Tak Kuat Menahan Turbin, FAA Desak Semua Boeing 737 Max 9 Dikandangkan

Minggu, 07 Januari 2024 - 17:11 WIB
loading...
Tak Kuat Menahan Turbin, FAA Desak Semua Boeing 737 Max 9 Dikandangkan
FAA Desak Semua Boeing 737 Max 9 Dikandangkan. FOTO/ DAILY
A A A
ALASKA - Administrasi Penerbangan Federal (FAA) Amerika Serikat memerintahkan maskapai untuk menghentikan operasi beberapa jet Boeing 737 Max 9 setelah insiden yang terjadi pada tanggal 5 Januari 2024.



Insiden tersebut terjadi pada penerbangan American Airlines 1205, yang berangkat dari Bandara Internasional Dallas/Fort Worth (DFW) menuju Bandara Internasional Chicago O'Hare (ORD).

Pada saat lepas landas, pesawat mengalami masalah pada sistem kontrol penerbangannya. Pilot berhasil mengendalikan pesawat dan mendarat dengan selamat di DFW.

Seperti dilansir dari The Verge, Minggu (7/1/2023), FAA mengatakan bahwa insiden tersebut disebabkan oleh kegagalan sensor yang mengirimkan data yang tidak akurat ke sistem kontrol penerbangan.

Sensor tersebut bertanggung jawab untuk mengukur kecepatan pesawat dan posisinya terhadap tanah.

FAA memerintahkan maskapai untuk menghentikan operasi 102 jet Boeing 737 Max 9 yang dilengkapi dengan sensor tersebut. Maskapai-maskapai yang terkena dampak adalah American Airlines, United Airlines, dan Southwest Airlines.

Boeing mengatakan bahwa mereka akan bekerja sama dengan FAA untuk mengatasi masalah tersebut. Perusahaan mengatakan bahwa mereka akan mengirimkan pembaruan perangkat lunak untuk memperbaiki sensor tersebut.

Ini adalah insiden kedua yang melibatkan Boeing 737 Max 9 dalam waktu kurang dari setahun. Pada bulan April 2023, sebuah pesawat Boeing 737 Max 9 milik United Airlines mengalami masalah pada sistem kontrol penerbangannya.

Pilot berhasil mengendalikan pesawat dan mendarat dengan selamat di Bandara Internasional San Francisco.

Insiden-insiden tersebut menimbulkan kekhawatiran tentang keamanan Boeing 737 Max. Pesawat ini sempat dilarang terbang selama hampir dua tahun setelah dua kecelakaan fatal yang terjadi pada tahun 2018 dan 2019.

FAA mengatakan bahwa mereka akan terus memantau situasi dan akan mengambil tindakan lebih lanjut jika diperlukan.
(wbs)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3297 seconds (0.1#10.140)