Misteri Putri Duyung Fiji Terungkap, Perpaduan Aneh yang Bikin Ilmuwan Heran
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Misteri Putri Duyung Fiji berhasil diungkap para ilmuwan dari Northern Kentucky University dengan melakukan rontgen dan CT scan. Hasilnya dari mumi Putri Duyung Fiji ini membuat para ilmuwan heran karena mengandung perpaduan aneh dari spesies ikan, monyet, dan reptil.
Joseph Cress, seorang ahli radiologi di Northern Kentucky University, mengatakan, Putri Duyung Fiji ini merupakan campuran dari setidaknya tiga spesies berbeda secara eksternal. Ada kepala dan dada seekor monyet, tangannya tampak seperti tangan amfibi hampir seperti aligator, buaya, atau sejenis kadal.
“Kemudian bagian ekor mirip ikan, sekali lagi, spesiesnya tidak diketahui. Ini jelas dibuat, hampir dibuat seperti Frankenstein, jadi saya ingin tahu bagian mana yang disatukan,” kata Cress dikutip SINDOnews dari laman Daily Mail, Selasa (24/10/2023).
Diketahui mumi Putri Duyung Fiji dibawa dari Jepang oleh seorang pelaut Amerika pada tahun 1906 dan disumbangkan ke Clark County Historical Society di Springfield, Ohio. Sosoknya sangat aneh dengan wajah meringis, gigi aneh, cakar besar, bagian bawah seperti ikan, dan lapisan uban berbulu halus, sehingga membuat merinding siapa pun yang melihatnya.
Natalie Fritz dari Clark County Historical Society mengatakan keanehan tersebut sebagai makhluk tipuan yang dipopulerkan oleh P.T. Barnum. Diketahui Barnum, yang hidupnya menginspirasi film laris The Greatest Showman tahun 2017, memamerkan spesimen serupa di Museum Amerika miliknya di New York sebelum terbakar pada tahun 1865.
Di Jepang, beberapa legenda mengatakan putri duyung memberikan keabadian kepada siapa pun yang mencicipi dagingnya. Di salah satu kuil di Asakuchi, Putri Duyung Fiji sebenarnya dipuja – meskipun kemudian ditemukan terbuat dari kain, kertas, dan kapas, dihiasi sisik ikan dan bulu binatang.
Namun di AS, putri duyung seperti itu merupakan hal yang aneh. “Putri Duyung Fiji adalah bagian dari koleksi dan tontonan di akhir tahun 1800-an,” kata Fritz.
Fritz menambahkan, mumi tersebut kemungkinan berasal dari tahun 1870-an, ketika catatan menunjukkan penyumbang asli pernah bertugas di Angkatan Laut AS. Dr Cress mengatakan CT scan akan memungkinkan untuk memilih 'potongan' artefak tersebut dan berharap dapat mengetahui apakah ada bagian dari artefak tersebut yang pernah menjadi hewan asli.
“Dengan melakukan hal itu, kami mendapatkan lebih banyak data,” katanya. Data tersebut akan dikirim ke para ahli di Kebun Binatang Cincinnati dan Akuarium Newport untuk mengidentifikasi makhluk apa yang digabungkan untuk membentuk putri duyung.
Joseph Cress, seorang ahli radiologi di Northern Kentucky University, mengatakan, Putri Duyung Fiji ini merupakan campuran dari setidaknya tiga spesies berbeda secara eksternal. Ada kepala dan dada seekor monyet, tangannya tampak seperti tangan amfibi hampir seperti aligator, buaya, atau sejenis kadal.
“Kemudian bagian ekor mirip ikan, sekali lagi, spesiesnya tidak diketahui. Ini jelas dibuat, hampir dibuat seperti Frankenstein, jadi saya ingin tahu bagian mana yang disatukan,” kata Cress dikutip SINDOnews dari laman Daily Mail, Selasa (24/10/2023).
Diketahui mumi Putri Duyung Fiji dibawa dari Jepang oleh seorang pelaut Amerika pada tahun 1906 dan disumbangkan ke Clark County Historical Society di Springfield, Ohio. Sosoknya sangat aneh dengan wajah meringis, gigi aneh, cakar besar, bagian bawah seperti ikan, dan lapisan uban berbulu halus, sehingga membuat merinding siapa pun yang melihatnya.
Natalie Fritz dari Clark County Historical Society mengatakan keanehan tersebut sebagai makhluk tipuan yang dipopulerkan oleh P.T. Barnum. Diketahui Barnum, yang hidupnya menginspirasi film laris The Greatest Showman tahun 2017, memamerkan spesimen serupa di Museum Amerika miliknya di New York sebelum terbakar pada tahun 1865.
Di Jepang, beberapa legenda mengatakan putri duyung memberikan keabadian kepada siapa pun yang mencicipi dagingnya. Di salah satu kuil di Asakuchi, Putri Duyung Fiji sebenarnya dipuja – meskipun kemudian ditemukan terbuat dari kain, kertas, dan kapas, dihiasi sisik ikan dan bulu binatang.
Namun di AS, putri duyung seperti itu merupakan hal yang aneh. “Putri Duyung Fiji adalah bagian dari koleksi dan tontonan di akhir tahun 1800-an,” kata Fritz.
Fritz menambahkan, mumi tersebut kemungkinan berasal dari tahun 1870-an, ketika catatan menunjukkan penyumbang asli pernah bertugas di Angkatan Laut AS. Dr Cress mengatakan CT scan akan memungkinkan untuk memilih 'potongan' artefak tersebut dan berharap dapat mengetahui apakah ada bagian dari artefak tersebut yang pernah menjadi hewan asli.
“Dengan melakukan hal itu, kami mendapatkan lebih banyak data,” katanya. Data tersebut akan dikirim ke para ahli di Kebun Binatang Cincinnati dan Akuarium Newport untuk mengidentifikasi makhluk apa yang digabungkan untuk membentuk putri duyung.
(wib)