Ilmuwan Temukan Super Melamin, Sembuhkan Luka Secepat Kilat
loading...
A
A
A
JAKARTA - Luka pada permukaan kulit karena berbagai sebab seperti tersengat matahari atau terbakar api di masa depan akan sembuh lebih cepat.
Para ilmuwan di Northwestern University telah mengembangkan melanin sintetis yang dapat mempercepat penyembuhan kulit manusia. Melanin ini diaplikasikan dalam bentuk krim dan dapat melindungi kulit dari sinar matahari serta menyembuhkan luka bakar kimia.
Dilansir dari Popular Science, Sabtu (4/11/2023), temuan ini dijelaskan dalam studi yang diterbitkan dalam jurnal Nature NPJ Regenerative Medicine.
Melanin adalah pigmen yang diproduksi secara alami pada manusia dan hewan. Melanin memberikan warna pada rambut, mata, dan kulit. Fungsi zat ini adalah melindungi sel-sel kulit dari kerusakan akibat sinar matahari dengan meningkatkan pigmenasi sebagai respons terhadap sinar matahari, proses yang biasa disebut berjemur. "Orang tidak berpikir tentang kehidupan sehari-hari mereka sebagai cedera pada kulit," kata salah satu penulis studi dan ahli dermatologi Kurt Lu.
Jika beraktivitas di luar ruangan tanpa melindungi tubuh setiap hari di bawah sinar matahari, kulit akan menerima paparan terus-menerus sinar ultraviolet. Hal ini diperparah selama jam puncak tengah hari dan musim panas. Kulit yang terpapar matahari akan menua dibandingkan dengan kulit yang dilindungi oleh pakaian atau topi, yang tidak menunjukkan tanda-tanda penuaan sebanyak itu.
Penuaan pada kulit juga disebabkan oleh faktor-faktor seperti bertambahnya usia dan polusi lingkungan. Kerusakan akibat sinar matahari, penuaan kronologis, dan polutan lingkungan dapat menciptakan molekul oksigen tidak stabil yang disebut radikal bebas.
Molekul-molekul ini dapat menyebabkan peradangan dan memecah kolagen dalam kulit. Ini salah satu alasan mengapa kulit yang lebih tua terlihat sangat berbeda dari kulit yang lebih muda.
Dalam studi ini, para peneliti menggunakan melanin sintetis yang dirancang dengan nanopartikel. Mereka memodifikasi struktur melanin sehingga memiliki kapasitas pembersihan radikal bebas yang lebih tinggi.
Para peneliti menggunakan zat kimia untuk menciptakan reaksi melepuh pada sampel jaringan kulit manusia di cawan. Kemudian para peneliti menunggu beberapa jam, dan mengoleskan krim melanin topikal ke kulit yang terluka. Krim ini memfasilitasi respons kekebalan dalam beberapa hari pertama, dengan awalnya membantu enzim pembersih radikal bebas kulit pulih.
Serangkaian respons berikutnya terjadi di mana penyembuhan dipercepat, termasuk pelestarian lapisan kulit sehat di bawah lapisan atas. Krim melanin sintetis menyerap radikal bebas dan meredakan sistem kekebalan. Sebagai perbandingan, melepuh tetap ada pada sampel kontrol yang tidak mendapat perlakuan krim melanin.
"Melanin sintetis mampu menyapu lebih banyak radikal per gram dibandingkan dengan melanin manusia," kata salah satu penulis studi dan ahli kimia atau rekayasa biomedis Nathan Gianneschi dalam pernyataannya.
"Ini seperti super melanin. Bersifat biokompatibel, terdegradasi, tidak beracun, dan transparan ketika digosokkan ke kulit. Dalam studi kami, ia bertindak seperti spons efisien, menghilangkan faktor-faktor berbahaya dan melindungi kulit."
Menurut tim, super melanin berada di permukaan kulit setelah diaplikasikan dan tidak diserap ke lapisan di bawahnya. Ini mengatur siklus penyembuhan dan perbaikan kulit yang diarahkan oleh sistem kekebalan tubuh.
