Satelit Rusia Nyaris Tabrak Satelit NASA

Jum'at, 12 April 2024 - 08:05 WIB
loading...
A A A


Sekitar 400.000 satelit telah disetujui secara global untuk orbit Bumi yang rendah, dengan SpaceX saja bersiap untuk meluncurkan 44.000 satelit lagi untuk konstelasi internet Starlink-nya.

Para ahli telah memperkirakan bahwa begitu semua konstelasi internet yang direncanakan beroperasi, akan ada sekitar 16.000 satelit mati yang perlu disingkirkan dari orbit. Satelit mati tersebut tidak hanya memenuhi ruang orbit yang berharga tetapi juga berisiko memicu bencana besar.

Sindrom Kessler


Pada tahun 1978, Donald Kessler, ilmuwan NASA, memperkirakan bahwa ketika cukup banyak objek berada di orbit Bumi yang rendah, tabrakan apapun akan memicu reaksi berantai dahsyat yang akan mengirimkan puing-puing ke jalur satelit lain, menghancurkannya dan melepaskan lebih banyak puing. Hal ini dikenal sebagai Sindrom Kessler.

Awan puing berputar yang dihasilkan dari puing-puing yang bergerak cepat tersebut akan membuat ruang angkasa tidak dapat diakses oleh siapa pun dan melumpuhkan sistem satelit penting.



NASA berencana untuk berinvestasi lebih banyak dalam deteksi, pelacakan, dan penghindaran tabrakan untuk mencegah bencana tabrakan. Mereka mengatakan akan mulai di orbit Bumi, kemudian beralih ke pelacakan objek di sekitar Bulan dan lebih jauh.

Badan antariksa tersebut juga memperingatkan bahwa gagal menjaga kebersihan ruang angkasa dapat merusak astronomi. Banyak teleskop sekarang bermasalah dengan goresan pada gambar mereka di mana satelit telah melintasi bidang pandang mereka.

"Masalah ini sangat besar. Kita bahkan tidak bisa sepakat tentang berapa banyak puing yang ada di orbit karena kita memiliki begitu banyak model di luar sana. Ruang angkasa itu sibuk. Kita telah mempersulit diri kita sendiri dan karenanya NASA sedang mencari cara untuk memastikan kita melakukan hal yang benar,” kata Melroy.

Beberapa perusahaan, termasuk Airbus, Astroscale, dan ClearSpace, sedang mengerjakan pesawat ruang angkasa yang dapat menangkap satelit mati dan membawanya kembali ke Bumi. Uji coba pertama dari teknologi tersebut diperkirakan akan dilakukan dalam dua tahun mendatang.
(msf)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1378 seconds (0.1#10.140)