Teknologi Deteksi Sel Kanker dengan Tingkat Akurasi Tinggi

Jum'at, 09 Agustus 2024 - 06:16 WIB
loading...
Teknologi Deteksi Sel...
Sel Kanker. FOTO/ DAILY
A A A
JAKARTA - Kanker saluran pencernaan atau kanker gastrointestinal (GI) merupakan salah satu penyakit yang serius dan kompleks yang dapat mempengaruhi seluruh organ di sistem pencernaan.



Penyakit ini tidak hanya menuntut perhatian medis yang serius, tetapi juga membutuhkan pemahaman mendalam tentang faktor risiko, gejala, serta metode diagnosis dan pengobatannya.

Dengan tingginya tingkat kejadian dan dampaknya terhadap kualitas hidup, penting bagi kita untuk meningkatkan kesadaran dan mengetahui lebih lanjut tentang kanker gastrointestinal.

Menurut dr. Randy Adiwinata, Sp.PD, dokter spesialis penyakit dalam RS Siloam MRCCC Semanggi (MRCCC), setiap jenis kanker ini memerlukan pendekatan perawatan yang berbeda, tergantung pada faktor seperti stadium kanker, kondisi kesehatan umum pasien, dan respons terhadap terapi yang diberikan.

Penggunaan teknologi terkini seperti Endoscopic Ultrasound (EUS) tidak hanya mempercepat proses diagnosis, tetapi juga meningkatkan akurasi hasil. Pendekatan ini juga berfokus pada prinsip diagnosis seminimal invasif mungkin, yang berarti mengurangi tingkat gangguan pada pasien sekaligus memperkecil risiko komplikasi.

Biopsi tetap dilakukan sebagai standar untuk mendiagnosis kondisi medis yang lebih akurat. Dengan integrasi EUS dalam proses ini, dokter dapat meminimalkan invasivitas prosedur dengan akurasi yang tidak kalah dengan metode konvensional yang lebih invasif.

Dalam menghadapi kompleksitas penyakit modern, strategi diagnosis yang ditekankan oleh dr. Randy menawarkan harapan baru dalam upaya untuk memberikan perawatan yang lebih baik, lebih efisien, dan lebih aman bagi setiap pasien.

Dengan memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan kecepatan, ketepatan, dan invasivitas prosedur, praktik medis semakin bergerak menuju masa depan yang lebih cerah dalam penanganan penyakit.

Seperti yang tersedia di Fasilitas lain yang ada di MRCCC adalah PET scan (Positron Emission Tomography) yang tidak banyak dimiliki oleh RS di Indonesia.

PET scan merupakan salah satu teknologi pencitraan medis yang digunakan untuk mendeteksi dan mengevaluasi kanker dengan prosedur yang melibatkan injeksi zat radioaktif yang disebut tracer ke dalam tubuh pasien. Tracer ini akan menumpuk di dalam jaringan atau organ yang memiliki aktivitas metabolik yang tinggi, seperti sel-sel kanker.

Selama proses pencitraan, PET scan menghasilkan gambar 3D dari distribusi dalam tubuh, yang dapat memberikan informasi detail tentang lokasi, ukuran, dan aktivitas metabolik dari tumor atau lesi kanker.

PET scan sering kali digunakan bersama dengan CT scan (Computed Tomography) untuk memberikan informasi tambahan yang lebih lengkap mengenai struktur anatomi serta fungsi biologis yang terkait dengan kanker.

Penggunaan PET scan dalam diagnosis kanker membantu dokter dalam merencanakan strategi pengobatan yang lebih tepat dan personalisasi, serta dalam memantau respons terhadap pengobatan yang sedang dilakukan. Teknologi ini juga dapat digunakan untuk mendeteksi kekambuhan kanker atau untuk menilai efektivitas terapi yang sedang berlangsung.
(wbs)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2522 seconds (0.1#10.140)