Unik! Rusia Ciptakan Van Berbalut Peledak Mirip Pelaku Bom Bunuh Diri
loading...
A
A
A
JAKARTA - Rusia menciptakan inovasi baru berupa van tempur dengan perisai yang bisa meledak untuk membelokkan ledakan. Van bernama Gaz-66 itu mirip rompi pelaku bom bunuh diri.
Foto van Gaz-66 milik Rusia beredar di internet pada bulan Agustus 2023. Dalam foto tersebut, terlihat van off-road Rusia UAZ-452 disulap dengan blok perisai reaktif di sisi-sisinya, dan, yang lebih mengejutkan, di kaca depannya.
Dilansir dari Forbes, Senin (11/12/2023), setiap blok mengandung 500 gram bahan peledak. Jumlah ini lebih banyak dari kandungan granat. Cara kerjanya, ketika proyektil datang dan mengenai blok, akan memicu lapisan bahan peledak di dalam blok tersebut dan meledak ke luar, sebagian membelokkan ledakan yang datang.
Dampak ledakan berupa hentakan tetap terasa namun efek menghancurkan telah diredam. Lantaran itu, sistem ini hanya cocok dipasang di kendaraan dengan pelat baja atau komposit tebal, seperti tank dan kendaraan tempur.
Menambahkan sistem pertahanan ini pada kendaraan berlapis baja tipis seperti truk dan van bisa merusak kendaraan itu sendiri, yang seharusnya dilindungi oleh perisai.
Potensi kerusakan akibat bom ini paling riskan ketika mengenai kaca depan kendaraan yang tipis. Jika satu dari 12 blok peledak di kaca depan UAZ-452 tersebut terkena tembakan musuh, ledakan defensif yang terjadi akan menciptakan pecahan kaca yang mematikan dan dapat merobek siapa pun di dalam van.
Namun, kekurangan kendaraan tempur modern, membuat Rusia terpaksa menggunakan van, truk, dan jeep untuk tugas-tugas garis depan yang semakin banyak.
Kendaraan-kendaraan ini mengangkut persediaan, korban luka, dan bahkan mendukung serangan langsung seperti kendaraan all-terrain Desertcross 1000-3 buatan China, yang baru-baru ini terlihat dengan senjata dipasang di atap. Padahal, di garis depan, kendaraan lapis baja ringan ini rentan terhadap serangan misil dan drone Ukraina .
Foto van Gaz-66 milik Rusia beredar di internet pada bulan Agustus 2023. Dalam foto tersebut, terlihat van off-road Rusia UAZ-452 disulap dengan blok perisai reaktif di sisi-sisinya, dan, yang lebih mengejutkan, di kaca depannya.
Dilansir dari Forbes, Senin (11/12/2023), setiap blok mengandung 500 gram bahan peledak. Jumlah ini lebih banyak dari kandungan granat. Cara kerjanya, ketika proyektil datang dan mengenai blok, akan memicu lapisan bahan peledak di dalam blok tersebut dan meledak ke luar, sebagian membelokkan ledakan yang datang.
Dampak ledakan berupa hentakan tetap terasa namun efek menghancurkan telah diredam. Lantaran itu, sistem ini hanya cocok dipasang di kendaraan dengan pelat baja atau komposit tebal, seperti tank dan kendaraan tempur.
Menambahkan sistem pertahanan ini pada kendaraan berlapis baja tipis seperti truk dan van bisa merusak kendaraan itu sendiri, yang seharusnya dilindungi oleh perisai.
Potensi kerusakan akibat bom ini paling riskan ketika mengenai kaca depan kendaraan yang tipis. Jika satu dari 12 blok peledak di kaca depan UAZ-452 tersebut terkena tembakan musuh, ledakan defensif yang terjadi akan menciptakan pecahan kaca yang mematikan dan dapat merobek siapa pun di dalam van.
Namun, kekurangan kendaraan tempur modern, membuat Rusia terpaksa menggunakan van, truk, dan jeep untuk tugas-tugas garis depan yang semakin banyak.
Kendaraan-kendaraan ini mengangkut persediaan, korban luka, dan bahkan mendukung serangan langsung seperti kendaraan all-terrain Desertcross 1000-3 buatan China, yang baru-baru ini terlihat dengan senjata dipasang di atap. Padahal, di garis depan, kendaraan lapis baja ringan ini rentan terhadap serangan misil dan drone Ukraina .
(msf)