Peneliti Temukan Bukti Dulunya Turki Pernah Disapu Tsunami

Rabu, 29 Desember 2021 - 05:39 WIB
loading...
Peneliti Temukan Bukti...
Peneliti telah menemukan bukti luar biasa di pantai Turki yang membantu menjelaskan salah satu bencana terbesar sekitar 3.600 tahun lalu. Foto/dok
A A A
ANKARA - Peneliti telah menemukan bukti luar biasa di pantai Turki yang membantu menjelaskan salah satu bencana terbesar sekitar 3.600 tahun lalu. Bukti adanya tsunami dari dampak letusan gunung berapi Santorini mengguncang Mediterania dan telah mengubah jalannya sejarah.

Dikutip dari Express, Rabu (29/10/2021), penemuan ini mungkin merupakan contoh pertama dari sisa-sisa fisik yang ditemukan di antara salah satu dari puluhan ribu orang yang kemungkinan besar tewas.

Tim peneliti internasional mempublikasikan temuan mereka di Proceedings of the National Academy of Sciences. Di dalamnya, mereka menyajikan bukti bencana tsunami akibat letusan gunung Thera, di Santorini modern di sebuah pulau vulkanik di Laut Aegea, sekitar 3.600 tahun yang lalu.



Letusan gunung berapi Santorini masih dianggap sebagai salah satu letusan paling dahsyat dalam sejarah manusia. Letusan itu dinilai sebagai ledakan "super-kolosal" yang hanya terjadi sekali dalam ribuan tahun.

Gunung berapi dengan ukuran ini menghasilkan debu vulkanik setinggi 25 kilometer dan tersebar di ratusan kilometer. Dampak letusannya setara dengan jutaan bom atom yang dijatuhkan di kota Hiroshima.

Para ahli percaya bahwa ingatan traumatis yang disebabkan oleh letusan ini mungkin menciptakan banyak mitos dan legenda kemanusiaan.

Peneliti percaya bahwa zaman Perunggu yang pernah terjadi pada tahun 1600 SM, dapat dilihat dalam alegori Plato tentang kota Atlantis yang tenggelam, yang terbentuk lebih dari seribu tahun kemudian.



Kehancuran peristiwa itu juga telah dikaitkan dengan Sepuluh Wabah alkitabiah, karena letusan gunung berapi sering menyebabkan hujan es, kegelapan tanpa akhir, dan atmosfer lembab yang cocok untuk belalang.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 4.8876 seconds (0.1#10.140)