Hutan Tertua di Dunia Ditemukan, Pohonnya Rata-rata Berusia Ratusan Tahun

Minggu, 17 Maret 2024 - 15:59 WIB
loading...
A A A
Para peneliti merekonstruksi sejarah evolusi ini dengan membandingkan fosil dan menganalisis sampel DNA dari spesimen di Museum Sejarah Alam Santa Barbara. Hasilnya menunjukkan bahwa kedua sistem visual tersebut berevolusi dua kali secara berurutan.

Anehnya, kelompok chiton dengan struktur visual serupa bukanlah yang paling dekat hubungannya. Mereka adalah kerabat jauh yang terpisah jutaan tahun.

Spesies dengan celah yang lebih sedikit di cangkangnya cenderung berevolusi dengan mata cangkang yang lebih sedikit dan lebih kompleks.

Chiton dengan lebih banyak celah kemudian mengembangkan bintik mata yang lebih banyak dan lebih sederhana.

Para peneliti menyimpulkan bahwa peran sejarah sifat dalam membentuk hasil evolusi sangat penting untuk memahami bagaimana dan mengapa karakter dapat berevolusi dengan cara yang dapat diprediksi.
(wbs)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1543 seconds (0.1#10.140)