Ilmuwan Temukan Gen Rahasia Umur Panjang
loading...
A
A
A
JAKARTA - Para ilmuwan berhasil mengungkap rahasia umur panjang . Temuan ini diharapkan dapat membantu manusia mengatasi penyakit, penyembuhan luka dan meningkatkan kekebalan tubuh, sehingga bisa hidup lebih lama.
Temuan baru ini berdasarkan riset pada hewan pengerat tikus mol telanjang yang selama ini terkenal berumur panjang.
“Kami telah mengidentifikasi molekul yang memperlambat degradasi hyaluronan dan sedang mengujinya dalam uji praklinis. Kami berharap temuan ini akan memberikan contoh tentang bagaimana adaptasi umur panjang dari spesies berumur panjang dapat diadaptasi untuk memberikan manfaat bagi umur panjang dan kesehatan manusia ,” kata Dr Andrei Seluanov, peneliti di Universitas Rochester dikutip dari Metro, Sabtu (26/8/2023).
Tikus mol telanjang diketahui memiliki gen hyaluronan synthase 2 (HAS2) yang memproduksi asam hialuronat, molekul lengket yang membantu melindungi sel dari kerusakan.
Tikus ini ternyata menghasilkan lebih banyak asam hialuronat dibandingkan hewan pengerat lainnya. Asam hialuronat adalah molekul yang ditemukan dalam zat seperti jeli yang mengelilingi sel. Ini adalah komponen utama jaringan ikat dan berperan dalam penyembuhan luka, pelumasan sendi, dan fungsi kekebalan tubuh.
Dr Andrei Seluanov bersama para rekannya di Universitas Rochester telah melakukan rekayasa genetik pada tikus untuk menghasilkan gen HAS2 versi tikus mol telanjang.
Hal ini menyebabkan peningkatan kesehatan dan peningkatan rata-rata umur tikus yang dimodifikasi sebesar 4,4 persen, yang juga lebih tahan terhadap kanker. “Studi kami memberikan bukti prinsip bahwa mekanisme umur panjang unik yang berevolusi pada spesies mamalia berumur panjang dapat diekspor untuk meningkatkan umur mamalia lain,” kata Dr Vera Gorbunova, penulis lain dari studi tersebut
Tikus mol telanjang adalah hewan pengerat tidak berbulu yang dikenal karena umurnya yang panjang dan tahan terhadap kanker.
Di alam liar, hewan ini dapat hidup hingga 30 tahun, sepuluh kali lebih lama dibandingkan hewan pengerat lain seukurannya. Di penangkaran, mereka diketahui hidup lebih lama lagi, hingga 35 tahun.
Para peneliti sebelumnya telah menemukan bahwa HMW-HA adalah salah satu mekanisme yang bertanggung jawab atas resistensi tikus mol telanjang terhadap kanker.
Temuan baru ini berdasarkan riset pada hewan pengerat tikus mol telanjang yang selama ini terkenal berumur panjang.
“Kami telah mengidentifikasi molekul yang memperlambat degradasi hyaluronan dan sedang mengujinya dalam uji praklinis. Kami berharap temuan ini akan memberikan contoh tentang bagaimana adaptasi umur panjang dari spesies berumur panjang dapat diadaptasi untuk memberikan manfaat bagi umur panjang dan kesehatan manusia ,” kata Dr Andrei Seluanov, peneliti di Universitas Rochester dikutip dari Metro, Sabtu (26/8/2023).
Tikus mol telanjang diketahui memiliki gen hyaluronan synthase 2 (HAS2) yang memproduksi asam hialuronat, molekul lengket yang membantu melindungi sel dari kerusakan.
Tikus ini ternyata menghasilkan lebih banyak asam hialuronat dibandingkan hewan pengerat lainnya. Asam hialuronat adalah molekul yang ditemukan dalam zat seperti jeli yang mengelilingi sel. Ini adalah komponen utama jaringan ikat dan berperan dalam penyembuhan luka, pelumasan sendi, dan fungsi kekebalan tubuh.
Dr Andrei Seluanov bersama para rekannya di Universitas Rochester telah melakukan rekayasa genetik pada tikus untuk menghasilkan gen HAS2 versi tikus mol telanjang.
Hal ini menyebabkan peningkatan kesehatan dan peningkatan rata-rata umur tikus yang dimodifikasi sebesar 4,4 persen, yang juga lebih tahan terhadap kanker. “Studi kami memberikan bukti prinsip bahwa mekanisme umur panjang unik yang berevolusi pada spesies mamalia berumur panjang dapat diekspor untuk meningkatkan umur mamalia lain,” kata Dr Vera Gorbunova, penulis lain dari studi tersebut
Tikus mol telanjang adalah hewan pengerat tidak berbulu yang dikenal karena umurnya yang panjang dan tahan terhadap kanker.
Di alam liar, hewan ini dapat hidup hingga 30 tahun, sepuluh kali lebih lama dibandingkan hewan pengerat lain seukurannya. Di penangkaran, mereka diketahui hidup lebih lama lagi, hingga 35 tahun.
Para peneliti sebelumnya telah menemukan bahwa HMW-HA adalah salah satu mekanisme yang bertanggung jawab atas resistensi tikus mol telanjang terhadap kanker.