Beranda
Nasional
Internasional
Metro
Daerah
Lifestyle
Sports
Ekonomi Bisnis
Teknologi
Sains
Otomotif
Edukasi
Kalam
GenSINDO
Infografis
Video
Foto
Indeks
Sukses Mendarat di Bulan, India Berambisi Mengorbit di Venus
loading...
Organisasi Penelitian Luar Angkasa India (ISRO) akan mengirim pesawat luar angkasa ke Venus. (Foto: First Post)
A
A
A
JAKARTA - Ilmuwan ruang angkasa India tidak mau kalah dengan ilmuwan dari negara lain. Setelah meluncurkan misi pesawat ruang angkasa ke Bulan, mereka berambisi meluncurkan pesawat ruang angkasanya ke planet Venus.
Pencapaian misi Chandrayaan 3 menuju bulan memotivasi Organisasi Penelitian Luar Angkasa India (ISRO) untuk melakukan proyek lebih ambisius di masa depan. Percaya diri atas kesuksesan misi Chandrayaan 3, ISRO kini fokus ke dua tempat paling tidak bersahabat di tata surya, yakni matahari dan Venus .
Melansir dari First Post, Sabtu (26/8/2023), ISRO sedang dalam proses mempersiapkan pesawat luar angkasa yang ditujukan untuk mengorbit Venus. Misi dan pengorbitnya diberi nama Shukrayaan-1. Tujuan utamanya menyelidiki kedalaman di bawah permukaan planet paling panas di tata surya ini.
Mereka ingin mengungkap fenomena misterius yang tersembunyi di balik tabir awan asam sulfat yang menyelubungi Venus. Target peluncuran pesawat ruang angkasa ini ditetapkan pada Desember 2024 mendatang.
Penyesuaian orbit selanjutnya direncanakan pada tahun berikutnya. Selama periode ini, keselarasan relatif Bumi dan Venus akan memungkinkan pesawat ruang angkasa untuk dimasukkan ke dalam orbit planet dengan penggunaan propelan yang minimal.
Peluang peluncuran berikutnya yang cocok baru akan terjadi pada 2031. Fokus utama misi ini untuk mempelajari tiga bidang penting. Pertama, peneliti akan mempelajari lapisan permukaan planet dan apa yang ada di bawahnya, serta proses yang membentuk tampilan luarnya.
Mereka juga ingin mempelajari lebih lanjut tentang bahan kimia di udara, bagaimana atmosfer bergerak, dan mengapa atmosfer berubah. ISRO pun tertarik pada bagaimana energi dari Matahari mencapai Venus dan bagaimana pengaruhnya terhadap lapisan partikel bermuatan di sekitar planet tersebut.
Semua ini akan membantu mereka memahami susunan dan perilaku udara dan lingkungan Venus. Desain akhir pengorbit ini siap untuk mengakomodasi muatan ilmiah dengan berat sekitar 100 kilogram dan juga memiliki pasokan daya sebesar 500 watt.
Pencapaian misi Chandrayaan 3 menuju bulan memotivasi Organisasi Penelitian Luar Angkasa India (ISRO) untuk melakukan proyek lebih ambisius di masa depan. Percaya diri atas kesuksesan misi Chandrayaan 3, ISRO kini fokus ke dua tempat paling tidak bersahabat di tata surya, yakni matahari dan Venus .
Melansir dari First Post, Sabtu (26/8/2023), ISRO sedang dalam proses mempersiapkan pesawat luar angkasa yang ditujukan untuk mengorbit Venus. Misi dan pengorbitnya diberi nama Shukrayaan-1. Tujuan utamanya menyelidiki kedalaman di bawah permukaan planet paling panas di tata surya ini.
Mereka ingin mengungkap fenomena misterius yang tersembunyi di balik tabir awan asam sulfat yang menyelubungi Venus. Target peluncuran pesawat ruang angkasa ini ditetapkan pada Desember 2024 mendatang.
Baca Juga
Penyesuaian orbit selanjutnya direncanakan pada tahun berikutnya. Selama periode ini, keselarasan relatif Bumi dan Venus akan memungkinkan pesawat ruang angkasa untuk dimasukkan ke dalam orbit planet dengan penggunaan propelan yang minimal.
Peluang peluncuran berikutnya yang cocok baru akan terjadi pada 2031. Fokus utama misi ini untuk mempelajari tiga bidang penting. Pertama, peneliti akan mempelajari lapisan permukaan planet dan apa yang ada di bawahnya, serta proses yang membentuk tampilan luarnya.
Mereka juga ingin mempelajari lebih lanjut tentang bahan kimia di udara, bagaimana atmosfer bergerak, dan mengapa atmosfer berubah. ISRO pun tertarik pada bagaimana energi dari Matahari mencapai Venus dan bagaimana pengaruhnya terhadap lapisan partikel bermuatan di sekitar planet tersebut.
Semua ini akan membantu mereka memahami susunan dan perilaku udara dan lingkungan Venus. Desain akhir pengorbit ini siap untuk mengakomodasi muatan ilmiah dengan berat sekitar 100 kilogram dan juga memiliki pasokan daya sebesar 500 watt.
(msf)
Explore More