Columbia, Rodinia dan Pangaea, Asal Mula Superbenua Bumi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Benua selalu bergerak dinamis. Selama ratusan juta tahun benua terpisah dan bersatu kembali. Proses ini didorong oleh lempeng tektonik membawa sebagian besar daratan dunia bersama-sama membentuk sebuah superbenua besar.
Tidak ada definisi pasti tentang superbenua. Para peneliti seperti Joseph Meert, seorang profesor ilmu geosains di University of Florida, mengatakan superbenua seharusnya mencakup sekitar 75 persen dari luas daratan yang tersedia.
Para ilmuwan masih memperdebatkan berapa banyak superbenua dalam sejarah Bumi, tetapi mereka yakin ada setidaknya tiga.
Meskipun Bumi jauh lebih tua daripada superbenua Columbia, para ilmuwan tidak yakin superbenua terbentuk sebelum 2 miliar tahun lalu. Kemungkinan penampakannya hanya daratan lebih kecil dan terpisah yang ada pada waktu itu, menurut tinjauan tentang siklus superbenua yang diterbitkan di jurnal Nature Reviews Earth and Environment.
Benua-benua yang kita kenal hari ini tidak dapat dikenali saat Rodinia ada. Misalnya, Amerika masih bergabung sementara Asia dan Afrika pecah menjadi potongan-potongan. Rodinia masih ada saat hewan pertama berevolusi sekitar 800 juta tahun yang lalu.
Superbenua terbaru, Pangaea, terbentuk sekitar 320 juta tahun lalu dan terpisah sekitar 175 juta tahun lalu. Fisikawan dan meteorolog Alfred Wegener pertama kali mengusulkan keberadaan Pangaea dan konsep superbenua pada 1912 setelah memerhatikan bahwa garis pantai Afrika dan Amerika Selatan tampaknya cocok seperti potongan teka-teki raksasa.
Teorinya, benua bergerak yang disebut derap benua ditolak selama beberapa dekade oleh sebagian kalangan sampai ilmuwan mengonfirmasi beberapa idenyaselaras dengan teori modern tentang lempeng tektonik. Hal ini menjelaskan bahwa kerak Bumi terbagi menjadi lempeng yang bergerak di atas mantel.
Nama "Pangaea" berasal dari kata Yunani Kuno yang berarti "seluruh Bumi." Namun, Pangaea tidak pernah mencakup seluruh daratan Bumi. Misalnya, China utara dan selatan modern menjadi pulau-pulau independen yang terpisah di timur Pangaea sepanjang periode Karboniferus (359 hingga 299 juta tahun yang lalu).
Pangaea pecah ketika Samudra Atlantik Tengah terbentuk, dan Gondwana yang sekarang menjadi bagian dari Afrika, Amerika Selatan, India, dan sebagian besar Antartika dan Australia terpisah dari Laurasia (Eurasia dan Amerika Utara modern). Kedua massa daratan tersebut kemudian semakin terpisah dan akhirnya membentuk tujuh benua tempat tinggal manusia saat ini.
Gondwana terbentuk sekitar 530 juta tahun lalu dan menjadi massa daratan terbesar di Bumi selama lebih dari 200 juta tahun, sebelum menjadi bagian dari Pangaea, tetapi masih diperdebatkan apakah itu merupakan superbenua. Gondwana membawa bersama sekitar 64% dari luas daratan saat ini, menurut studi 2013 yang diterbitkan dalam jurnal Gondwana Research.
Pannotia menjadi superbenua lain yang masih diperdebatkan. Lantaran terbentuknya relatif singkat, diperkirakan sekira 560 juta tahun lalu, menggabungkan bagian dari Gondwana, Amerika Utara, dan Eropa Utara.
Para ilmuwan percaya superbenua terbentuk dalam suatu siklus setiap beberapa ratus juta tahun, dan seharusnya mengharapkan ada pembentukan lain sekitar 250 juta tahun lagi. Para peneliti telah mengusulkan beberapa skenario berbeda tentang bagaimana superbenua berikutnya akan terbentuk.
Salah satunya memperkirakan bahwa Amerika dan Asia akan bergeser ke utara dan bersatu saat Samudra Arktik tertutup, yang berarti banyak penduduk masa depan Bumi dapat tinggal di Amasia . Pilihan lainnya, Pangaea menjadi bagian baru dari Samudra Atlantik dan Amerika, Eropa, dan Afrika bersatu sebagai "Pangaea Ultima."
Tidak ada definisi pasti tentang superbenua. Para peneliti seperti Joseph Meert, seorang profesor ilmu geosains di University of Florida, mengatakan superbenua seharusnya mencakup sekitar 75 persen dari luas daratan yang tersedia.
Para ilmuwan masih memperdebatkan berapa banyak superbenua dalam sejarah Bumi, tetapi mereka yakin ada setidaknya tiga.
