Burnout, Capek Fisik dan Mental Gara-Gara Covid-19, Apakah Anda Pernah Mengalaminya?
loading...
A
A
A
Menyadari dan mengetahui bahwasanya Anda ataupun seseorang sedang mengalami burnout menjadi penting agar kita bisa melakukan langkah antisipasi.
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk meminimalisir burnout. Yang pertama dan terpenting adalah seseorang yang menunjukkan gejala sindrom tersebut harus segera melakukan self-care sebagai bentuk pertolongan pertama.
Istirahat dan tidur sangat disarankan untuk mencegah kelelahan yang berlanjut. Selain itu, bisa juga dengan melakukan relaksasi seperti senam pernafasan ataupun menghirup aromaterapi.
Self-care ini juga termasuk melakukan refleksi diri atas apa yang telah terjadi selama ini, terutama mengingat kembali hal-hal berharga maupun momen bahagia yang mungkin bisa membantu menemukan motivasi yang sedang menurun.
Selanjutnya yang perlu dilakukan bagi orang yang akan atau sedang mengalami burnout adalah mencari dukungan dari lingkungan sekitar.
Misalnya berbicara dengan orang yang dipercaya atau disayangi untuk menceritakan kondisinya. Saat bercerita, jangan lupa minta dukungan dari mereka.
Yang terakhir dan tak kalah penting, cobalah untuk menerapkan teknik 3D dalam setiap urusan terutama yang terkait pekerjaan. 3D tersebut yaitu Delay (menunda sesuatu untuk sementara waktu ), Delegate (melimpahkan suatu urusan), dan juga Drop (meninggalkan sesuatu).
Jangan sungkan dan takut untuk melakukan ketiga hal tersebut apalagi ketika benar-benar telah berada dalam situasi burnout. Karena urusan yang terkait pekerjaan itulah yang seringkali menjadi penyebab dari seseorang mengalami sindrom tersebut.
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk meminimalisir burnout. Yang pertama dan terpenting adalah seseorang yang menunjukkan gejala sindrom tersebut harus segera melakukan self-care sebagai bentuk pertolongan pertama.
Istirahat dan tidur sangat disarankan untuk mencegah kelelahan yang berlanjut. Selain itu, bisa juga dengan melakukan relaksasi seperti senam pernafasan ataupun menghirup aromaterapi.
Self-care ini juga termasuk melakukan refleksi diri atas apa yang telah terjadi selama ini, terutama mengingat kembali hal-hal berharga maupun momen bahagia yang mungkin bisa membantu menemukan motivasi yang sedang menurun.
Selanjutnya yang perlu dilakukan bagi orang yang akan atau sedang mengalami burnout adalah mencari dukungan dari lingkungan sekitar.
Misalnya berbicara dengan orang yang dipercaya atau disayangi untuk menceritakan kondisinya. Saat bercerita, jangan lupa minta dukungan dari mereka.
Yang terakhir dan tak kalah penting, cobalah untuk menerapkan teknik 3D dalam setiap urusan terutama yang terkait pekerjaan. 3D tersebut yaitu Delay (menunda sesuatu untuk sementara waktu ), Delegate (melimpahkan suatu urusan), dan juga Drop (meninggalkan sesuatu).
Jangan sungkan dan takut untuk melakukan ketiga hal tersebut apalagi ketika benar-benar telah berada dalam situasi burnout. Karena urusan yang terkait pekerjaan itulah yang seringkali menjadi penyebab dari seseorang mengalami sindrom tersebut.
(dan)