Spesifikasi ICBM RS-26 Rubezh, Rudal Balistik Penghancur Buatan Rusia yang Menggemparkan

Sabtu, 30 November 2024 - 07:00 WIB
loading...
Spesifikasi ICBM RS-26...
RS-26 Rubezh merupakan rudal balistik antar benua (ICBM) yang sedang dikembangkan lebih lanjut oleh Rusia untuk menjadi senjata penghancur dahsyat. Foto: ist
A A A
JAKARTA - Spesifikasi ICBM RS-26 Rubezh menjadi ulasan menarik untuk disimak. Baru-baru ini, Rusia dilaporkan memakai rudal balistik itu untuk menyerang kota Dnipro, Ukraina, Kamis (21/11/2024).

Serangan tersebut tidak dilakukan Rusia tanpa alasan. Moskow menyebut serangan ini sebagai tanggapan atas tindakan Amerika Serikat dan Inggris yang mengizinkan Ukraina untuk menyerang wilayah Rusia dengan senjata canggih buatannya.

Mengutip Reuters, Angkatan Udara Ukraina awalnya mengatakan rudal yang ditembakkan Rusia adalah ICBM, sehingga memicu kekhawatiran akan eskalasi besar dalam perang yang telah berlangsung 2,5 tahun itu. Sementara Pentagon menyebut rudal itu ditembakkan dengan hulu ledak konvensional.

Spesifikasi ICBM RS-26 Rubezh

RS-26 Rubezh merupakan rudal balistik antar benua (ICBM) yang sedang dikembangkan lebih lanjut oleh Rusia untuk menjadi senjata penghancur dahsyat.

Mengutip Missile Threat, rudal ini dirancang pada 2008 oleh Moscow Institute of Thermal Technology. Menurut media lokal, RS-26 Rubezh didasarkan pada ICBM RS-24 Yars.

Pada spesifikasinya, RS-26 Rubezh diklaim Rusia sebagai rudal balistik berjenis ICBM mobile dengan solid-propellant. Panjangnya sekitar 12 m dengan diameter 1,8 m.

Sementara itu, bobotnya mencapai 36.000 kg. Selain konvensional, rudal ini juga bisa membawa hulu ledak nuklir seberat 800 kg.

Terlepas dari klaim Rusia yang memasukkan RS-26 Rubezh ke dalam kategori ICBM, sejumlah negara Barat menolaknya. Lembaga pemikir asal Amerika Serikat, Pusat Studi Strategis dan Internasional (CSIS), mengatakan bahwa meski R-26 diklasifikasikan sebagai ICBM berdasarkan perjanjian pengurangan senjata nuklir New START keberadaannya juga dapat tergolong dalam kategori rudal balistik jarak menengah (IRBM) apabila digunakan dengan muatan yang lebih berat pada jarak di bawah 5.500 km.

Sebagaimana diketahui, syarat sebuah rudal balistik masuk kategori ICBM atau antar benua adalah memiliki jangkauan lebih dari 5.500 km (3.420 mil).

Benarkah ICBM RS-26 Rubezh Ditembakkan ke Ukraina?
Spesifikasi ICBM RS-26 Rubezh, Rudal Balistik Penghancur Buatan Rusia yang Menggemparkan

Serangan rudal Rusia baru-baru ini ke Ukraina ditanggapi beragam. Sementara pihak Kiev menyebut Moskow memakai ICBM RS-26, Amerika Serikat menduga bahwa Kremlin menembakkan rudal balistik jarak menengah baru.

Sementara itu, Presiden Rusia Vladimir Putin dalam pidato yang disiarkan televisi lokal mengakui Moskow telah menyerang fasilitas militer Ukraina dengan rudal balistik baru. Ia memberinya nama "Oreshnik" (pohon hazel).

Jeffrey Lewis, seorang pakar non-proliferasi di Middlebury Institute of International Studies di California, sebelumnya mengatakan bahwa Putin mengisyaratkan Rusia akan menyelesaikan pengembangan sistem IRBM setelah Washington dan Berlin sepakat untuk menyebarkan rudal jarak jauh AS di Jerman mulai tahun 2026. Maka dari itu, Oreshnik tersebut mungkin menjadi salah satunya.


Meski belum jelas rudal balistik yang ditembakkan ke Ukraina, beberapa tokoh militer AS mengatakan rancangan rudal yang diluncurkan Rusia memang mirip RS-26 Rubezh. Namun, rudal baru tersebut masih dalam tahap percobaan, sehingga kemungkinan Rusia hanya memiliki beberapa di antaranya dan serangan tersebut baru sebatas eksperimental.

Demikian ulasan mengenai spesifikasi ICBM RS-26 Rubezh.
(dan)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1445 seconds (0.1#10.140)