Ini Link untuk Nobar Gerhana Bulan Total Malam Nanti
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sore menjelang malam hari ini waktu Indonesia, akan terjadi Gerhana Bulan Total (GBT) atau Bulan Merah Super atau Super Blood Moon.
Menyambut fenomena langka tersebut, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) mengadakan pengamatan serentak dari sembilan lokasi LAPAN di seluruh Indonesia.
Pengamatan tersebut dapat disaksikan melalui kanal YouTube LAPAN RI dan juga kanal YouTube masing-masing Balai dan Stasiun LAPAN untuk pengamatan di daerah.
Balai dan Stasiun LAPAN dari barat hingga ke timur Indonesia sudah bersiap melakukan pengamatan dengan menyiapkan perangkat keras seperti teleskop, kamera, komputer, dan sebagainya.
Serta perangkat lunak berupa jaringan hingga peralatan streaming agar bisa disaksikan seluruh masyarakat Indonesia.
"Gerhana Bulan kali ini cukup unik karena beriringan dengan terjadinya Perige, yakni ketika Bulan berada di jarak terdekat dengan Bumi," kata Peneliti Pusat Sains Antariksa (Pussainsa) LAPAN, Andi Pangerang.
Mengingat lebar sudutnya yang lebih besar 13,77% dibandingkan dengan ketika berada di titik terjauhnya (apoge) dan kecerlangannya 15,6% lebih terang dibandingkan dengan rata-rata atau 29,1% lebih terang dibandingkan dengan ketika apoge, gerhana Bulan kali ini disebut juga sebagai Bulan Merah Super.
Durasi fase total gerhana juga terbilang cukup singkat, yakni 14 menit 30 detik. Puncak gerhana sendiri akan terjadi pada pukul 18.18.43 WIB / 19.43.18 WITA / 20.43.18 WIT dengan jarak 357.464 kilometer dari Bumi, sementara itu puncak Perige terjadi pada pukul 08.57.46 WIB / 09.57.46 WITA / 10.57.46 WIT dengan jarak 357.316 kilometer dari Bumi.
Andi menambahkan, bahwa kedudukan membentuk garis lurus seperti ini dikenal dengan istilah oposisi (solar) atau istiqbal.
"Jadi, Matahari dan Bulan membentuk sudut 180 derajat satu sama lain dalam peredarannya," tambah Andi.
Adapun untuk menyaksikan GBT bisa disaksikam melalui link berikut:
YouTube LAPAN RI
http://bit.ly/youtubeLAPAN
YouTube Balai LAPAN Biak
http://bit.ly/youtubeLAPANbiak
YouTube LAPAN Kupang
http://bit.ly/youtubeLAPANkupang
YouTube SBPJP LAPAN
http://bit.ly/youtubeLAPANparepare
YouTube LAPAN PASURUAN
http://bit.ly/youtubeLAPANpasuruan
YouTube LAPAN GARUT
http://bit.ly/youtubeLAPANgarut
YouTube LAPAN Sumedang
http://bit.ly/youtubeLAPANsumedang
YouTube Pusat Sains Antariksa LAPAN
http://bit.ly/youtubeLAPANpussainsa
YouTube bpaa pontianak
http://bit.ly/youtubeLAPANpontianak
YouTube LAPAN Agam
http://bit.ly/youtubeLAPANagam
Lihat Juga: Misinformasi Gerhana Matahari Total 2024: Menyingkap Fakta di Balik Mitos dan Teori Konspirasi
Menyambut fenomena langka tersebut, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) mengadakan pengamatan serentak dari sembilan lokasi LAPAN di seluruh Indonesia.
Pengamatan tersebut dapat disaksikan melalui kanal YouTube LAPAN RI dan juga kanal YouTube masing-masing Balai dan Stasiun LAPAN untuk pengamatan di daerah.
Balai dan Stasiun LAPAN dari barat hingga ke timur Indonesia sudah bersiap melakukan pengamatan dengan menyiapkan perangkat keras seperti teleskop, kamera, komputer, dan sebagainya.
Serta perangkat lunak berupa jaringan hingga peralatan streaming agar bisa disaksikan seluruh masyarakat Indonesia.
"Gerhana Bulan kali ini cukup unik karena beriringan dengan terjadinya Perige, yakni ketika Bulan berada di jarak terdekat dengan Bumi," kata Peneliti Pusat Sains Antariksa (Pussainsa) LAPAN, Andi Pangerang.
Mengingat lebar sudutnya yang lebih besar 13,77% dibandingkan dengan ketika berada di titik terjauhnya (apoge) dan kecerlangannya 15,6% lebih terang dibandingkan dengan rata-rata atau 29,1% lebih terang dibandingkan dengan ketika apoge, gerhana Bulan kali ini disebut juga sebagai Bulan Merah Super.
Durasi fase total gerhana juga terbilang cukup singkat, yakni 14 menit 30 detik. Puncak gerhana sendiri akan terjadi pada pukul 18.18.43 WIB / 19.43.18 WITA / 20.43.18 WIT dengan jarak 357.464 kilometer dari Bumi, sementara itu puncak Perige terjadi pada pukul 08.57.46 WIB / 09.57.46 WITA / 10.57.46 WIT dengan jarak 357.316 kilometer dari Bumi.
Andi menambahkan, bahwa kedudukan membentuk garis lurus seperti ini dikenal dengan istilah oposisi (solar) atau istiqbal.
"Jadi, Matahari dan Bulan membentuk sudut 180 derajat satu sama lain dalam peredarannya," tambah Andi.
Adapun untuk menyaksikan GBT bisa disaksikam melalui link berikut:
YouTube LAPAN RI
http://bit.ly/youtubeLAPAN
YouTube Balai LAPAN Biak
http://bit.ly/youtubeLAPANbiak
YouTube LAPAN Kupang
http://bit.ly/youtubeLAPANkupang
YouTube SBPJP LAPAN
http://bit.ly/youtubeLAPANparepare
YouTube LAPAN PASURUAN
http://bit.ly/youtubeLAPANpasuruan
YouTube LAPAN GARUT
http://bit.ly/youtubeLAPANgarut
YouTube LAPAN Sumedang
http://bit.ly/youtubeLAPANsumedang
YouTube Pusat Sains Antariksa LAPAN
http://bit.ly/youtubeLAPANpussainsa
YouTube bpaa pontianak
http://bit.ly/youtubeLAPANpontianak
YouTube LAPAN Agam
http://bit.ly/youtubeLAPANagam
Lihat Juga: Misinformasi Gerhana Matahari Total 2024: Menyingkap Fakta di Balik Mitos dan Teori Konspirasi
(wsb)