Kolaborasi Teknologi dan Riset untuk Mengatasi Krisis Air Bersih

Kamis, 05 September 2024 - 11:22 WIB
loading...
Kolaborasi Teknologi...
Edukasi atasi krisis air bersih. FOTO/ DOK SINDOnews
A A A
JAKARTA - Krisis air bersih memang menjadi salah satu masalah paling mendesak yang dihadapi dunia saat ini. Permintaan akan air bersih terus meningkat seiring dengan pertumbuhan populasi dan perubahan gaya hidup, sementara ketersediaan air bersih justru semakin terbatas akibat berbagai faktor.



Coway, perusahaan pemurni air dan udara nomor satu Korea Selatan, kembali menggandeng ITB dalam kolaborasi pengelolaan Coway Water Quality Laboratory (WQL) yang telah terjalin sejak tahun 2022.
B.

Ir. R. Sugeng Joko Sarwono, M.T., Ph.D., Direktur Direktorat Kawasan Sains dan Teknologi (DKST) ITB, menyampaikan apresiasi terhadap Coway.

“Kerja sama industri menjadi sesuatu yang mutlak harus dilakukan. Keberadaan Coway sebagai partner menjadi hal yang strategis dalam melaksanakan kegiatan pendidikan dan penelitian. Mudah-mudahan setelah lulus mahasiswa-mahasiswa ini dapat menjadi duta bagi ITB dan dapat mengembangkan teknologi bermanfaat bagi masyarakat,” jelas Sugeng.

ITB sebagai institusi pendidikan terkemuka dan berpengalaman dalam penelitian air di Indonesia, melibatkan para ahlinya untuk mengembangkan proyek kolaborasi WQL. Berbekal pengalaman lebih dari tiga puluh tahun di bidang pemurnian air, melalui kolaborasi ini, Coway semakin memperkokoh posisinya sebagai penyedia solusi bagi permasalahan air minum bersih di Indonesia lewat fasilitas analisis air dan water map.

Diharapkan WQL tidak hanya berfungsi sebatas sarana edukasi bagi pelanggan Coway terkait kualitas air, namun menjadi pilar masa depan untuk lingkungan yang bersih dan sehat.

“Sebagai peneliti yang terjun di banyak penelitian air bersih, saya sedang bekerja sama dengan program studi teknik kimia di bidang membran, yang juga merupakan basic dari Coway. Mahasiswa yang saya libatkan dalam beasiswa ini adalah mereka yang penelitiannya berkaitan dengan teknologi membran yang dapat menyaring kotoran seperti partikel halus dan virus dari komponen air.” jelas Rofiq Iqbal, S. T, M. Eng, Ph. D, Sekretaris Bidang Teknologi Transfer DKST ITB,

Menurut Presiden Direktur Coway Indonesia, Tony Cho, rangkaian program CSR untuk ITB merupakan manifestasi Coway untuk menciptakan lingkungan yang lebih baik, sehingga masyarakat luas dapat menikmati air dan udara bersih yang merupakan hak dasar setiap orang.

“Perjalanan Coway di Indonesia selalu beriringan dengan hal-hal baru. Dalam perjalanan tersebut, saya merasa sangat senang karena kami bisa melaluinya dengan ITB lewat kerja sama yang berkelanjutan. Sebagai pemimpin industri, kami percaya bahwa penting untuk mendukung para mahasiswa ITB yang luar biasa untuk tumbuh menjadi inovator lingkungan di masa depan,” tegas Tony.
(wbs)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1990 seconds (0.1#10.140)