Dilansir dari Live Science, Selasa (16/1/2024) berikut daftar superbenua di Bumi yang saling terkait:
1. Columbia/Nuna
Superbenua pertama disebut Columbia atau Nuna, ada sekitar 1,7 miliar tahun lalu hingga 1,45 miliar tahun lalu pada periode Precambrian (4,6 miliar hingga 541 juta tahun lalu). Dalam jurnal Gondwana Research disebutkan, nama Columbia dipakai karena para ilmuwan berpendapat massa daratan tersebut menghubungkan bagian timur India dengan wilayah basal Columbia di Amerika Serikat.Meskipun Bumi jauh lebih tua daripada superbenua Columbia, para ilmuwan tidak yakin superbenua terbentuk sebelum 2 miliar tahun lalu. Kemungkinan penampakannya hanya daratan lebih kecil dan terpisah yang ada pada waktu itu, menurut tinjauan tentang siklus superbenua yang diterbitkan di jurnal Nature Reviews Earth and Environment.
2. Rodinia
Rodinia menjadi superbenua kedua yang terbentuk pada periode Precambrian, berkumpul sekitar satu miliar tahun lalu. Kawasan ini menjadi terpisah sekitar 700 juta tahun lalu. Para peneliti tidak tahu seberapa besar Rodinia, tetapi Amerika Utara kemungkinan besar menjadi inti massa daratan tersebut, menurut Smithsonian Ocean.Benua-benua yang kita kenal hari ini tidak dapat dikenali saat Rodinia ada. Misalnya, Amerika masih bergabung sementara Asia dan Afrika pecah menjadi potongan-potongan. Rodinia masih ada saat hewan pertama berevolusi sekitar 800 juta tahun yang lalu.
3. Pangaea
Superbenua terbaru, Pangaea, terbentuk sekitar 320 juta tahun lalu dan terpisah sekitar 175 juta tahun lalu. Fisikawan dan meteorolog Alfred Wegener pertama kali mengusulkan keberadaan Pangaea dan konsep superbenua pada 1912 setelah memerhatikan bahwa garis pantai Afrika dan Amerika Selatan tampaknya cocok seperti potongan teka-teki raksasa.
Teorinya, benua bergerak yang disebut derap benua ditolak selama beberapa dekade oleh sebagian kalangan sampai ilmuwan mengonfirmasi beberapa idenyaselaras dengan teori modern tentang lempeng tektonik. Hal ini menjelaskan bahwa kerak Bumi terbagi menjadi lempeng yang bergerak di atas mantel.
Nama "Pangaea" berasal dari kata Yunani Kuno yang berarti "seluruh Bumi." Namun, Pangaea tidak pernah mencakup seluruh daratan Bumi. Misalnya, China utara dan selatan modern menjadi pulau-pulau independen yang terpisah di timur Pangaea sepanjang periode Karboniferus (359 hingga 299 juta tahun yang lalu).
Pangaea pecah ketika Samudra Atlantik Tengah terbentuk, dan Gondwana yang sekarang menjadi bagian dari Afrika, Amerika Selatan, India, dan sebagian besar Antartika dan Australia terpisah dari Laurasia (Eurasia dan Amerika Utara modern). Kedua massa daratan tersebut kemudian semakin terpisah dan akhirnya membentuk tujuh benua tempat tinggal manusia saat ini.
4. Gondwana dan Pannotia
Gondwana terbentuk sekitar 530 juta tahun lalu dan menjadi massa daratan terbesar di Bumi selama lebih dari 200 juta tahun, sebelum menjadi bagian dari Pangaea, tetapi masih diperdebatkan apakah itu merupakan superbenua. Gondwana membawa bersama sekitar 64% dari luas daratan saat ini, menurut studi 2013 yang diterbitkan dalam jurnal Gondwana Research.
Pannotia menjadi superbenua lain yang masih diperdebatkan. Lantaran terbentuknya relatif singkat, diperkirakan sekira 560 juta tahun lalu, menggabungkan bagian dari Gondwana, Amerika Utara, dan Eropa Utara.
5. Amasia dan Pangaea Ultima
Para ilmuwan percaya superbenua terbentuk dalam suatu siklus setiap beberapa ratus juta tahun, dan seharusnya mengharapkan ada pembentukan lain sekitar 250 juta tahun lagi. Para peneliti telah mengusulkan beberapa skenario berbeda tentang bagaimana superbenua berikutnya akan terbentuk.
Salah satunya memperkirakan bahwa Amerika dan Asia akan bergeser ke utara dan bersatu saat Samudra Arktik tertutup, yang berarti banyak penduduk masa depan Bumi dapat tinggal di Amasia . Pilihan lainnya, Pangaea menjadi bagian baru dari Samudra Atlantik dan Amerika, Eropa, dan Afrika bersatu sebagai "Pangaea Ultima."
(msf)