Teknologi Kapal Perang NAZI yang Sulit Dihancurkan Inggris, AS dan Uni Soviet

Jum'at, 28 Mei 2021 - 06:07 WIB
loading...
Teknologi Kapal Perang NAZI yang Sulit Dihancurkan Inggris, AS dan Uni Soviet
Kapal perang NAZI Bismarck. FOTO/ IST
A A A
BERLIN - Kapal perang Nazi Jerman, Bismarck, merupkan kapal perang paling besar pada zamannya. Bismarck bahkan membuat ketakutan dunia disetiap kemunculannya

Seperti dilansir dari Daily, Bismarck yang sangat besar menjadi ancaman bagi Inggris pada Mei 1941, dengan Amerika Serikat dan Uni Soviet belum memasuki perang. Churchill kemudian memerintahkannya "harus ditenggelamkan dengan segala cara"

Bahkan, saat muncul di medan perang, Bismarck langsung menimbulkan kegemparan. Pada 27 Mei 1941, kebanggaan angkatan laut Hitler - Kriegsmarine - pergi ke dasar Atlantik, tetapi tidak sebelum meninggalkan delapan hari kehancuran setelahnya.

Bismarck diluncurkan pada 24 Agustus 1940, saat PD II sedang berkecamuk dengan hebat-hebatnya.

Pasukan Inggris yang baru saja digasak mundur Nazi di wilayah Yunani, langsung mempersiapkan armadanya secara besar-besaran guna mencari dan menghadang Bismarck.

Semua armada Inggris yang berpangkalan di Scapa Flow dikerahkan dengan target menemukam Bismarck secepatnya.

Mengutip Military.com, Jumat (19/2/2021), kapal itu dinamai untuk Pertempuran Laut Bismarck, kemenangan 1943 yang timpang bagi Sekutu yang mencegah Jepang memperkuat pasukannya di Papua Nugini dan mungkin telah mencegah penangkapan pulau itu sama sekali.

Saat pertama kali diluncurkan pada April 1944, kapal itu bernama Alikula Bay. Aturan penamaan kapal berubah segera setelah itu. Awalnya, kapal-kapal pengawal diberi nama teluk-teluk Alaska, tetapi kebijakan baru memutuskan mereka akan dinamai sesuai dengan keterlibatan militer. Sebulan setelah peluncuran, kapal Alikula Bay berganti nama menjadi Bismarck Sea.

Jika peringatan takhayul pelaut tua untuk tidak mengganti nama kapal benar, itu tidak berlaku untuk Bismarck Sea—setidaknya, tidak langsung. Kapal tersebut mendapatkan tiga bintang pertempuran untuk mendukung Kampanye Filipina di lepas pantai Mindanao, Leyte dan Luzon. Itu juga membantu memindahkan gelombang pertama penginvasi ke darat di Iwo Jima.

Kapal itu menemui nasib di tangan dua serangan pesawat kamikaze yang sangat beruntung di Iwo Jima. Pesawat pertama datang di sore hari, terbang sangat rendah sehingga senjata kapal tidak bisa menghantamnya. Itu menghantam magazine kapal, menumpahkan senjata dan amunisi, dari peluru hingga torpedo, di mana-mana.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1711 seconds (0.1#10.140)