Rahasia Berlian Merah Muda yang Menakjubkan Terungkap, Ini Kandungan di Dalamnya

Kamis, 21 September 2023 - 19:15 WIB
loading...
Rahasia Berlian Merah Muda yang Menakjubkan Terungkap, Ini Kandungan di Dalamnya
Berlian merah muda adalah salah satu permata paling langka di dunia dan memiliki kemurnian unsur kimia yang tinggi. Foto/Science Alert
A A A
CANBERRA - Berlian merah muda adalah salah satu permata paling langka di dunia dan memiliki kemurnian unsur kimia yang tinggi. Para peneliti dari Curtin University Australia mengungkap kandungan dalam permata unik yang menakjubkan ini dan proses pembentukannya.

Sebelum ditutup pada tahun 2020, tambang Argyle di wilayah terpencil East Kimberley di Australia Barat memasok 90% berlian merah muda dunia. Mengungkap bagaimana pembentukan dan perjalanan berlian merah muda diharapkan dapat menemukan endapan kerak permata langka lainnya.

“Argyle berada di pertemuan dua benua kuno ini dan tepiannya sering kali tertutup pasir dan tanah. Jadi ada kemungkinan bahwa gunung berapi serupa yang mengandung berlian merah muda masih belum ditemukan, termasuk di Australia,” kata ahli geologi Hugo Olierook dari Universitas Curtin di Australia dikutip SINDOnews dari laman Science Alert, Kamis (21/9/2023).



Secara umum pembentukan berlian membutuhkan karbon, tekanan yang kuat, dan panas jauh di bawah kerak Bumi. Setelah itu, dibutuhkan waktu hingga miliaran tahun bagi alam untuk memprosesnya dan mendorong ke permukaan Bumi.

Sebuah studi para peneliti dari Curtin University di Australia berhasil mengungkap potongan penting dari teka-teki bagaimana permata unik ini muncul ke permukaan. Untuk mengetahui apa yang diperlukan untuk menemukan berlian merah muda, Hugo Olierook, menggunakan teknik geokronologi pada batuan.
Rahasia Berlian Merah Muda yang Menakjubkan Terungkap, Ini Kandungan di Dalamnya


Mereka mengamati rasio uranium dalam apatit dan zirkon yang merupakan bagian dari batuan tempat ditemukannya berlian merah muda. Batuan ini mengandung sejumlah kecil uranium dan terkadang thorium, yang lama kelamaan akan terurai menjadi timbal dan helium.

Dengan mengukur rasio uranium dan produk peluruhannya dalam mineral tersebut, para ilmuwan dapat memperoleh usia yang sangat akurat untuk pembentukan batuan tersebut. “Dengan menggunakan sinar laser yang lebih kecil dari lebar rambut manusia pada bebatuan yang dipasok oleh Rio Tinto, kami menemukan Argyle berusia 1,3 miliar tahun,” kata Olierook.



Dia menjelaskan, Argyle berusia 1,3 miliar tahun itu berarti 100 juta tahun lebih tua dari perkiraan sebelumnya dan kemungkinan besar usianya sudah 100 juta tahun. “Ini terbentuk sebagai akibat dari pecahnya benua super kuno,” ujar Olierook.

Superkontinen itu mungkin merupakan bongkahan kerak bumi kuno yang disebut Nuna, yang diperkirakan pecah antara 1,3 dan 1,22 miliar tahun yang lalu. Peregangan Nuna saat terbelah bisa menjadi komponen penting dalam pengiriman berlian merah muda ke permukaan Bumi.

“Argyle terletak di titik wilayah Kimberley dan wilayah utara Australia lainnya saling bertabrakan beberapa tahun sebelumnya. Tabrakan semacam itu menciptakan area rusak atau ‘bekas luka’ di wilayah yang menciptakan celah di kerak bumi sehingga magma naik ke permukaan, membawa serta berlian merah muda,” jelas Olierook.
(wib)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1343 seconds (0.1#10.140)