4 Fakta Kapal Korvet yang Dikembangkan Sejumlah Negara Eropa
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sejumlah negara Eropa mengembangkan kapal korvet dalam program European Patrol Corvette (EPC). Program tersebut bertujuan untuk meningkatkan kemampuan armada Angkatan Laut Eropa.
Menurut laman Naval News, program EPC merupakan langkah maju dalam kerja sama pertahanan Eropa. Hal ini akan memberikan kontribusi besar terhadap kedaulatan Eropa dalam domain kapal lini kedua, dengan memperkuat industri Eropa, dan meningkatkan efisiensi Angkatan Laut.
Dilansir dari European Defence Review, CEO dari empat perusahaan yang terlibat dalam program pembuatan kapal ini, yaitu Naviris, Fincantieri, Naval Group, dan Navantia.
Fincantieri dan Naval Group berperan sebagai industri koordinator sekaligus pembentuk Naviris yang menjadi perusahaan utama pencipta Kapal Korvet. Sementara Navantia berperan sebagai pengembangan desain awal.
Tahap awal program ini akan berlangsung selama dua tahun, yang dimulai dari awal tahun 2023. Pada tahap awal menentukan desain kapal umum dasar dan konfigurasi yang diminta, bersamaan dengan pengembangan teknologi, definisi metodologi, aturan, dan standar kerja umum.
Enrico Bonetti, COO perusahaan patungan Naviris kepada EDR On-Line mengatakan bahwa perusahaan mendukung layanan komisi untuk kegiatan persiapan perjanjian hibah yang akan mengarah pada keputusan pemberian komisi dan penandatanganan perjanjian dengan industri.
Program ini melibatkan partisipasi empat negara, yakni Italia, Perancis, Spanyol dan Yunani. Negara-negara tersebut yang menjadi aktor utama dalam proyek PESCO (Kerja Sama Terstruktur Permanen).
Selain keempat negara tersebut, ada pula partisipasi dari Portugal, Denmark, dan Norwegia. Terdapat pula beberapa negara lain yang turut menyumbangkan dananya.
Sejumlah negara lain yang jadi penyumbang dana adalah Belgia, Jerman, Spanyol, Prancis, Italia, dan Inggris yang tergabung dalam OCCAR (Organisation Conjointe de Coopération en matière d'Armement / Organisasi untuk Kerja Sama Persenjataan Gabungan).
Komisi Eropa (EC) akan menyumbang €60 juta dan keenam negara OCCAR tersebut menambahkan €28 juta, yang setara dengan total €88 juta untuk tahap program ini. Penjabaran proposal tersebut juga dilakukan melalui jajak pendapat bersama dan keterlibatan 40 perusahaan dari 12 negara.
Desain kapal dasar diperkirakan akan berkembang dalam dua platform utama, konfigurasi propulsi dan sistem tempur. Dari desain tersebut, salah satunya akan dikhususkan untuk kegiatan patroli, yang ditujukan untuk Angkatan Laut Perancis dan Spanyol.
Sementara desain kedua lebih fokus pada operasi tempur ini ditujukan ke Italia dan Yunani. Oleh karena itu, desain yang satu ini diklaim akan punya kecepatan maksimum yang lebih tinggi.
Menurut laman Naval News, program EPC merupakan langkah maju dalam kerja sama pertahanan Eropa. Hal ini akan memberikan kontribusi besar terhadap kedaulatan Eropa dalam domain kapal lini kedua, dengan memperkuat industri Eropa, dan meningkatkan efisiensi Angkatan Laut.
Fakta Kapal Korvet Proyek European Patrol Corvette
1. Ada Empat Perusahaan yang Terlibat
Dilansir dari European Defence Review, CEO dari empat perusahaan yang terlibat dalam program pembuatan kapal ini, yaitu Naviris, Fincantieri, Naval Group, dan Navantia.
Fincantieri dan Naval Group berperan sebagai industri koordinator sekaligus pembentuk Naviris yang menjadi perusahaan utama pencipta Kapal Korvet. Sementara Navantia berperan sebagai pengembangan desain awal.
2. Tahap Awal Dimulai pada 2023
Tahap awal program ini akan berlangsung selama dua tahun, yang dimulai dari awal tahun 2023. Pada tahap awal menentukan desain kapal umum dasar dan konfigurasi yang diminta, bersamaan dengan pengembangan teknologi, definisi metodologi, aturan, dan standar kerja umum.
Enrico Bonetti, COO perusahaan patungan Naviris kepada EDR On-Line mengatakan bahwa perusahaan mendukung layanan komisi untuk kegiatan persiapan perjanjian hibah yang akan mengarah pada keputusan pemberian komisi dan penandatanganan perjanjian dengan industri.
3. Melibatkan Sejumlah Negara Eropa
Program ini melibatkan partisipasi empat negara, yakni Italia, Perancis, Spanyol dan Yunani. Negara-negara tersebut yang menjadi aktor utama dalam proyek PESCO (Kerja Sama Terstruktur Permanen).
Selain keempat negara tersebut, ada pula partisipasi dari Portugal, Denmark, dan Norwegia. Terdapat pula beberapa negara lain yang turut menyumbangkan dananya.
Sejumlah negara lain yang jadi penyumbang dana adalah Belgia, Jerman, Spanyol, Prancis, Italia, dan Inggris yang tergabung dalam OCCAR (Organisation Conjointe de Coopération en matière d'Armement / Organisasi untuk Kerja Sama Persenjataan Gabungan).
3. Biaya Proyek European Patrol Corvette
Komisi Eropa (EC) akan menyumbang €60 juta dan keenam negara OCCAR tersebut menambahkan €28 juta, yang setara dengan total €88 juta untuk tahap program ini. Penjabaran proposal tersebut juga dilakukan melalui jajak pendapat bersama dan keterlibatan 40 perusahaan dari 12 negara.
4. Desain Dasar Kapal akan Punya Dual Platform
Desain kapal dasar diperkirakan akan berkembang dalam dua platform utama, konfigurasi propulsi dan sistem tempur. Dari desain tersebut, salah satunya akan dikhususkan untuk kegiatan patroli, yang ditujukan untuk Angkatan Laut Perancis dan Spanyol.
Sementara desain kedua lebih fokus pada operasi tempur ini ditujukan ke Italia dan Yunani. Oleh karena itu, desain yang satu ini diklaim akan punya kecepatan maksimum yang lebih tinggi.
(okt)