Startup Luar Angkasa China Siapkan Peluncuran Ketiga Roket Berbahan Bakar Metana
loading...
A
A
A
BEIJING - Startup luar angkasa China , Landspace, siap meluncurkan roket bertenaga metana Zhuque 2 (Vermillion Bird 2) awal bulan depan. Peluncuran kali ini, akan membawa satelit untuk menunjukkan kemampuan peluncuran operasionalnya.
Roket Zhuque-2 bertujuan untuk menempatkan muatan pertamanya ke orbit setelah penerbangan kedua yang sukses. Roket Zhuque-2 berukuran panjang 49,5 meter menggunakan bahan bakar metana dan oksigen cair sebagai propelan.
Roket Zhuque-2 ditargetkan menjadi roket pertama yang mencapai orbit, mengungguli roket Terran dari Relativity Space dan Starship SpaceX. Roket milik SpaceX saat melakukan uji peluncuran kedua pada akhir pekan, berakhir dengan kegagalan yang spektakuler.
Persiapan peluncuran roket Zhuque-2 telah terlihat di Pusat Peluncuran Satelit Jiuquan menggunakan citra satelit. Landspace telah membangun landasan peluncuran sendiri di Jiuquan untuk memfasilitasi roket methalox-nya.
Keberhasilan roket Zhuque-2 dan Tianlong-2 milik Space Pioneer, menandai tonggak sejarah dalam pengembangan peluncuran komersial China. Sepasang roket tersebut merupakan roket berbahan bakar cair pertama yang dikembangkan oleh perusahaan rintisan China yang mencapai orbit.
Semua peluncuran orbital yang dilakukan perusahaan komersial hingga saat ini masih menggunakan roket padat yang lebih kecil dan sederhana. Misi Zhuque-2 ketiga mungkin bukan satu-satunya peluncuran “methalox” sebelum tahun ini berakhir.
SpaceX meluncurkan Starship raksasanya pada uji penerbangan kedua, sementara United Launch Alliance sedang mempersiapkan penerbangan pertama Vulcan Centaur barunya. Semua menunjukkan peningkatan teknologi peluncuran dengan bahan bakar alternatif.
Roket Zhuque-2 bertujuan untuk menempatkan muatan pertamanya ke orbit setelah penerbangan kedua yang sukses. Roket Zhuque-2 berukuran panjang 49,5 meter menggunakan bahan bakar metana dan oksigen cair sebagai propelan.
Roket Zhuque-2 ditargetkan menjadi roket pertama yang mencapai orbit, mengungguli roket Terran dari Relativity Space dan Starship SpaceX. Roket milik SpaceX saat melakukan uji peluncuran kedua pada akhir pekan, berakhir dengan kegagalan yang spektakuler.
Persiapan peluncuran roket Zhuque-2 telah terlihat di Pusat Peluncuran Satelit Jiuquan menggunakan citra satelit. Landspace telah membangun landasan peluncuran sendiri di Jiuquan untuk memfasilitasi roket methalox-nya.
Keberhasilan roket Zhuque-2 dan Tianlong-2 milik Space Pioneer, menandai tonggak sejarah dalam pengembangan peluncuran komersial China. Sepasang roket tersebut merupakan roket berbahan bakar cair pertama yang dikembangkan oleh perusahaan rintisan China yang mencapai orbit.
Semua peluncuran orbital yang dilakukan perusahaan komersial hingga saat ini masih menggunakan roket padat yang lebih kecil dan sederhana. Misi Zhuque-2 ketiga mungkin bukan satu-satunya peluncuran “methalox” sebelum tahun ini berakhir.
SpaceX meluncurkan Starship raksasanya pada uji penerbangan kedua, sementara United Launch Alliance sedang mempersiapkan penerbangan pertama Vulcan Centaur barunya. Semua menunjukkan peningkatan teknologi peluncuran dengan bahan bakar alternatif.
(wib)