Ini Perbedaan Vaksin Sinovac, Astrazeneca, Moderna, Pfizer, dan Sinopharm
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pandemi Covid-19 yang memasuki gelombang kedua membuat pemerintah lebih cepat melakukan vaksinasi menyeluruh. Tujuan utamanya untuk mencapai target herd immunity.
Dan ini sudah tertuang dalam Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. HK.01.07/ Menkes/12758/2020 tentang Penetapan Jenis Vaksin untuk Pelaksanaan Vaksinasi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).
Ada berbagai jenis program vaksinasi yang dilakukan, meliputi vaksinasi Individu serta vaksinasi gotong-royong.
Melalui live streaming yang dihelat ALMI (Akademi Ilmuan Muda Indonesia) pada kanal YouTube nya ALMI TV belum lama ini, Dr. Apt. Neni Nurainy selaku Kepala Devisi Pengembangan Translasi Produk, PT Bio Farma, Bandung-Indonesia menyampaikan terdapat 8 jenis vaksin COVID-19 di dunia.
Rinciannya adalah Astrazeneca, Gameleya, Johnson & Johnson, Moderna, Novovax, Pfizer/Biontech, Sinovac, dan Sinopharm.
Meski demikian, vaksin yang beredar di Indonesia hanya ada 5 saja. Rinciannya, yakni Sinovac, Astrazeneca, Moderna, Pfizer/Biontech, dan Sinopharm dalam bentuk vaksinasi gotong royong. Berikut spesifikasi vaksin yang beredar di Indonesia:
1. Sinovac
Vaksin Sinovac merupakan Inactivited Virus, dimana diharapkan vaksin ini mencapai tujuan untuk mencegah Covid-19. Pemberian dosis vaksin Coronavac tersebut dilakukan sebanyak dua kali dengan jarak kerenggangan waktu sebanyak 2-4 minggu. Suhu dalam kandungan 2-8 derajat celcius dengan presentasi pengiriman 10 botol dosis. Vaksin tersebut sudah mendapat sertifikasi lembaga WHO dan EUL.
2. Astrazeneca
Vaksin Astrazeneca merupakan Viral Vektor (Chimpanzee adenovirus ChaDox1). Dimana pemberian dosis vaksin ini dilakukan sebanyak 2 kali dengan jangka waktu 8-12 minggu atau setiap 4 bulan. Suhu dalam kandungan vaksin ini dingin normal 2-8 derajat celicius dengan presenasi pengiriman 10 botol dosis. Vaksin Astrazeneca telah mendapat persetujuan dari badan WHO, EUL, EMA, TGA, MHRA.
3. Moderna
Vaksin Moderna merupakan mRna yang telah disetujui penggunaan nya pada manusia. Pemberian dosis di lakukan sebanyak 2 kali dengan jangka waktu 4 bulan. Suhu dalam kandungan vaksin ini –w5 derajat celcius sampai -15 deraja celcius dengan presentasi pengiriman 10 dosis botol. Moderna sudah mengantongi izin WHO, EUL, FDA.
4. Pfizer/Biontech
Vaksin Pfizer/Biontech merupakan mRna yang memiliki kegunaan pada manusia. Dosis diberikan di lakukan sebanyak 2 kali dengan jangka waktu 3 bulan. Suhu dalam kandungan vaksin ini -80 sampai -60 derajat celcius dan 2-8 deraja celcius untuk 1 bulan dengan presentasi pengiriman 6 botol dosis. Vaksin Pfizer/Biontech sudah di akui oleh lembaga WHO, EUL, FDA, EMA.TGA, MHRA.
5. Sinopharm
Vaksin mirip dengan Sinovac, yang merupakan Inactivited Virus, dimana diharapkan vaksin ini mencapai tujuan untuk mencegah Covid-19. Dimana dosis yang diberikan sebanyak 2 kali dengan jangka waktu 3 bulan. Suhu kandungan vaksin tersebut 2-8 derajat celcius dengan presentasi pengiriman satu botol dosis/ jarum suntik yang sudah terisi sebelumnya. Vaksin Sinopharm ini telah dibekali sertifikat resmi dari badan WHO dan EUL.
