Populasi Terancam Mulai 2045, Ilmuwan Mencari Cara Agar Manusia Tak Musnah

Minggu, 24 Oktober 2021 - 18:07 WIB
loading...
Populasi Terancam Mulai 2045, Ilmuwan Mencari Cara Agar Manusia Tak Musnah
Para ahli memperkirakan sebagian besar pasangan akan membutuhkan bantuan medis untuk hamil pada tahun 2045. Foto/dok
A A A
JAKARTA - Sekolah kedokteran Mount Sinai di New York City mendokumentasikan bagaimana kualitas sperma laki-laki mengalami penurunan drastis dalam 40 tahun terakhir. Jika tidak ada solusi, bukan tak mungkin populasi manusia akan menurun karena diprediksi kualitas sperma rata-rata nol pada tahun 2045.

Para ahli memperkirakan sebagian besar pasangan akan membutuhkan bantuan medis untuk hamil pada tahun 2045. Penyebabnya tak lain karena bahan kimia merusak kualitas sperma dan kesehatan manusia.

Kini para ilmuwan melakukan percobaan terhadap sperma monyet. Kabar baiknya, ilmuwan di University of Georgia mampu menghasilkan sel sperma fungsional dari sel induk embrio monyet rhesus.



Para ilmuwan di University of Georgia menciptakan sel-sel embrionik dalam tabung menggunakan sel induk yang dikumpulkan dari kera-kera rhesus untuk menghasilkan sel sperma yang belum matang yang disebut spermatid bulat.

Peneliti utama, Charles Easley mengatakan, ini adalah terobosan besar untuk menghasilkan terapi berbasis sel induk untuk mengobati infertilitas pria yang menghasilkan sel sperma buruk.

“Ini adalah langkah pertama yang menunjukkan bahwa teknologi ini berpotensi untuk dilakukan. Kami menggunakan spesies yang lebih relevan untuk percobaam dan berhasil membuat embrio yang sehat," katanya seperti dikutip Daily Star, Minggu (24/10/2021).

Sebelumnya, para ilmuwan telah mampu membuat sel mirip sperma menggunakan sel punca tikus, tetapi produksi sperma hewan pengerat sangat berbeda dari manusia.



Namun, kera rhesus memiliki kecocokan yang lebih dekat dengan sistem reproduksi manusia sehingga kera ini jadi model ideal untuk mengeksplorasi terapi berbasis sel induk untuk infertilitas pria.

Sekarang tim telah berhasil mengaktifkan sel telur yang dibuahi berkembang menjadi embrio. Langkah selanjutnya, ini akan membantu mereka menilai apakah embrio memang dapat menghasilkan bayi yang sehat atau tidak.
(ysw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3194 seconds (0.1#10.140)