Super Langka, Peneliti Temukan Pria Dewasa Memiliki Tiga Penis

Kamis, 17 Oktober 2024 - 08:20 WIB
loading...
Super Langka, Peneliti...
Triphallia hanya ada sekitar 100 kasus yang dilaporkan dalam literatur medis sepanjang sejarah. Foto/Interesting Enginering
A A A
JAKARTA - Fenomena super langka ditemukan pada seorang pria di Inggris yang memiliki tiga penis . Kondisi ini disebut triphallia dan hanya dialami satu dari lima hingga enam juta orang.

Kejadian ini terungkap saat peneliti di Fakultas Kedokteran Universitas Birmingham, Inggris membedah tubuh seorang pria berusia 78 tahun yang telah mendonorkan tubuhnya untuk keperluan medis.

Saat melakukan pembenahan, ditemukan jenazah memiliki kelainan, yakni memiliki tiga penis atau yang disebut dengan Triphallia.

“Triphallia, kelainan bawaan langka yang ditandai dengan adanya tiga batang penis yang berbeda, hanya pernah dilaporkan satu kali dalam sejarah. Hanya ada sekitar 100 kasus yang dilaporkan dalam literatur medis,” demikian bunyi laporan para penulis dalam Journal of Medical Case Reports, seperti dikutip dari Interesting Enginering, Rabu (16/10/2024).



Selama pemeriksaan, para peneliti mengamati bahwa pasien, seorang pria kulit putih dengan tinggi sekitar enam kaki, memiliki genitalia eksternal yang normal. Namun, penyelidikan lebih lanjut mengungkapkan adanya dua penis tambahan kecil yang tersembunyi di dalam kantung skrotum.

Penis utama dan sekunder sama-sama berbagi uretra, yang melewati penis sekunder sebelum melewati penis utama. Penis supernumerary terkecil tidak memiliki struktur seperti uretra, menurut para penulis.

Perkembangan genital dimulai di dalam rahim pada usia kehamilan empat hingga tujuh minggu. Penis berkembang dari tuberkulum genital dan dikendalikan oleh dihidrotestosteron (DHT). Kelainan pada gen yang memengaruhi reseptor androgen dapat menyebabkan kelainan fisik pada genital.

Dalam kasus ini, tuberkulum genital mungkin telah mengalami tiga kali lipat, sehingga uretra berkembang di penis sekunder.



Ketika penis ini tidak berkembang, uretra berubah arah dan berkembang di penis primer. Penis tersier adalah sisa dari tuberkulum genital yang mengalami tiga kali lipat.

Para peneliti mengamati perbedaan karakteristik fisik penis tambahan yang dilaporkan dalam literatur medis sangat bervariasi, mungkin karena berbagai penyebab yang mendasarinya.

Duplikasi penis di dalam tubuh biasanya teridentifikasi di kemudian hari, yang menyebabkan masalah seperti disfungsi seksual, gejala obstruktif urinari, dan inkontinensia urine di masa dewasa.

"Kami tidak dapat memastikan apakah cacat tersebut tidak diketahui dalam kasus ini, karena orang tersebut memiliki riwayat operasi untuk memperbaiki hernia inguinalis," tulis para peneliti.

Bila kelainan itu di diketahui saat pria masih hidup, kelainan tersebut mungkin tidak terjadi karena tidak adanya gejala dan sifatnya yang tidak berbahaya.

Mengingat penemuan tersebut bersifat tidak disengaja, para peneliti menyarankan bahwa duplikasi penis internal mungkin lebih umum daripada yang diperkirakan sebelumnya.

Penis internal yang tersembunyi dan tidak menunjukkan gejala atau kebutuhan medis tambahan mungkin tidak terdeteksi, sehingga diagnosis menjadi sulit.

Penyedia layanan kesehatan perlu mengetahui tentang polifagia untuk mendiagnosis pasien dengan gejala urologis dan memberikan perawatan yang tepat, seperti pemasangan kateter, pencitraan urologis, dan pembedahan.

Polifalia mungkin lebih umum daripada yang kita sadari saat ini, jadi kesadaran akan kondisi ini sangat penting untuk intervensi perawatan kesehatan yang efektif.
(msf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1665 seconds (0.1#10.140)