Para ilmuwan di Northwestern University telah mengembangkan melanin sintetis yang dapat mempercepat penyembuhan kulit manusia. Melanin ini diaplikasikan dalam bentuk krim dan dapat melindungi kulit dari sinar matahari serta menyembuhkan luka bakar kimia.
Dilansir dari Popular Science, Sabtu (4/11/2023), temuan ini dijelaskan dalam studi yang diterbitkan dalam jurnal Nature NPJ Regenerative Medicine.
Apa itu melanin?
Melanin adalah pigmen yang diproduksi secara alami pada manusia dan hewan. Melanin memberikan warna pada rambut, mata, dan kulit. Fungsi zat ini adalah melindungi sel-sel kulit dari kerusakan akibat sinar matahari dengan meningkatkan pigmenasi sebagai respons terhadap sinar matahari, proses yang biasa disebut berjemur. "Orang tidak berpikir tentang kehidupan sehari-hari mereka sebagai cedera pada kulit," kata salah satu penulis studi dan ahli dermatologi Kurt Lu.
Jika beraktivitas di luar ruangan tanpa melindungi tubuh setiap hari di bawah sinar matahari, kulit akan menerima paparan terus-menerus sinar ultraviolet. Hal ini diperparah selama jam puncak tengah hari dan musim panas. Kulit yang terpapar matahari akan menua dibandingkan dengan kulit yang dilindungi oleh pakaian atau topi, yang tidak menunjukkan tanda-tanda penuaan sebanyak itu.
Penuaan pada kulit juga disebabkan oleh faktor-faktor seperti bertambahnya usia dan polusi lingkungan. Kerusakan akibat sinar matahari, penuaan kronologis, dan polutan lingkungan dapat menciptakan molekul oksigen tidak stabil yang disebut radikal bebas.
Molekul-molekul ini dapat menyebabkan peradangan dan memecah kolagen dalam kulit. Ini salah satu alasan mengapa kulit yang lebih tua terlihat sangat berbeda dari kulit yang lebih muda.
Spon Efisien
Dalam studi ini, para peneliti menggunakan melanin sintetis yang dirancang dengan nanopartikel. Mereka memodifikasi struktur melanin sehingga memiliki kapasitas pembersihan radikal bebas yang lebih tinggi.
Para peneliti menggunakan zat kimia untuk menciptakan reaksi melepuh pada sampel jaringan kulit manusia di cawan. Kemudian para peneliti menunggu beberapa jam, dan mengoleskan krim melanin topikal ke kulit yang terluka. Krim ini memfasilitasi respons kekebalan dalam beberapa hari pertama, dengan awalnya membantu enzim pembersih radikal bebas kulit pulih.
Serangkaian respons berikutnya terjadi di mana penyembuhan dipercepat, termasuk pelestarian lapisan kulit sehat di bawah lapisan atas. Krim melanin sintetis menyerap radikal bebas dan meredakan sistem kekebalan. Sebagai perbandingan, melepuh tetap ada pada sampel kontrol yang tidak mendapat perlakuan krim melanin.
"Melanin sintetis mampu menyapu lebih banyak radikal per gram dibandingkan dengan melanin manusia," kata salah satu penulis studi dan ahli kimia atau rekayasa biomedis Nathan Gianneschi dalam pernyataannya.
"Ini seperti super melanin. Bersifat biokompatibel, terdegradasi, tidak beracun, dan transparan ketika digosokkan ke kulit. Dalam studi kami, ia bertindak seperti spons efisien, menghilangkan faktor-faktor berbahaya dan melindungi kulit."
Menurut tim, super melanin berada di permukaan kulit setelah diaplikasikan dan tidak diserap ke lapisan di bawahnya. Ini mengatur siklus penyembuhan dan perbaikan kulit yang diarahkan oleh sistem kekebalan tubuh.
(msf)