Amerika Serikat Temukan Cara Unik Lumpuhkan Rudal Hipersonik Musuh

Selasa, 08 Februari 2022 - 19:20 WIB
loading...
Amerika Serikat Temukan Cara Unik Lumpuhkan Rudal Hipersonik Musuh
Rudal hipersonik menjadi salah satu ancaman udara yang paling sulit untuk dihadapi karena mampu melesat sampai Mach 5 atau lima kali kecepatan suara. Foto/The War Zone
A A A
RUDAL hipersonik menjadi salah satu ancaman udara yang paling sulit untuk dihadapi karena mampu melesat sampai Mach 5 atau lima kali kecepatan suara. Kelebihan ini mengungguli hampir semua sistem pertahanan rudal sehingga mampu menghancurkan target dengan peluang paling sulit sekalipun.

Untuk menghadapi ancaman rudal hipersonik, Center for Strategic and International Studies, lembaga think tank independen di Washington DC, menganjurkan metode baru kepada pemerintah Amerika Serikat (AS). Dalam laporan berjudul Complex Air Defense: Countering the Hypersonic Missile Threat yang ditulis Tom Karako dan Masao Dahlgren, CSIS menyarankan untuk mengeksploitasi kelemahan unik senjata hipersonik dan menggunakan metode baru untuk melumpuhkannya.

Dikutip dari laman The War Zone, Selasa (8/2/2022), rudal hipersonik dapat melesat pada kecepatan ekstrem di atmosfer, namun kemampuan itu bisa menjadi bumerang jika menabrak partikel kecil. Tumbukan itu menjadi energi kinetik seperti peluru yang menyebabkan kerusakan struktural atau gangguan efek aerodinamis.



Jadi dengan menutupi langit dengan partikulat kecil dapat menimbulkan efek tumbukan keras dan merusak rudal hipersonik sebelum mencapai target. Ini mengingatkan pada cara kerja Flak, meriam 88 mm penangkis serangan udara Nazi Jerman pada perang dunia kedua untuk menghadapi pesawat pengebom sekutu.
Amerika Serikat Temukan Cara Unik Lumpuhkan Rudal Hipersonik Musuh


Jadi untuk melumpuhkan rudal hipersonik tidak dengan menghancurkan secara langsung atau membelokkan lintasannya. Namun, memenuhi langit dengan partikel kecil berupa serpihan logam agar rudal hipersonik rusak. Cara ini cukup sederhana, namun jika rudal hipersonik membawa hulu ledak nuklir masih dapat menyebabkan kerusakan siginifikan sebelum mengenai target.



Untuk menciptakan dinding partikulat di langit yang mampu mencegah rudal hipersonik, CSIS menjelaskan, perlu muatan modular sebagai pencegat atau suatu platform yang menggabungkan beberapa jenis muatan ke dalam satu sistem booster umum. Booster tunggal ini dapat berisi senjata penghancur, bahan peledak fragmentasi, hulu ledak partikulat, pencegat kinetik, atau bahkan sensor tambahan sekaligus.

Muatan multi-cabang ini dapat menawarkan sistem pertahanan berlapis untuk melumpuhkan ancaman rudal hipersonik. Dinding partikulat ini bisa ditempatkan di banyak titik dalam lintasan rudal hipersonik dan dengan pendekatan berbeda di setiap titik.



Konsep yang disebut "peluru abad kedua puluh satu" yang ditawarkan ini masih sangat teoretis. Upaya paling penting untuk menghadapi rudal hipersonik adalah mengefektifkan sensor ruang dan pencegat kinetik saat fase luncur. Kedua teknologi tersebut saat ini sedang dikembangkan oleh Badan Pertahanan Rudal dan kontraktor terkait.
Amerika Serikat Temukan Cara Unik Lumpuhkan Rudal Hipersonik Musuh


Meskipun konsep hulu ledak partikulat belum diwujudkan, setidaknya membantu publik menggambarkan cara baru untuk mengalahkan rudal hipersonik. Pencegat yang lebih gesit tetap diperlukan untuk mengalahkan manuver rudal jelajah hipersonik.

Mark Lewis, mantan Sekretaris Kantor Riset dan Teknik Pentagon yang saat menjabat Kepala Institut Teknologi Berkembang Asosiasi Industri Pertahanan Nasional, mengatakan, saat ini hanya ada sedikit informasi yang tersedia untuk mengenai senjata dan pertahanan hipersonik.

Namun, keadaan itu bukan berarti halangan untuk penelitian lebih jauh tentang senjata dan pertahanan hipersonik. “Tidak melihat sesuatu, tidak berarti itu tidak akan terjadi,” kata Lewis kepada Breaking Defense.
(wib)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.6533 seconds (0.1#10.140)