Selain di Sumenep, Suara Dentuman Misterius juga Pernah Muncul di Tempat-Tempat Ini
loading...
A
A
A
2. Dentuman di Cimahi
Suara dentuman juga didengar sejumlah orang di Cibeber dan Citeureup, Kota Cimahi, Jawa Barat, pada Rabu (20/1/2021) siang. Kejadian itu bikin geger.
Segelintir warga mengakui mendengar dentuman itu beberapa kali, namun tak mengetahui sumber atau penyebab suaranya. Warga lainnya berspekulasi suara dentuman itu berkaitan proyek pengerjaan tunnel 11 Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) di kawasan Gunung Bohong, perbatasan Kecamatan Cimahi Selatan dengan Kecamatan Padalarang, Bandung Barat.
3. Dentuman di Majene
Warga Desa Maliaya, Kecamatan Malunda, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, pernah digegerkan dengan adanya suara dentuman yang diduga dari dasar laut pada Selasa (26/1/2021). Waktu itu Kepala Desa Maliaya, Masri, mengungkapkan suara dentuman tersebut terdengar oleh warga sebanyak dua kali, yakni pada pukul 09.00 WITA dan pukul 18.00 WITA.
Hal itu membuat warga di desa tersebut panik dan saat ini memilih mengungsi ke dataran tinggi.
"Iya, memang betul itu ada suara dentuman kayak suara ban pecah dan suara gemuruh dari dalam tanah. Jadi warga pada panik dan lari ke atas gunung mengungsi," kata Masri.
Suara dentuman juga didengar sejumlah orang di Cibeber dan Citeureup, Kota Cimahi, Jawa Barat, pada Rabu (20/1/2021) siang. Kejadian itu bikin geger.
Segelintir warga mengakui mendengar dentuman itu beberapa kali, namun tak mengetahui sumber atau penyebab suaranya. Warga lainnya berspekulasi suara dentuman itu berkaitan proyek pengerjaan tunnel 11 Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) di kawasan Gunung Bohong, perbatasan Kecamatan Cimahi Selatan dengan Kecamatan Padalarang, Bandung Barat.
3. Dentuman di Majene
Warga Desa Maliaya, Kecamatan Malunda, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, pernah digegerkan dengan adanya suara dentuman yang diduga dari dasar laut pada Selasa (26/1/2021). Waktu itu Kepala Desa Maliaya, Masri, mengungkapkan suara dentuman tersebut terdengar oleh warga sebanyak dua kali, yakni pada pukul 09.00 WITA dan pukul 18.00 WITA.
Hal itu membuat warga di desa tersebut panik dan saat ini memilih mengungsi ke dataran tinggi.
"Iya, memang betul itu ada suara dentuman kayak suara ban pecah dan suara gemuruh dari dalam tanah. Jadi warga pada panik dan lari ke atas gunung mengungsi," kata Masri.
(msf)