Antisipasi Pilot Tertidur saat Terbang, Inggris Ajukan Tes Kelelahan

Senin, 18 Maret 2024 - 15:31 WIB
loading...
Antisipasi Pilot Tertidur saat Terbang, Inggris Ajukan Tes Kelelahan
Inggris ajukan tes kelelahan saat mengudara. FOTO/ DAILY
A A A
LONDON - Aksi pilot Batik Airlines yang tertidur saat mengudara hingga saat ini menjadi perhatian banyak pihak. Berlandaskan keselamatan penumpang, British Airline Pilots’ Association (BALPA), yang mewakili lebih dari 10.000 pilot di Inggris, memperingatkan bahwa kelelahan dapat mempengaruhi kinerja.



Oleh karena itu, BALPA mengisyaratkan agar para pilot terlebih dahulu menjalani tes kelelahan sebelum mengudara. Tidak lain dan tidak bukan, tujuan dari diadakannya tes ini adalah untuk mencegah para pilot tertidur di ruang kokpit manakala tengah menerbangkan si burung besi.

Seperti dilansir dari Telegraph, BALPA menginginkan setiap maskapai untuk menggunakan program komputer untuk memperkirakan tingkat kelelahan seorang pilot berdasarkan daftar penerbangan mereka – yang dibuat berminggu-minggu sebelum pilot bertugas.

Menanggapi hal ini, BALPA telah mengusulkan agar setiap maskapai penerbangan dapat menggunakan model berbasis komputer berdasarkan Karolinska Sleepiness Scale (Skala Kantuk Karolinska), sebuah studi yang digunakan untuk mengukur rasa kantuk seseorang.

Dr. Rob Hunter, kepala keselamatan penerbangan BALPA mengatakan bahwa seorang pilot berisiko untuk tertidur selama mengudara kecuali beban kerja mereka dapat dikelola secara lebih efisien.

“Mengapa hal ini menjadi sangat penting? Ambil contoh jika seorang pilot yang mulai kelelahan tidak bisa berpikir secara jernih dan tidak bisa mengambil keputusan pada saat situasi darurat, tentu ini berbahaya bukan?” terang Dr. Rob.

Jam kerja yang panjang dan secara teratur melintasi zona waktu yang berbeda dipercaya berkontribusi besar terhadap kelelahan parah awak penerbang di dalam ruang kokpit.

Hal senada juga sebenarnya tertera pada regulasi yang disusun oleh European Aviation Standards Agency – badan yang mengatur jam kerja pilot, dimana seorang pilot tidak diijinkan untuk mengudara jika kondisi fisik mereka sudah terlalu lelah.

“Peraturan tersebut ditulis untuk memberikan fleksibilitas yang besar bagi pihak maskapai, tetapi di sisi lain, itu akan memberi kemungkinan bagi mereka (pihak maskapai) untuk tetap mempekerjakan pilot yang tengah dilanda kelelahan yang hebat,” tandasnya.
(wbs)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3040 seconds (0.1#10.140)