Suhu Udara Eropa Meningkat, Tanda Pemanasan Global Mendekat

Kamis, 09 Mei 2024 - 08:26 WIB
loading...
Suhu Udara Eropa Meningkat,...
Benua Eropa ikut mengalami peningkatan suhu udara seperti yang terjadi di Asia. (Foto: Daily Sabah)
A A A
JAKARTA - Benua Eropa ikut mengalami peningkatan suhu udara seperti yang terjadi di Asia. Pertanda pemanasan global ikut terlihat.

Melansir Daily Sabah, Kamis (9/5/2024) laporan terbaru monitor iklim Copernicus Uni Eropa mengonfirmasi, bulan April mencatat rekor lain untuk rata-rata suhu udara dan permukaan laut global. Kondisi yang luar biasa hangat tersebut terjadi meskipun fenomena cuaca El Nino yang berkontribusi pada peningkatan panas makin melemah.

Layanan Perubahan Iklim Copernicus Uni Eropa menunjukkan bahwa perubahan iklim yang disebabkan oleh manusia memperburuk kondisi ekstrem tersebut. Sejak Juni tahun lalu tercatat sebagai bulan paling hangat untuk periode tersebut dalam catatan sejarah.



Kondisi ini terus meningkat hingga April 2024 yang mencapai peningkatan suhu 1,58 derajat Celsius di atas rata-rata sejak era pra-industri 1850-1900. "Meskipun tidak biasa, rangkaian rekor suhu global bulanan yang serupa pernah terjadi sebelumnya pada tahun 2015/2016," kata representasi Copernicus dalam pernyataanya.

Suhu rata-rata selama 12 bulan terakhir juga tercatat 1,6 derajat Celsius di atas level pra-industri, melebihi target 1,5 derajat Celsius yang ditetapkan oleh Kesepakatan Paris 2015 untuk membatasi pemanasan global.

Anomali ini tidak berarti target Paris telah terlewat, yang dihitung selama beberapa dekade. "Namun, itu menandakan betapa luar biasa kondisi suhu global yang kita alami saat ini," kata klimatologis Copernicus Julien Nicolas kepada AFP.



Bulan lalu adalah bulan April terhangat kedua yang pernah tercatat di Eropa, begitu pula bulan Maret dan seluruh periode musim dingin. "Rekor lebih banyak terlihat dalam energi tambahan yang terperangkap di dalam samudra dan atmosfer oleh peningkatan konsentrasi gas rumah kaca akan terus mendorong suhu global menuju rekor baru," kata Direktur Copernicus Carlo Buontempo dalam sebuah pernyataan.

PBB pada Maret lalu memperingatkan bahwa ada probabilitas tinggi suhu mencapai rekor, sementara 2023 menyimpulkan dekade pemanasan planet Bumi. Namun, para ahli menilai masih terlalu dini untuk memprediksi apakah rekor-rekor baru akan terus terpecahkan, mengingat bahwa kondisi 2023 terhitung sangat luar biasa.
(msf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1748 seconds (0.1#10.140)