Riset Sebut Diversifikasi Sawit dengan Jagung dan Cokelat Lebih Ekonomis

Sabtu, 13 Februari 2021 - 21:05 WIB
loading...
A A A
Selain itu, diversifikasi tanaman perkebunan dapat membantu Kabupaten Berau mencapai pembangunan berkelanjutan sekaligus meningkatkan ketahanan ekonomi daerah. “Hal ini akan mendongkrak efektivitas penggunaan lahan dan mengurangi sensitivitas petani terhadap ketidakstabilan harga pasar. Di samping itu juga memberikan pendapatan tambahan bagi petani pada awal dan akhir dari siklus kehidupan kelapa sawit, atau ketika produksi turun dan bahkan gagal sama sekali,” paparnya.

CPI juga merekomendasikan bahwa untuk memastikan arus kas positif, diversifikasi tanaman sebaiknya dimulai selama periode di mana petani menghasilkan pendapatan tunai yang tinggi dari petak kelapa sawitnya. Hal ini karena masa-masa tersebut merupakan waktu yang tepat (bankable) untuk mengakses pinjaman keuangan untuk memodali usaha diversifikasi lahannya.

“Meski begitu, ini harus dilakukan dengan mempertimbangkan konteks lahan milik petani,” ujar Tiza.

Jika petani telah sepenuhnya menanami lahannya dengan kelapa sawit, mereka harus menunggu hingga produktivitasnya rendah atau bahkan tidak produktif lagi. Baru kemudian mereka bisa mendiversifikasi dengan tanaman lainnya. Hal ini karena perkebunan kelapa sawit sulit untuk ditumpangsarikan dengan tanaman lain.

Sementara itu, bagi petani yang telah mengalokasikan lahan kosong khusus untuk perkebunan lebih baik segera mulai memanfaatkannya untuk tanaman alternatif, daripada terus menanam kelapa sawit. “Risiko keuangannya akan jauh lebih kecil jika mereka memang memiliki petak perkebunan kosong dan mulai mendiversifikasi tanaman ketika produksi kelapa sawit mencapai puncaknya,” pungkasnya.
(iqb)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2421 seconds (0.1#10.140)