Lukisan Kuno di Tanzania Menyimpan Misteri Manusia Berubah Jadi Kerbau
loading...
A
A
A
JAKARTA - Motif yang menampilkan trio tokoh antropomorfik dengan kepala kerbau telah ditemukan di situs lukisan batu di Swaga Swaga Game Reserve, Tanzania. Saat ini arkeolog coba mengungkap misteri gambar tiga manusia dengan kepala kerbau yang tidak biasa.
“Sebagian besar lukisan dalam kondisi baik, terutama karena overhang batuan yang melindungi mereka dari air yang mengalir dan paparan sinar matahari yang berlebihan,” kata Dr. Maciej Grzelczyk, seorang peneliti di Institut Studi Agama di Universitas Jagiellonian di Cracow, Polandia seperti dikutip dari SCI-News. (Baca: Bukti Pembantaian di Kamp Nazi Sobibor Polandia Ditemukan)
Lukisan Amak’hee 4 mencakup penggambaran manusia, hewan ternak, dan jerapah. “Yang paling menonjol di antara lukisan Amak’hee 4 adalah lukisan yang berpusat di sekitar tiga gambar manusia ini,” kata ilmuwan itu.
Dalam lukisan itu, tiga sosok manusia itu mempunyai kepala yang ane h. Bentuk-bentuk ini mengingatkan pada kepala kerbau dari tempat kedua tanduk menjulang dan kemudian melengkung ke luar dari kepala, serta telinga yang menunduk. (Baca juga: NASA Merekam Pemandangan menakjubkan Sungai Emas di Amazon Peru)
“Hasil penelitian kami, dalam agama masyarakat Sandawe saat ini tidak menemukan adanya unsur antropomorfisasi kerbau, maupun keyakinan akan kemungkinan transformasi manusia menjadi hewan tersebut,” katanya.
Lukisan tersebut diperkirakan dibuat beberapa ratus tahun yang lalu. "Karena saat ini tidak ada penanggalan pasti seni lukis batu dari Tanzania tengah, sulit untuk menentukan perkiraan usia lukisan Amak'hee 4 ini," katanya. (Baca juga: NASA Bersiap Lakukan Eksplorasi Harta Karun di Asteroid Psyche 16)
Motif yang menampilkan tiga sosok manusia juga diamati di situs seni batu lain di Tanzania tengah. “Lukisan-lukisan di rockshelter Amak’hee 4 memberikan satu contoh dari banyak situs seni cadas di daerah Swaga yang dikenal secara lokal tetapi tidak dipublikasikan,” kata Dr. Grzelczyk.
“Sebagian besar lukisan dalam kondisi baik, terutama karena overhang batuan yang melindungi mereka dari air yang mengalir dan paparan sinar matahari yang berlebihan,” kata Dr. Maciej Grzelczyk, seorang peneliti di Institut Studi Agama di Universitas Jagiellonian di Cracow, Polandia seperti dikutip dari SCI-News. (Baca: Bukti Pembantaian di Kamp Nazi Sobibor Polandia Ditemukan)
Lukisan Amak’hee 4 mencakup penggambaran manusia, hewan ternak, dan jerapah. “Yang paling menonjol di antara lukisan Amak’hee 4 adalah lukisan yang berpusat di sekitar tiga gambar manusia ini,” kata ilmuwan itu.
Dalam lukisan itu, tiga sosok manusia itu mempunyai kepala yang ane h. Bentuk-bentuk ini mengingatkan pada kepala kerbau dari tempat kedua tanduk menjulang dan kemudian melengkung ke luar dari kepala, serta telinga yang menunduk. (Baca juga: NASA Merekam Pemandangan menakjubkan Sungai Emas di Amazon Peru)
“Hasil penelitian kami, dalam agama masyarakat Sandawe saat ini tidak menemukan adanya unsur antropomorfisasi kerbau, maupun keyakinan akan kemungkinan transformasi manusia menjadi hewan tersebut,” katanya.
Lukisan tersebut diperkirakan dibuat beberapa ratus tahun yang lalu. "Karena saat ini tidak ada penanggalan pasti seni lukis batu dari Tanzania tengah, sulit untuk menentukan perkiraan usia lukisan Amak'hee 4 ini," katanya. (Baca juga: NASA Bersiap Lakukan Eksplorasi Harta Karun di Asteroid Psyche 16)
Motif yang menampilkan tiga sosok manusia juga diamati di situs seni batu lain di Tanzania tengah. “Lukisan-lukisan di rockshelter Amak’hee 4 memberikan satu contoh dari banyak situs seni cadas di daerah Swaga yang dikenal secara lokal tetapi tidak dipublikasikan,” kata Dr. Grzelczyk.
(ysw)