Fenomena Frost, Ketika Tumbuhan di Ranupani Gunung Semeru Diselimuti Salju
loading...
A
A
A
LUMAJANG - Fenomena kemunculan salju yang melapisi tanaman - tanaman di kawasan Bromo Tengger Semeru ternyata tak merusak. Sebab embun upas menyerupai salju ini bakal mencair seiring naiknya matahari di pagi hari.
Kabid Penanggulangan Bencana BPBD Kabupaten Lumajang Wawan Hadi menuturkan, fenomena es atau frost yang muncul di kawasan Bromo Tengger Semeru merupakan hal biasa setiap tahunnya.
"Fenomena frost itu tiap tahun seperti itu. Kalau cuaca ekstrem dan suhu 0 atau bahkan minus atau 0 sampai 5 derajat, itu pasti muncul embun es," kata Wawan Hadi, saat dikonfirmasi MNC Portal Indonesia, pada Senin pagi (2/8).
Fenomena es ini biasanya disebut Wawan menyelimuti tanaman - tanaman yang ada di sana. Dari laporan yang diterima dan observasi di lapangan munculnya fenomena frost ini terjadi di kawasan Ranupani, Kabupaten Lumajang.
"Untuk sementara di Ranupani. Saya sudah jaring komunikasi dengan relawan di Argosari, pasro Jambe, nihil. Untuk sementara di Ranupani," kata dia.
Kemunculan es yang menyelimuti tanaman ini diakuinya juga tidak merusak ekosistem. Sebab es biasanya bakal mencair ketika waktu menunjukkan pukul 09.00 - 10.00 WIB.
"Tanaman warga nggak apa - apa, nggak masalah, itu sebentar. Pagi jam 9-10, ada matahari, hilang lagi sudah, mencair lagi," ujar dia.
Bahkan sejumlah warga diungkapkan Wawan, juga mengaku tak mempermasalahkan. Mengingat fenomena itu merupakan hal yang biasa dan terjadi setiap tahunnya saat puncak musim kemarau.
"Itu hilang sendiri, cuma tetap kita beri imbau kepada warga, yang jelas warga di Ranupani, di ketinggian itu, 2.000-an Mdpl. Sudah tahu apa yang harus dilakukan. Ya minimal jaga kesehatan, apalagi sekarang ini dengan pandemi dan musim cuaca seperti ini hal seperti itu. Tolong ditingkatkan kewaspadaan dan hati-hati," terangnya.
Kabid Penanggulangan Bencana BPBD Kabupaten Lumajang Wawan Hadi menuturkan, fenomena es atau frost yang muncul di kawasan Bromo Tengger Semeru merupakan hal biasa setiap tahunnya.
"Fenomena frost itu tiap tahun seperti itu. Kalau cuaca ekstrem dan suhu 0 atau bahkan minus atau 0 sampai 5 derajat, itu pasti muncul embun es," kata Wawan Hadi, saat dikonfirmasi MNC Portal Indonesia, pada Senin pagi (2/8).
Fenomena es ini biasanya disebut Wawan menyelimuti tanaman - tanaman yang ada di sana. Dari laporan yang diterima dan observasi di lapangan munculnya fenomena frost ini terjadi di kawasan Ranupani, Kabupaten Lumajang.
"Untuk sementara di Ranupani. Saya sudah jaring komunikasi dengan relawan di Argosari, pasro Jambe, nihil. Untuk sementara di Ranupani," kata dia.
Kemunculan es yang menyelimuti tanaman ini diakuinya juga tidak merusak ekosistem. Sebab es biasanya bakal mencair ketika waktu menunjukkan pukul 09.00 - 10.00 WIB.
"Tanaman warga nggak apa - apa, nggak masalah, itu sebentar. Pagi jam 9-10, ada matahari, hilang lagi sudah, mencair lagi," ujar dia.
Bahkan sejumlah warga diungkapkan Wawan, juga mengaku tak mempermasalahkan. Mengingat fenomena itu merupakan hal yang biasa dan terjadi setiap tahunnya saat puncak musim kemarau.
"Itu hilang sendiri, cuma tetap kita beri imbau kepada warga, yang jelas warga di Ranupani, di ketinggian itu, 2.000-an Mdpl. Sudah tahu apa yang harus dilakukan. Ya minimal jaga kesehatan, apalagi sekarang ini dengan pandemi dan musim cuaca seperti ini hal seperti itu. Tolong ditingkatkan kewaspadaan dan hati-hati," terangnya.
(dan)