Mutasi Corona 'D614G' 10 Kali Lebih Menular Tetapi Jinak

Selasa, 18 Agustus 2020 - 00:11 WIB
loading...
Mutasi Corona D614G...
Ahli imunologi AS terkemuka Dr Anthony Fauci. FOTO/ DAILY
A A A
NEW YORK - Mutasi Jenis virus Corona baru yang disebut D614G telah dipastikan 10 kali lebih menular daripada virus corona biasa meskipun tidah terlalu bahaya bagi tubuh manusia, para ahli mengklaim.

Dr Anthony Fauci, menolak teori yang menyatakan virus Corona baru berasal dari laboratorium di Wuhan, China. Pernyataan ini bertentangan dengan Presiden AS Donald Trump dan Menteri Luar AS Mike Pompeo.

"Bukti terbaik menunjukkan virus di balik pandemi itu tidak dibuat di laboratorium di China," kata Dr. Anthony Fauci dalam wawancara eksklusif dengan National Geographic yang diterbitkan pada Senin kemarin.

"Segala sesuatu tentang evolusi bertahap dari waktu ke waktu sangat menunjukkan bahwa (virus ini) berevolusi di alam dan kemudian melompat spesies," imbuhnya s

Ia menambahkan bahwa ia tidak percaya teori alternatif bahwa seseorang menemukan virus Corona di alam liar, membawanya ke laboratorium dan kemudian secara tidak sengaja melepaskannya ke publik.

Pernyataan Fauci bertentangan dengan komentar Presiden AS Donald Trump pada akhir April lalu bahwa ia telah melihat bukti yang meyakinkan bahwa virus Corona berasal dari Institut Virologi (WIV) Wuhan China. Namun, ia tidak mau menunjukkan bukti yang dimaksud. (Baca: Trump Keukeuh Sebut COVID-19 Berasal dari Laboratorium Wuhan)

Pada hari Minggu, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan dia telah melihat "bukti besar" yang mendukung teori tersebut, tetapi tidak menjelaskan lebih lanjut. (Baca: Menlu AS Pompeo: Bukti Sangat Besar COVID-19 dari Laboratorium China)

China sendiri telah menolak tuduhan bahwa mereka salah menangani wabah atau bahwa WIV terlibat dalam pandemi. China menyatakan bahwa kritik internasional hanya menyebarkan propaganda untuk mengalihkan perhatian dari kesalahan negara mereka sendiri selama pandemi.
(wbs)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2540 seconds (0.1#10.140)