Spesies Bambu Langka, Berbunga Setiap 120 Tahun Sekali
loading...
A
A
A
HIROSHIMA - Bambu Henon (Phyllostachys nigra var. henonis) merupakan spesies langka yang berbunga setiap 120 tahun sekali. Bambu Henon yang tumbuh di Hiroshima, diperkirakan berasal dari China dan masuk ke Jepang pada Abad ke-9.
Para peneliti mempelajari koloni spesimen bambu Henon yang ditemukan di Hiroshima sebanyak 334 batang pada tahun 2020. Saat ini bambu Henon mulai berbunga pada batang bambu yang berkayu dan bersendi.
Para peneliti menemukan 80% batang yang mekar selama tiga tahun tidak menghasilkan biji. Para peneliti dari Universitas Hiroshima mengambil kesempatan untuk mempelajari spesies bambu misterius ini.
Dalam hasil penelitian yang diterbitkan di jurnal PLOS One pada 12 Juni 2023, para peneliti menemukan banyak spesimen berbunga tidak mengandung biji apa pun. Peneliti juga mengamati kurangnya batang baru yang tumbuh dari sistem akar batang yang telah berbunga.
Ini menunjukkan terbatasnya reproduksi aseksual sehingga banyak ladang bambu yang lebat mungkin sulit untuk diregenerasi, dan mungkin hilang serta digantikan oleh padang rumput. Hingga akhir tahun 2022, tidak ada batang bambu yang bertahan.
“Masih ada pertanyaan tentang bagaimana batang-batang yang mati digantikan oleh generasi baru. Tampaknya, regenerasi seksual tidak berhasil, karena spesies ini gagal menghasilkan benih,” kata Toshihiro Yamada, ahli biologi konservasi dan ekologi hutan di Universitas Hiroshima, kepada Live Science, Rabu (13/9/2023).
Bambu Henon diperkenalkan ke Jepang dari China pada abad kesembilan, namun catatan ilmiah mengenai proses regenerasinya masih sedikit. Interval pembungaan selama 120 tahun didasarkan pada dokumen arsip abad kesembilan, dan koloni-koloni sebelumnya yang segera punah setelah pembungaan pada tahun 1908.
“Para ilmuwan 120 tahun yang lalu tidak mendeskripsikan pembungaan spesies ini dengan baik. Oleh karena itu, kita tidak tahu banyak tentang ekologi pembungaan dan proses regenerasi spesies bambu ini,” kata Yamada.
Para peneliti mempelajari koloni spesimen bambu Henon yang ditemukan di Hiroshima sebanyak 334 batang pada tahun 2020. Saat ini bambu Henon mulai berbunga pada batang bambu yang berkayu dan bersendi.
Para peneliti menemukan 80% batang yang mekar selama tiga tahun tidak menghasilkan biji. Para peneliti dari Universitas Hiroshima mengambil kesempatan untuk mempelajari spesies bambu misterius ini.
Dalam hasil penelitian yang diterbitkan di jurnal PLOS One pada 12 Juni 2023, para peneliti menemukan banyak spesimen berbunga tidak mengandung biji apa pun. Peneliti juga mengamati kurangnya batang baru yang tumbuh dari sistem akar batang yang telah berbunga.
Ini menunjukkan terbatasnya reproduksi aseksual sehingga banyak ladang bambu yang lebat mungkin sulit untuk diregenerasi, dan mungkin hilang serta digantikan oleh padang rumput. Hingga akhir tahun 2022, tidak ada batang bambu yang bertahan.
“Masih ada pertanyaan tentang bagaimana batang-batang yang mati digantikan oleh generasi baru. Tampaknya, regenerasi seksual tidak berhasil, karena spesies ini gagal menghasilkan benih,” kata Toshihiro Yamada, ahli biologi konservasi dan ekologi hutan di Universitas Hiroshima, kepada Live Science, Rabu (13/9/2023).
Bambu Henon diperkenalkan ke Jepang dari China pada abad kesembilan, namun catatan ilmiah mengenai proses regenerasinya masih sedikit. Interval pembungaan selama 120 tahun didasarkan pada dokumen arsip abad kesembilan, dan koloni-koloni sebelumnya yang segera punah setelah pembungaan pada tahun 1908.
“Para ilmuwan 120 tahun yang lalu tidak mendeskripsikan pembungaan spesies ini dengan baik. Oleh karena itu, kita tidak tahu banyak tentang ekologi pembungaan dan proses regenerasi spesies bambu ini,” kata Yamada.
(wib)