Calon Obat Covid-19, WHO Uji Coba Obat dengan Ekstrak Artemisia yang Bikin Gempar
loading...
A
A
A
JAKARTA - Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) akan mengujicoba obat malaria yang mengandung ekstrak tanaman artemisia ke pasien penderita Covid-19 sebagai calon obat Covid-19. Diketahui minuman dengan ekstrak tanaman artemisia sejak tahun lalu jadi pusat perhatian karena diguanakan warga Madagaskar sebagai obat virus corona.
Saat itu WHO merespons dengan menyimpulkan hingga saat ini belum ada bukti kuat yang menyebutkan ekstrak tanaman tersebut mampu melawan Covid-19.
Disebutkan BBC, Artesunate, obat malaria tersebut, merupakan satu dari tiga obat baru yang akan diujicoba ke pasien penderita Covid-19. Artesunate merupakan obat yang menggunakan ekstrak tanaman artemisia yang telah lama digunakan untuk menyembuhkan pasien penderita malaria.
Dua obat lainnya obat kanker imatinib, dan infliximab, yang saat ini digunakan pada orang dengan penyakit sistem kekebalan
Obat itu akan digunakan dalam ujicoba berkelanjutan yang dilakukan para peneliti dari berbagai rumah sakit di dunia, guna menemukan perawatan yang tepat bagi pasien penderita Covid-19 gejala berat.
Sebelumnya, WHO juga telah melakukan uji coba pada empat obat lain yang sayangnya hanya memberikan efek kecil hingga sama sekali tidak ada efeknya pada pasien Covid-19 yang ditawat.
Seperti tahun lalu, WHO memang masih berprinsip bahwa belum ada bukti kuat bahwa ekstrak tanaman artemisia yang digunakan masyarakat Madagaskar efektif dalam menyembuhkan pasien Covid-19.
Mereka sendiri masih tetap membantu Madagascar mengadakan ujicoba langsung obat yang menggunakan ekstrak tanaman artemisia dan tanaman lainnya. WHO hanya meminta agar seluruh data yang ada dari ujicoba tersebut diuji secara ilmiah sebelum ditarik kesimpulan bahwa obat itu bisa menyembuhkan pasien Covid-19.
Saat itu WHO merespons dengan menyimpulkan hingga saat ini belum ada bukti kuat yang menyebutkan ekstrak tanaman tersebut mampu melawan Covid-19.
Disebutkan BBC, Artesunate, obat malaria tersebut, merupakan satu dari tiga obat baru yang akan diujicoba ke pasien penderita Covid-19. Artesunate merupakan obat yang menggunakan ekstrak tanaman artemisia yang telah lama digunakan untuk menyembuhkan pasien penderita malaria.
Dua obat lainnya obat kanker imatinib, dan infliximab, yang saat ini digunakan pada orang dengan penyakit sistem kekebalan
Obat itu akan digunakan dalam ujicoba berkelanjutan yang dilakukan para peneliti dari berbagai rumah sakit di dunia, guna menemukan perawatan yang tepat bagi pasien penderita Covid-19 gejala berat.
Sebelumnya, WHO juga telah melakukan uji coba pada empat obat lain yang sayangnya hanya memberikan efek kecil hingga sama sekali tidak ada efeknya pada pasien Covid-19 yang ditawat.
Seperti tahun lalu, WHO memang masih berprinsip bahwa belum ada bukti kuat bahwa ekstrak tanaman artemisia yang digunakan masyarakat Madagaskar efektif dalam menyembuhkan pasien Covid-19.
Mereka sendiri masih tetap membantu Madagascar mengadakan ujicoba langsung obat yang menggunakan ekstrak tanaman artemisia dan tanaman lainnya. WHO hanya meminta agar seluruh data yang ada dari ujicoba tersebut diuji secara ilmiah sebelum ditarik kesimpulan bahwa obat itu bisa menyembuhkan pasien Covid-19.