WHO Tegaskan Asal Virus Corona dari Pasar Hewan, Bukan Laboratorium

Rabu, 31 Maret 2021 - 21:25 WIB
loading...
A A A
Namun demikian, temuan tersebut kemungkinan akan diperdebatkan oleh beberapa pihak. Sekelompok kecil ilmuwan telah mengirim surat ke media yang mengatakan bahwa mereka tidak akan mempercayai hasil penyelidikan karena diawasi secara ketat oleh Pemerintah China.

Tetapi yang lain mengatakan bahwa kesimpulan tim WHO tampak kokoh. "Saya yakin orang-orang akan mengatakan bahwa para peneliti China itu berbohong, tetapi saya merasa jujur," bantah Holmes.

Matthew Kavanagh, seorang peneliti kesehatan global di Universitas Georgetown di Washington DC, mengatakan, dia tidak mendengar bukti yang menunjuk ke pelarian laboratorium. “Tetapi para skeptis akan menginginkan penyelidikan lebih dalam dari yang diizinkan oleh Pemerintah China,” imbuhnya.

Dia menambahkan merupakan tantangan bagi WHO untuk melakukan studi semacam itu. "WHO berada dalam posisi yang sama sekali tidak mungkin karena mereka dikritik lantaran tidak meminta pertanggungjawaban China, tetapi mereka hampir tidak diberi alat untuk memaksa negara mana pun untuk bekerja sama," katanya. China menyimpan informasi dengan cermat, dan dalam konteks itu, tim WHO telah melihat dengan baik banyak data.

Mempersempit Waktu
Beberapa penelitian menunjukkan COVID-19 menyebar di antara orang-orang sebelum Desember 2019. Untuk mengeksplorasi kemungkinan itu, penulis laporan melihat analisis urutan SARS-CoV-2 yang dikumpulkan dari orang-orang pada Januari 2020, dan memperkirakan bahwa mereka berevolusi dari satu nenek moyang yang sama antara pertengahan November dan awal Desember 2019. Perkiraan itu secara kasar menguatkan temuan laporan yang diterbitkan di Science bulan ini.

Para peneliti juga melihat sertifikat kematian di China, dan menemukan peningkatan tajam dalam jumlah kematian mingguan di pekan yang dimulai 15 Januari 2020. Mereka menemukan bahwa tingkat kematian memuncak pertama di Wuhan, dan kemudian, dua pekan kemudian, di tempat yang lebih luas Provinsi Hubei, menunjukkan wabah dimulai di Wuhan.

Laporan tersebut juga menerbitkan data tentang orang-orang yang mencari perawatan untuk infeksi saluran pernapasan, yang juga menunjukkan COVID-19 tidak mulai lepas landas hingga Januari.

Adapun laporan SARS-CoV-2 yang beredar di Italia dan Brasil pada Oktober dan November 2019, laporan tersebut menyebut penelitian ini tidak meyakinkan karena didasarkan pada urutan parsial SARS-CoV-2. Karenanya bisa menjadi kasus identitas virus yang salah. Tapi tidak meyakinkan bukan berarti tidak mungkin.

Dan Tedros menunjukkan bahwa akan ada lebih banyak pekerjaan yang akan datang. Laporan ini adalah permulaan yang sangat penting, tetapi ini bukanlah akhir.
(iqb)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2889 seconds (0.1#10.140)