Istana Bangsa Sumeria Ditemukan di Tengah Padang Pasir

Rabu, 07 Februari 2024 - 21:00 WIB
loading...
Istana Bangsa Sumeria...
Bangsa Sumeria diakui telah mengembangkan bahasa tertulis pertama dan menerapkan kode hukum tertulis pertama di dunia. (Foto: Public Domain)
A A A
JAKARTA - Para arkeolog berhasil menemukan istana kerajaan Sumeria di sebuah gurun di Irak. Situs ini diperkirakan berusia 4.500 tahun dan menjadi kunci pembuka pemahaman terhadap salah satu peradaban besar dalam sejarah manusia.

Sejak tahun 2015, sebuah tim arkeolog yang berafiliasi dengan British Museum telah melakukan penggalian di situs yang sebelumnya dikenal sebagai Tello, di mana kota kuno Girsu pernah berdiri, di dataran selatan Irak.

Sumeria Kuno


Dilansir dari Greek Reporter, Rabu (7/2/2024), Sumeria Kuno sering disebut dalam sejarah karena meletakkan dasar bagi peradaban modern dan penggalian terbaru di Girsu telah membawa ke era ini. Antara 3.500 dan 2.000 SM, Sumeria secara luas diakui telah mengembangkan bahasa tertulis pertama dan menerapkan kode hukum tertulis pertama di dunia.

Kontribusi mereka dalam seni, agama, ilmu pengetahuan, matematika, arsitektur, dan organisasi sosial memberikan dasar bagi peradaban lain untuk dibangun di daerah subur Mesopotamia dan sekitarnya.


Pentingnya Kota Girsu


Selain menjadi pusat budaya dan peradaban Sumeria, kota Girsu juga merupakan salah satu permukiman pertama yang pernah didirikan.

Istana Sumeria dan kuil ditemukan oleh tim yang dipimpin Dr. Sebastien Rey, seorang kurator di British Museum dan seorang pakar dalam peradaban Mesopotamia kuno. Dia menyebutnya sebagai lumbung peradaban dan salah satu situs warisan terpenting di dunia.

Skema Irak


Pada tahun 2015, British Museum, Getty, dan Dewan Negara untuk Benda Cagar Budaya dan Warisan di Irak mulai mendanai inisiatif kerjasama untuk menggali situs Girsu.

British Museum membuat Skema Irak, yang mencakup program ini, untuk membantu menyelamatkan tanah budaya di Irak dan Suriah yang berisiko dihancurkan.


Penemuan Terbaru di Girsu


Penggalian terbaru di situs arkeologi utama ini telah menunjukkan situs ini tidak tersentuh selama hampir satu abad hingga peneliti dari British Museum tiba.

Karena lebih dari 100.000 tablet kuneiform telah diambil selama berbagai penggalian di Girsu setelah penemuan pertamanya pada tahun 1877 oleh arkeolog Prancis Ernest de Sarzec, tidak jelas apakah situs tersebut memiliki artefak penting lainnya atau tidak. Konflik berkepanjangan di kawasan tersebut selama abad ke-20 juga menyebabkan masyarakat umum menjauh.

Meskipun demikian, tujuan menemukan bangunan pusat dan utama Girsu telah tercapai. Kesempatan baru muncul bagi arkeolog Girsu dengan munculnya peralatan survei udara.

Gambar drone yang direkam pada tahun 2022 mengungkap artefak yang sebelumnya tidak terlihat terkubur di bawah permukaan. Dinding bata lumpur Istana Lord of the Kings digali selama penggalian di tingkat tanah lebih lanjut, membuktikan bangunan pusat dari kota megah Girsu akhirnya telah ditemukan.

Lebih dari 200 tablet kuneiform digali oleh peneliti dari reruntuhan penggalian abad ke-19. Dokumen-dokumen ini akhirnya menjadi catatan administratif yang komprehensif tentang kehidupan kota.
(msf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2233 seconds (0.1#10.140)