Penyu Hijau Ini Ternyata Memberi Tahu Peneliti Kalau Gunung Tonga Akan Meletus

Senin, 14 Februari 2022 - 20:23 WIB
loading...
Penyu Hijau Ini Ternyata Memberi Tahu Peneliti Kalau Gunung Tonga Akan Meletus
Letusan gunung berapi Tonga pada 14 Januari 2022 lalu ternyata sudah diketahui seekor penyu yang dibernama Tilly. Foto/Christian Miller CTRC
A A A
JAKARTA - Letusan gunung berapi Tonga yang terletak sekitar 40 mil di utara ibu kota Tonga, Nuku'alofa ternyata sudah diketahui seekor penyu yang diberi nama Tilly.

Penyu yang dilepas liarkan itu padahal baru tiba di sekitar Gunung Tonga dan tiba-tiba saja menjauh dari gunung berapi tersebut.

Jennifer Gilbert dari Pusat Rehabilitasi Penyu Cairns (CTRC) mengatakan kepada IFL Science bahwa Tilly si kura-kura hijau tahu bahwa gunung Tonga akan meletus.

Tilly yang dilepas di pantai Australia dengan membawa pelacak satelit yang akan memantau pergerakannya sekitar 10 minggu sebelum gunung Tonga meletus. Penyyu hijau itu terlacak selama 47 hari berenang langsung menuju Tonga.



Kemudian dengan sangat tiba-tiba, Tilly keluar dari perairan di sekitar gunung Tonga . Keesokan harinya, gunung berapi Hunga Tonga-Hunga Ha'apai meletus, memicu tsunami dan hujan abu yang menghancurkan pulau-pulau terdekat.



"Kami memantau perjalanan Tilly melalui pelacak satelit yang terpasang. Kura-kura itu menghindari perairan sekitar gunung Tonga dengan tiba-tiba sehari sebelum Tonga meletus. Ini jelas bukan kebetulan tapi dia tahu apa yang akan terjadi," katanya seperti dilansir IFL Science, Senin (14/2/2022).

Begitu juga ketika Tilly tiba-tiba mengalihkan perjalanan menuju Great Barrier Reef dan menghindari sekitar perairan Queensland utara yang ternyata terjadi gempa susulan kecil.

"Gempa itu tidak cukup besar untuk menimbulkan kerusakan, tetapi bertepatan dengan Tilly mengalihkan jalannya sekali lagi," ujar Gilbert.

?

Gilbert mengaku akan membuat makalah observasional mengenai perilaku Tilly terhadap tanda-tanda kegempaan. “Ini temuan baru karena sebelumnya tidak ada penyu yang bisa mendeteksi aktivitas seismik,” katanya.

“Saya tidak berpikir Anda dapat menggunakan kura-kura sebagai alat prediksi gunung meletus . Tetapi Anda tidak bisa memerintah kura-kura untuk pergi ke suatu tempat karena mereka punya tujuan sendiri,” ujarnya.

Perubahan arah Tilly adalah putaran terbaru dalam konservasi penyu hijau di sekitar laut Pasifik. Tilly dan Sammy dua penyu hijau yang dilepas liarkan sebelum gunung Tonga meletus adalah tukik yang diselamatkan para relawan CTRC.

Keduanya dibawa dan diberi nama Tilly dan Sammy hingga mencapai dewasa dan siap kawin. Akhirnya, mereka berkembang dan dilepaskan ketika ukurannya mencapai 45 sentimeter.



Satu hal yang tidak terduga adalah kura-kura berusia 3 tahun untuk langsung menuju laut yang dalam. Sepertinya mereka mencari terumbu karang walaupun jauhnya mencapai ribuan kilometer daripada berada di Great Barrier Reef luar yang jauh lebih nyaman.

"Tilly pasti menuju Kepulauan Soloman atau Kaledonia Baru, tapi kami tidak tahu mengapa," kata Gilbert. Faktanya Tilly telah menempuh jarak 3.000 kilometer dalam 73 hari dan ini mengejutkan peneliti.

Sayangnya pelacak yang dipasang di Sammy berhenti bekerja 10 hari setelah dilepas ke laut bebas. Bisa jadi alat itu rusak atau Sammy dimangsa predator.
(ysw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.5093 seconds (0.1#10.140)