Saingi NASA, China dan Rusia Jalin Kerja Sama Bangun Pangkalan di Bulan
loading...
A
A
A
BEIJING - China dan Rusia menjalin kerja sama untuk membuat pangkalan di bulan mulai 2035. Pangkalan ini akan menyaingi Lunar Gateway NASA, sebuah stasiun luar angkasa Amerika Serikat yang akan mengorbit di bulan.
Wakil direktur China National Space Administration (CNSA) Wu Yanhua mengatakan, sudah sepakat dengan Rusia untuk menyelesaikan pembangunan infrastruktur dasar International Lunar Research Station (ILRS) pada tahun 2035. "Kami sudah sepaat untuk membangun pangakaln di bulan bersama," katanya dikutip Express, Sabtu (29/1/2022).
Lunar Gateway NASA hanya akan mengorbit bulan, sedangkan stasiun ruang angkasa yang akan dibangun China-Rusia akan memiliki pengorbit dan pangkalan di permukaan bulan, bersama dengan beberapa penjelajah eksplorasi.
Selain membangun pangkalan di bulan bersama, Direktur Pusat Eksplorasi dan Teknik Luar Angkasa China , Liu Jizhong mengatakan, China dan Rusia juga telah sepakat untuk bekerja sama dalam peluncuran misi bulan robotik, Chang'e 7, sekitar tahun 2025.
Kepala perancang penyelidikan bulan pertama China, Ye Peijian mengatakan, China mungkin dapat mengirim astronot ke bulan untuk pertama kalinya pada tahun 2030.
Namun, menurut Liu, Beijing ingin terus mengirimkan misi robotik untuk mengeksplorasi keberadaan dan distribusi air serta kutub bulan.
Baru-baru ini, China meluncurkan Chang'e 5, pada tahun 2020. Ia kembali ke Bumi tahun lalu dengan sampel bulan.
Pada bulan April tahun lalu, China berhasil meluncurkan Tianhe, modul inti 22 ton dari Tiangong, memulai pembangunan stasiun ruang angkasa jangka panjang pertama negara itu.
Wakil direktur China National Space Administration (CNSA) Wu Yanhua mengatakan, sudah sepakat dengan Rusia untuk menyelesaikan pembangunan infrastruktur dasar International Lunar Research Station (ILRS) pada tahun 2035. "Kami sudah sepaat untuk membangun pangakaln di bulan bersama," katanya dikutip Express, Sabtu (29/1/2022).
Lunar Gateway NASA hanya akan mengorbit bulan, sedangkan stasiun ruang angkasa yang akan dibangun China-Rusia akan memiliki pengorbit dan pangkalan di permukaan bulan, bersama dengan beberapa penjelajah eksplorasi.
Selain membangun pangkalan di bulan bersama, Direktur Pusat Eksplorasi dan Teknik Luar Angkasa China , Liu Jizhong mengatakan, China dan Rusia juga telah sepakat untuk bekerja sama dalam peluncuran misi bulan robotik, Chang'e 7, sekitar tahun 2025.
Kepala perancang penyelidikan bulan pertama China, Ye Peijian mengatakan, China mungkin dapat mengirim astronot ke bulan untuk pertama kalinya pada tahun 2030.
Namun, menurut Liu, Beijing ingin terus mengirimkan misi robotik untuk mengeksplorasi keberadaan dan distribusi air serta kutub bulan.
Baru-baru ini, China meluncurkan Chang'e 5, pada tahun 2020. Ia kembali ke Bumi tahun lalu dengan sampel bulan.
Pada bulan April tahun lalu, China berhasil meluncurkan Tianhe, modul inti 22 ton dari Tiangong, memulai pembangunan stasiun ruang angkasa jangka panjang pertama negara itu.
(ysw)