebut.
1. Kendi semprot air mawar
Alat pertama yang digunakan di Ghusl Kabah berupa kendi yang dirancang khusus untuk menyemprotkan air Zamzam yang dicampur dengan air mawar. Air Zamzam memiliki makna yang sangat besar dalam tradisi Islam, diyakini sebagai sumber penyembuhan dan pemurnian yang diberkahi.
Mencampurnya dengan air mawar menambah keharuman yang menenangkan, membuat proses pembersihan menjadi lebih menyiratkan rasa kebatinan dan spiritual yang tinggi.
2. Wewangian rempah aromatik
Setelah menyemprot campuran Zamzam dan air mawar, ritual dilanjutkan dengan menyemprot wewangian rempah-rempah alami pilihan. Rempah-rempah aromatik ini dipilih secara khusus untuk menjaga kesucian tempat suci dan menambahkan aroma khas ke atmosfer di sekitar Kakbah.
3. Bejana
Wadah berisi air yang digunakan untuk membasahi kain yang dipakai membersihkan Kakbah.
4. Galon air
Campuran air mawar dan air Zamzam ditaruh ke dalam satu galon atau wadah besar dalam jumlah yang cukup. Cara ini untuk memastikan ketersediaan air yang cukup untuk melakukan pembersihan secara efektif.
5. Mangkok upacara
Proses mencampur air mawar dan air Zamzam dilakukan secara cermat di dalam sebuah mangkok upacara khusus. Penempatan di mangkok ini menandai kesakralan ritual.
6. Air mawar
Di dalam Kakbah, udaranya dipenuhi harum air mawar. Bau harum menjadi bagian penting dari upacara yang membuat pengalaman spiritual menjadi lebih baik bagi mereka yang pergi ke tempat suci.
7. Tempat pembakaran dupa tembaga
Untuk lebih meningkatkan suasana sakral di dalam Kakbah, pembakar dupa tembaga digunakan untuk pengasapan. Aroma manis dari dupa yang terbakar dapat menembus dinding dan seluruh ruangan Kakbah mampu meningkatkan hubungan spiritual para jamaah Masjidil Haram.
Ritual Ghusl Kakbah sebagai ritual suci yang melambangkan pemurnian terus menerus dari situs tersuci dalam Islam. Alat-alat yang digunakan dalam ritual ini, mulai dari kendi untuk menyemprotkan air Zamzam yang dicampur dengan air mawar hingga pembakar dupa tembaga untuk pengasapan, semuanya dipilih dengan sangat hati-hati dan penuh hormat.
8. Kain
Dinding Kakbah diseka dengan lembut menggunakan kain lembab untuk membersihkan kotoran yang mungkin menumpuk.
Arsitektur Kakbah yang sederhana hanya berbentuk kubus tidak mengurangi kekaguman umat Muslim dunia. Wangi khas Kakbah yang memberi kesan magis dan suci terngiang di ingatan para jamaah umrah dan haji.
Di balik wangi yang tak terlupakan itu terdapat tim khusus yang membersihkan Kakbah dengan menggunakan peralatan istimewa.
Ritual pembersihan itu dikenal dengan Ghusl Kakbah , yaitu pembersihan rutin menggunakan air dari sumur Zamzam yang diberkahi.
Dilansir dari laman the Islamic Information, Senin (14/8/2023), berikut 8 alat dalam ritual tersebut.
1. Kendi semprot air mawar
Alat pertama yang digunakan di Ghusl Kabah berupa kendi yang dirancang khusus untuk menyemprotkan air Zamzam yang dicampur dengan air mawar. Air Zamzam memiliki makna yang sangat besar dalam tradisi Islam, diyakini sebagai sumber penyembuhan dan pemurnian yang diberkahi.
Mencampurnya dengan air mawar menambah keharuman yang menenangkan, membuat proses pembersihan menjadi lebih menyiratkan rasa kebatinan dan spiritual yang tinggi.
2. Wewangian rempah aromatik
Setelah menyemprot campuran Zamzam dan air mawar, ritual dilanjutkan dengan menyemprot wewangian rempah-rempah alami pilihan. Rempah-rempah aromatik ini dipilih secara khusus untuk menjaga kesucian tempat suci dan menambahkan aroma khas ke atmosfer di sekitar Kakbah.
3. Bejana
Wadah berisi air yang digunakan untuk membasahi kain yang dipakai membersihkan Kakbah.
4. Galon air
Campuran air mawar dan air Zamzam ditaruh ke dalam satu galon atau wadah besar dalam jumlah yang cukup. Cara ini untuk memastikan ketersediaan air yang cukup untuk melakukan pembersihan secara efektif.
5. Mangkok upacara
Proses mencampur air mawar dan air Zamzam dilakukan secara cermat di dalam sebuah mangkok upacara khusus. Penempatan di mangkok ini menandai kesakralan ritual.
6. Air mawar
Di dalam Kakbah, udaranya dipenuhi harum air mawar. Bau harum menjadi bagian penting dari upacara yang membuat pengalaman spiritual menjadi lebih baik bagi mereka yang pergi ke tempat suci.
7. Tempat pembakaran dupa tembaga
Untuk lebih meningkatkan suasana sakral di dalam Kakbah, pembakar dupa tembaga digunakan untuk pengasapan. Aroma manis dari dupa yang terbakar dapat menembus dinding dan seluruh ruangan Kakbah mampu meningkatkan hubungan spiritual para jamaah Masjidil Haram.
Ritual Ghusl Kakbah sebagai ritual suci yang melambangkan pemurnian terus menerus dari situs tersuci dalam Islam. Alat-alat yang digunakan dalam ritual ini, mulai dari kendi untuk menyemprotkan air Zamzam yang dicampur dengan air mawar hingga pembakar dupa tembaga untuk pengasapan, semuanya dipilih dengan sangat hati-hati dan penuh hormat.
8. Kain
Dinding Kakbah diseka dengan lembut menggunakan kain lembab untuk membersihkan kotoran yang mungkin menumpuk.
(msf)