Studi Terbaru, Gunung Padang Diyakini Piramida Tertua di Dunia

Rabu, 08 November 2023 - 18:58 WIB
loading...
Studi Terbaru, Gunung Padang Diyakini Piramida Tertua di Dunia
Situs Gunung Padang di Cianjur diyakini sebagai piramida tertua di dunia. (Foto: Disparbud)
A A A
JAKARTA - Kabar gembira datang dari para peneliti lintas keilmuan. Situs Gunung Padang di Cianjur, Jawa Barat, kemungkinan besar akan ditahbiskan sebagai piramida tertua di dunia, setelah ditemukan sejumlah bukti baru.

Studi baru yang melibatkan upaya kolaboratif dari ahli arkeologi, geofisika, ahli geologi, dan paleontolog bersama lembaga-lembaga pemerintah, meyakini struktur yang dikenal sebagai Gunung Padang mungkin merupakan piramida tertua di seluruh dunia.

Dengan menggunakan tomografi seismik, tomografi resistivitas listrik, dan ground-penetrating radar, data tim menunjukkan bagian-bagian lebih tua dari piramida ini dibangun sekitar 25.000 tahun lalu. Riwayat waktu yang ditawarkan oleh para peneliti akan menempatkan pembangunan awal piramida ini pada Zaman Es terakhir.

"Pengukuran radiokarbon tanah organik dari struktur ini mengungkapkan beberapa tahap konstruksi yang berasal dari ribuan tahun sebelum Masehi, dengan fase awal berasal dari era Paleolitikum," kata salah seorang peneliti dikutip dari Sputnik, Rabu (8/11/2023).



Situs Gunung Padang telah ditetapkan sebagai situs warisan budaya sejak tahun 1998. Sebelum ditemukan, situs ini dianggap sebagai bukit alamiah, tetapi melalui penelitian yang mendalam yang pertama kali dimulai pada 2011, para peneliti menentukan megalit ini dibangun dalam tahap-tahap kompleks dan canggih oleh tangan manusia. Namun, penting untuk dicatat bahwa baru pada 2018 para peneliti mengusulkan struktur ini mungkin buatan manusia.

"Studi ini dengan tegas menunjukkan bahwa Gunung Padang bukanlah bukit alamiah tetapi konstruksi mirip piramida," tulis para penulis.

Tidak hanya strukturnya yang dibangun oleh tangan manusia selama Zaman Es, tetapi konstruksinya juga berlangsung selama ribuan tahun. Para peneliti mendetailkan bahwa piramida ini dibangun dalam empat tahap berbeda selama ribuan tahun.

Tim menemukan bagian terdalam dari Gunung Padang terletak 30 meter di bawah puncaknya, dan diyakini bahwa bentuknya (yang mereka sebut sebagai Unit 4) kemungkinan berasal dari bukit lava alami yang kemudian dikerjakan dengan cermat menjadi bentuknya saat ini.

Setelah bentuk awal ini dibangun, area berikutnya, yang disebut oleh para peneliti sebagai Unit 3, dibangun dengan menggunakan blok-blok kolom dan disusun seperti bata dalam bangunan dan dibangun antara tahun 6.000 hingga 5.500 SM. Bagian terakhir, Unit 1, dibangun antara tahun 2.000 hingga 1.100 SM.

Penemuan ini juga secara dramatis menentang asumsi bahwa teknik bangunan yang canggih pertama kali dikembangkan bersamaan dengan munculnya pertanian, yang terjadi sekitar 11.000 tahun lalu. "Pembangun Unit 3 dan Unit 2 di Gunung Padang pasti harus memiliki kemampuan masonri yang luar biasa, yang tidak sejalan dengan budaya pemburu-pengumpul tradisional," tulis tim peneliti.



Tim juga menemukan seluruh struktur ini sengaja dikubur beberapa kali untuk menyembunyikan identitas aslinya demi tujuan pelestarian. Hal inilah yang menjelaskan mengapa struktur ini dalam kurun waktu lama dianggap sebagai bukit alamiah.

Dalam riset yang dilakukan, tim juga menemukan ruang tersembunyi atau kamar di dalam situs ini. Salah satunya diperkirakan memiliki ketinggian 10 meter, panjang 10 meter, dan lebar 15 meter.

Danny Hilman, seorang ahli geologi dari Badan Riset dan Inovasi Nasional Indonesia yang memimpin studi ini, mendorong penggalian lebih lanjut untuk memasukkan kamar-kamar ini sehingga para peneliti dapat menemukan rahasia tersembunyi situs Gunung Padang.

Penelitian di masa depan mungkin akan membantu para peneliti menemukan siapa yang membangun piramida ini dan bagaimana, karena jawaban atas pertanyaan itu masih belum diketahui.

"Gunung Padang adalah saksi luar biasa, berpotensi menjadi piramida tertua di dunia. Penelitian lebih lanjut dan penelitian lintas disiplin akan mengungkap rahasia tersembunyi dan memberikan lebih banyak cahaya tentang peradaban kuno yang berkembang di situs misterius ini," tulis Hilman.
(msf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3032 seconds (0.1#10.140)