Kosmetik dan Perhiasan Ribuan Tahun Lalu Ditemukan, Begini Penampakannya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Para arkeolog Turki menemukan kosmetik dan perhiasan dari masa ribuan tahun lalu. Penemuan ini berlokasi di sisa-sisa pasar berusia 2.000 tahun di sebelah timur Kuil Zeus yang dipelihara dengan baik di Anatolia. Situs penggalian ini beroperasi intensif sejak penemuan kembali pada 1998.
Para arkeolog menemukan 10 warna berbeda dari pigmen riasan Romawi kuno, sebagian besar bernuansa merah dan merah muda. Terdapat pula perhiasan-perhiasan kuno seperti botol parfum dan barang kosmetik lainnya.
Arkeolog utama penggalian Profesor Gokhan Coskun dari Universitas Dumlupinar mengatakan riasan Romawi kuno mirip dengan perona pipi dan pemulas mata masa kini. Namun riasan hanyalah salah satu produk yang ditawarkan oleh toko kosmetik zaman itu di Agora.
Coskun mencatat, tidak semua temuan berada dalam keadaan sangat terawat. Beberapa di antaranya hanya tersisa sebagai fragmen ditemukan dalam potongan berukuran 1 atau 2 milimeter, beberapa di antaranya mungkin masih memiliki harga yang bagus saat ini.
Coskun yang juga ketua arkeologi klasik di universitas tersebut, mengatakan kepada Dailymail, Kamis (12/10/2023) bahwa riasan pada zaman Yunani Romawi, seringkali disimpan di dalam cangkang tiram, seperti wadah organik Mediterania.
Para arkeolog Turki pun mengerjakan situs kuno tersebut sejak 2011 dengan hati-hati. Sejatinya situs ini peninggalan Institut Arkeologi Jerman yang karyanya sendiri sejak 1970 telah teruji. Mereka menemukan sebuah teater, lima jembatan, dua pemandian umum serta bangunan lainnya.
Pada 2012, delegasi Turki untuk PBB menominasikan Kuil Zeus dan seluruh kota antik Aizanoi di sekitarnya ke dalam daftar sementara warisan dunia UNESCO untuk dipertimbangkan sebagai situs bersejarah dilestarikan.
Terletak sekitar 35 mil dari pusat kota modern Kutahya, kota antik Kuil Zeus Aizanoni pertama kali ditemukan kembali pada1824 oleh wisatawan Eropa dan kemudian digali sebagian oleh arkeolog Jerman Karl Human pada 1890an.
Kota ini direbut oleh Kekaisaran Romawi pada 133 SM dan diyakini mencapai puncak keayaannya pada abad kedua dan ketiga Masehi.
Meskipun para arkeolog Turki sebelumnya belum menemukan banyak proyek zaman klasik di situs tersebut, mereka telah mengidentifikasi beberapa lokasi seperti stadion, gedung perdagangan, beberapa perkuburan, dan gua suci. Sejak 2021, pimpinan proyek penggalian tersebut kabarnya telah dilimpahkan kepada otorita Direktorat Museum Kutahnya.
MG/Athaya Ramadhan
Para arkeolog menemukan 10 warna berbeda dari pigmen riasan Romawi kuno, sebagian besar bernuansa merah dan merah muda. Terdapat pula perhiasan-perhiasan kuno seperti botol parfum dan barang kosmetik lainnya.
Arkeolog utama penggalian Profesor Gokhan Coskun dari Universitas Dumlupinar mengatakan riasan Romawi kuno mirip dengan perona pipi dan pemulas mata masa kini. Namun riasan hanyalah salah satu produk yang ditawarkan oleh toko kosmetik zaman itu di Agora.
Coskun mencatat, tidak semua temuan berada dalam keadaan sangat terawat. Beberapa di antaranya hanya tersisa sebagai fragmen ditemukan dalam potongan berukuran 1 atau 2 milimeter, beberapa di antaranya mungkin masih memiliki harga yang bagus saat ini.
Coskun yang juga ketua arkeologi klasik di universitas tersebut, mengatakan kepada Dailymail, Kamis (12/10/2023) bahwa riasan pada zaman Yunani Romawi, seringkali disimpan di dalam cangkang tiram, seperti wadah organik Mediterania.
Para arkeolog Turki pun mengerjakan situs kuno tersebut sejak 2011 dengan hati-hati. Sejatinya situs ini peninggalan Institut Arkeologi Jerman yang karyanya sendiri sejak 1970 telah teruji. Mereka menemukan sebuah teater, lima jembatan, dua pemandian umum serta bangunan lainnya.
Pada 2012, delegasi Turki untuk PBB menominasikan Kuil Zeus dan seluruh kota antik Aizanoi di sekitarnya ke dalam daftar sementara warisan dunia UNESCO untuk dipertimbangkan sebagai situs bersejarah dilestarikan.
Terletak sekitar 35 mil dari pusat kota modern Kutahya, kota antik Kuil Zeus Aizanoni pertama kali ditemukan kembali pada1824 oleh wisatawan Eropa dan kemudian digali sebagian oleh arkeolog Jerman Karl Human pada 1890an.
Baca Juga
Kota ini direbut oleh Kekaisaran Romawi pada 133 SM dan diyakini mencapai puncak keayaannya pada abad kedua dan ketiga Masehi.
Meskipun para arkeolog Turki sebelumnya belum menemukan banyak proyek zaman klasik di situs tersebut, mereka telah mengidentifikasi beberapa lokasi seperti stadion, gedung perdagangan, beberapa perkuburan, dan gua suci. Sejak 2021, pimpinan proyek penggalian tersebut kabarnya telah dilimpahkan kepada otorita Direktorat Museum Kutahnya.
MG/Athaya Ramadhan
(msf)