Dampak Perubahan Iklim, Badai Besar Bisa Ganggu Kehidupan Nelayan
loading...
A
A
A
LONDON - Perubahan iklim membuat kondisi cuaca makin tidak menentu dan mengancam kehidupan para nelayan. Badai di tengah laut juga semakin memaksa nelayan untuk memilih berhenti melaut sementara atau mengambil resiko keamanan dirinya.
Badai kemungkinan akan meningkat di sekitar Inggris di masa akan datang. Sementara banyak nelayan di Inggris juga menghadapi ketidakpastian ekonomi akibat pandemi. (Baca: Dampak Perubahan Iklim, Sebagian Besar Spesie di Bumi Akan Mati)
Penelitian baru yang dipimpin oleh University of Exeter bekerja sama dengan para nelayan di Cornwall untuk memahami bagaimana mereka menyeimbangkan risiko dan manfaat penangkapan ikan dalam berbagai kondisi.
" Perubahan iklim dan ketidakamanan ekonomi menciptakan 'badai yang sempurna', memberikan tekanan yang terus meningkat pada para nelayan," kata penulis utama Dr. Nigel Sainsbury diktip Phys.org.
Nelayan, kata Sainsbury, sudah menjadi profesi banyak orang di Inggris sehingga akan mengangu ekonomi mereka jika tidak melaut. "Tidak mudah untuk memecahkan masalah ini," katanya.
Peneliti memberi saran untuk meningkatkan keamanan kapal dan mendukung metode penangkapan ikan yang tidak terlalu rentan. Termasuk pembuatan produk asuransi yang membayar nelayan untuk tetap di pelabuhan dalam kondisi berbahaya.
Peneliti akan menyajikan kondisi cuaca kepada nakhoda dengan berbagai skenario, termasuk tinggi gelombang, kecepatan angin, kemungkinan tangkapan dan harga. Nantinya, nahkoda yang akan menentukan apakah mereka akan terus melaut atau menundanya. (Baca juga: Diguncang Puluhan Ribu Gempa, Warga Diminta Waspadai Letusan Gunung Berapi)
Penelitian ini melibatkan 80 nakhoda di tujuh pelabuhan Cornish dan metode penangkapan ikan termasuk pukat berang-berang, purse seine, jaring insang, jaring kusut, jaring trammel, tali tangan, dan pot.
"Dengan mengambil perspektif perilaku manusia, studi ini memberikan pemahaman baru tentang bagaimana perubahan badai dapat berdampak pada sektor perikanan," kata Dr. Sainsbury.
Badai kemungkinan akan meningkat di sekitar Inggris di masa akan datang. Sementara banyak nelayan di Inggris juga menghadapi ketidakpastian ekonomi akibat pandemi. (Baca: Dampak Perubahan Iklim, Sebagian Besar Spesie di Bumi Akan Mati)
Penelitian baru yang dipimpin oleh University of Exeter bekerja sama dengan para nelayan di Cornwall untuk memahami bagaimana mereka menyeimbangkan risiko dan manfaat penangkapan ikan dalam berbagai kondisi.
" Perubahan iklim dan ketidakamanan ekonomi menciptakan 'badai yang sempurna', memberikan tekanan yang terus meningkat pada para nelayan," kata penulis utama Dr. Nigel Sainsbury diktip Phys.org.
Nelayan, kata Sainsbury, sudah menjadi profesi banyak orang di Inggris sehingga akan mengangu ekonomi mereka jika tidak melaut. "Tidak mudah untuk memecahkan masalah ini," katanya.
Peneliti memberi saran untuk meningkatkan keamanan kapal dan mendukung metode penangkapan ikan yang tidak terlalu rentan. Termasuk pembuatan produk asuransi yang membayar nelayan untuk tetap di pelabuhan dalam kondisi berbahaya.
Peneliti akan menyajikan kondisi cuaca kepada nakhoda dengan berbagai skenario, termasuk tinggi gelombang, kecepatan angin, kemungkinan tangkapan dan harga. Nantinya, nahkoda yang akan menentukan apakah mereka akan terus melaut atau menundanya. (Baca juga: Diguncang Puluhan Ribu Gempa, Warga Diminta Waspadai Letusan Gunung Berapi)
Penelitian ini melibatkan 80 nakhoda di tujuh pelabuhan Cornish dan metode penangkapan ikan termasuk pukat berang-berang, purse seine, jaring insang, jaring kusut, jaring trammel, tali tangan, dan pot.
"Dengan mengambil perspektif perilaku manusia, studi ini memberikan pemahaman baru tentang bagaimana perubahan badai dapat berdampak pada sektor perikanan," kata Dr. Sainsbury.
(ysw)