Bedah Kandungan Sputnik V, Vaksin Covid-19 Buatan Rusia

Rabu, 07 April 2021 - 13:30 WIB
loading...
A A A
Hasil uji klinis juga menunjukkan bahwa sistem kekebalan tubuh sudah akan memproduksi antibodi terhadap virus penyebab COVID-19 setelah 18 hari sejak dosis pertama diberikan.

Namun, karena jenis vektor pada setiap dosis yang disuntikkan berbeda, respon imun dari pemberian vaksin Sputnik akan lebih kuat dan tahan lama setelah penyuntikan vaksin yang kedua.

Efikasi atau tingkat efektivitas vaksin Sputnik untuk mencegah COVID-19 mencapai 91,6%. Meskipun masih ada sekitar 8,4% peserta uji klinis yang terinfeksi SARS-CoV-2, tidak ada yang mengalami gejala dengan derajat sedang atau berat dan perlu dirawat di rumah sakit.

Selama uji klinis, efek samping yang umum dirasakan oleh penerima vaksin Sputnik adalah nyeri di tempat suntikan, flu, demam, sakit kepala, dan letih.

Meski ada beberapa laporan terjadinya efek samping yang fatal, hal itu terjadi pada orang yang memang menderita penyakit penyerta yang sudah parah, sehingga efek samping tersebut tidak bisa dikaitkan langsung dengan vaksin Sputnik.

Vaksin Sputnik dan vaksin-vaksin COVID-19 lainnya diharapkan bisa menjadi solusi untuk menghentikan pandemi ini. Namun, pemberian vaksin tetap harus disertai dengan penerapan protokol kesehatan untuk mencegah penularan virus Corona.

Apa yang menjadikan Sputnik V di yakini sebagai vaksin terbaik dan paling aman di dunia? Sputnik V tidak mengandung virus hidup (yang dilemahkan) sebagaimana umumnya pengembangan vaksin tapi mengandung human adenovirus based vectors Covid-19 yang tidak dapat berkembang biak di tubuh manusia seperti kekhawatiran masyarakat umum utk vaksin dan jelas ini menjadikannya sangat aman.
(wbs)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2203 seconds (0.1#10.140)