CDC: Vaksin COVID untuk Anak Tersedia September 2021
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Centers for Disease Control and Prevention (CDC) AS menargetkan vaksin COVID-19 untuk anak akan tersedia pada September 2021. Dengan demikian, sekolah dapat dibuka di awal tahun ajaran baru. Dengan catatan, uji coba perlu membuktikan bahwa vaksin tersebut aman dan efektif pada anak-anak.
Dalam artikel yang dipublikasikan ProPublica dan ksat.com, anak-anak yang bisa divaksin kemungkina mulai kelas satu (SMP). Dengan asumsi uji coba berhasil pada kelompok usia tersebut.
"Kami sedang dalam proses memulai uji klinis dalam apa yang kami sebut penurunan usia, di mana Anda melakukan uji klinis dengan orang berusia 16 (tahun) hingga 12, lalu 12 hingga 9, lalu 9 hingga 6," kata Dr Anthony Fauci, Direktur CDC kepada ProPublica.
Ketika ditanya kelompok usia termuda mana yang mungkin diizinkan untuk mendapatkan vaksin, dia menjawwab, "Kami akan berpikir pada saat kita membuka sekolah, kemungkinan kita akan bisa mendapatkan orang yang datang ke kelas satu."
Betapapun optimisnya Fauci, beberapa dokter anak dan pakar penyakit menular, mengatakan, mereka berharap uji coba pediatrik akan berjalan lebih cepat. Selain memulihkan stabilitas sistem pendidikan dan jadwal kerja orang tua, serta menjaga keamanan anak-anak dan orang di sekitarnya, vaksinasi anak sangat penting untuk membantu negara, secara keseluruhan, mencapai kekebalan kelompok dan mengurangi ancaman varian baru.
"Jika tidak, akan ada puluhan juta orang di komunitas kami yang mampu memelihara virus. Dan ketika itu terjadi, yang memungkinkan adalah munculnya varian yang tidak biasa ini yang mungkin memiliki kemampuan untuk menghindari kekebalan kita,” kata Buddy Creech, Profesor Pediatri dan Direktur Program Riset Vaksin Vanderbilt.
Terlepas dari kebutuhan tersebut, Pfizer adalah satu-satunya produsen yang uji coba vaksin pediatriknya cukup jauh untuk berpotensi memiliki data tentang anak-anak usia sekolah dasar pada akhir musim panas.
Pfizer telah selesai mendaftarkan peserta dalam studinya terhadap anak berusia 12-15 tahun dan mengantisipasi memiliki data pada "awal tahun 2021. “Dari situ rencananya kami akan menyelesaikan studi kami pada usia 5-11 tahun,” ujar seorang Juru Bicara Pfizer.
Saat Pfizer menyelesaikan uji coba pada remaja, yang kemudian berusia 5 hingga 11 tahun, perusahaan harus mengirimkan data tersebut ke Badan Pengawas Obat dan Makanan AS untuk ditinjau dan mendapatkan otorisasi penggunaan vaksin pada kelompok usia tersebut sebelum tersedia. Saat ini di AS, vaksin diindikasikan hanya untuk mereka yang berusia 16 tahun ke atas.
Vaksin Moderna
Moderna masih mendaftarkan peserta dalam uji coba untuk remaja usia 12-18 tahun. "Berada di jalur yang tepat untuk menyediakan data terbaru sekitar pertengahan tahun 2021," kata perusahaan itu dalam pernyataan email.
Stéphane Bancel, CEO Moderna, mengatakan, tujuan perusahaan adalah memiliki data dari studi remaja sebelum tahun ajaran 2021. Moderna mengatakan akan memulai studi penurunan usia pada anak-anak usia 11 tahun hingga 6 bulan tahun ini. Tetapi Bancel mengatakan perusahaan tidak berharap data klinis hingga 2022.
Baca Juga
Dalam artikel yang dipublikasikan ProPublica dan ksat.com, anak-anak yang bisa divaksin kemungkina mulai kelas satu (SMP). Dengan asumsi uji coba berhasil pada kelompok usia tersebut.
"Kami sedang dalam proses memulai uji klinis dalam apa yang kami sebut penurunan usia, di mana Anda melakukan uji klinis dengan orang berusia 16 (tahun) hingga 12, lalu 12 hingga 9, lalu 9 hingga 6," kata Dr Anthony Fauci, Direktur CDC kepada ProPublica.
Ketika ditanya kelompok usia termuda mana yang mungkin diizinkan untuk mendapatkan vaksin, dia menjawwab, "Kami akan berpikir pada saat kita membuka sekolah, kemungkinan kita akan bisa mendapatkan orang yang datang ke kelas satu."
Betapapun optimisnya Fauci, beberapa dokter anak dan pakar penyakit menular, mengatakan, mereka berharap uji coba pediatrik akan berjalan lebih cepat. Selain memulihkan stabilitas sistem pendidikan dan jadwal kerja orang tua, serta menjaga keamanan anak-anak dan orang di sekitarnya, vaksinasi anak sangat penting untuk membantu negara, secara keseluruhan, mencapai kekebalan kelompok dan mengurangi ancaman varian baru.
"Jika tidak, akan ada puluhan juta orang di komunitas kami yang mampu memelihara virus. Dan ketika itu terjadi, yang memungkinkan adalah munculnya varian yang tidak biasa ini yang mungkin memiliki kemampuan untuk menghindari kekebalan kita,” kata Buddy Creech, Profesor Pediatri dan Direktur Program Riset Vaksin Vanderbilt.
Terlepas dari kebutuhan tersebut, Pfizer adalah satu-satunya produsen yang uji coba vaksin pediatriknya cukup jauh untuk berpotensi memiliki data tentang anak-anak usia sekolah dasar pada akhir musim panas.
Pfizer telah selesai mendaftarkan peserta dalam studinya terhadap anak berusia 12-15 tahun dan mengantisipasi memiliki data pada "awal tahun 2021. “Dari situ rencananya kami akan menyelesaikan studi kami pada usia 5-11 tahun,” ujar seorang Juru Bicara Pfizer.
Saat Pfizer menyelesaikan uji coba pada remaja, yang kemudian berusia 5 hingga 11 tahun, perusahaan harus mengirimkan data tersebut ke Badan Pengawas Obat dan Makanan AS untuk ditinjau dan mendapatkan otorisasi penggunaan vaksin pada kelompok usia tersebut sebelum tersedia. Saat ini di AS, vaksin diindikasikan hanya untuk mereka yang berusia 16 tahun ke atas.
Vaksin Moderna
Moderna masih mendaftarkan peserta dalam uji coba untuk remaja usia 12-18 tahun. "Berada di jalur yang tepat untuk menyediakan data terbaru sekitar pertengahan tahun 2021," kata perusahaan itu dalam pernyataan email.
Stéphane Bancel, CEO Moderna, mengatakan, tujuan perusahaan adalah memiliki data dari studi remaja sebelum tahun ajaran 2021. Moderna mengatakan akan memulai studi penurunan usia pada anak-anak usia 11 tahun hingga 6 bulan tahun ini. Tetapi Bancel mengatakan perusahaan tidak berharap data klinis hingga 2022.