Dan ini sudah tertuang dalam Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. HK.01.07/ Menkes/12758/2020 tentang Penetapan Jenis Vaksin untuk Pelaksanaan Vaksinasi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).
Ada berbagai jenis program vaksinasi yang dilakukan, meliputi vaksinasi Individu serta vaksinasi gotong-royong.
Melalui live streaming yang dihelat ALMI (Akademi Ilmuan Muda Indonesia) pada kanal YouTube nya ALMI TV belum lama ini, Dr. Apt. Neni Nurainy selaku Kepala Devisi Pengembangan Translasi Produk, PT Bio Farma, Bandung-Indonesia menyampaikan terdapat 8 jenis vaksin COVID-19 di dunia.
Rinciannya adalah Astrazeneca, Gameleya, Johnson & Johnson, Moderna, Novovax, Pfizer/Biontech, Sinovac, dan Sinopharm.
Meski demikian, vaksin yang beredar di Indonesia hanya ada 5 saja. Rinciannya, yakni Sinovac, Astrazeneca, Moderna, Pfizer/Biontech, dan Sinopharm dalam bentuk vaksinasi gotong royong. Berikut spesifikasi vaksin yang beredar di Indonesia:
1. Sinovac
Vaksin Sinovac merupakan Inactivited Virus, dimana diharapkan vaksin ini mencapai tujuan untuk mencegah Covid-19. Pemberian dosis vaksin Coronavac tersebut dilakukan sebanyak dua kali dengan jarak kerenggangan waktu sebanyak 2-4 minggu. Suhu dalam kandungan 2-8 derajat celcius dengan presentasi pengiriman 10 botol dosis. Vaksin tersebut sudah mendapat sertifikasi lembaga WHO dan EUL.
2. Astrazeneca
Vaksin Astrazeneca merupakan Viral Vektor (Chimpanzee adenovirus ChaDox1). Dimana pemberian dosis vaksin ini dilakukan sebanyak 2 kali dengan jangka waktu 8-12 minggu atau setiap 4 bulan. Suhu dalam kandungan vaksin ini dingin normal 2-8 derajat celicius dengan presenasi pengiriman 10 botol dosis. Vaksin Astrazeneca telah mendapat persetujuan dari badan WHO, EUL, EMA, TGA, MHRA.
3. Moderna
Vaksin Moderna merupakan mRna yang telah disetujui penggunaan nya pada manusia. Pemberian dosis di lakukan sebanyak 2 kali dengan jangka waktu 4 bulan. Suhu dalam kandungan vaksin ini –w5 derajat celcius sampai -15 deraja celcius dengan presentasi pengiriman 10 dosis botol. Moderna sudah mengantongi izin WHO, EUL, FDA.
4. Pfizer/Biontech
Vaksin Pfizer/Biontech merupakan mRna yang memiliki kegunaan pada manusia. Dosis diberikan di lakukan sebanyak 2 kali dengan jangka waktu 3 bulan. Suhu dalam kandungan vaksin ini -80 sampai -60 derajat celcius dan 2-8 deraja celcius untuk 1 bulan dengan presentasi pengiriman 6 botol dosis. Vaksin Pfizer/Biontech sudah di akui oleh lembaga WHO, EUL, FDA, EMA.TGA, MHRA.
5. Sinopharm
Vaksin mirip dengan Sinovac, yang merupakan Inactivited Virus, dimana diharapkan vaksin ini mencapai tujuan untuk mencegah Covid-19. Dimana dosis yang diberikan sebanyak 2 kali dengan jangka waktu 3 bulan. Suhu kandungan vaksin tersebut 2-8 derajat celcius dengan presentasi pengiriman satu botol dosis/ jarum suntik yang sudah terisi sebelumnya. Vaksin Sinopharm ini telah dibekali sertifikat resmi dari badan WHO dan EUL.
(dan)