Dibekali Meriam Setara Leopard 2, Ini Tank Ringan Paling Mengerikan
loading...
A
A
A
BERLIN - Tank ringan Lynx 120 buatan Rheinmetall ini dibekali meriam smoothbore 120mm diambil dari Leopard 2, main battle tank kelas utama. Paduan daya tembak mematikan, dengan mobilitas yang lincah khas tank ringan serta kemampuan bertahan yang solid, menjadikan Lynx 120 sebagai tank paiing mengerikan.
Meriam utama smoothbore 120mm yang digunakan, dikenal sebagai senjata utama tank Leopard 2. Meriam ini dirancang mampu menembakan beberapa jenis proyektil, paling sering proyektil DM11 yang dapat diprogram dengan daya ledak tinggi.
Platform unik ini menggabungkan konsep turret meriam smoothbore 120mm dengan sasis Lynx KF 41. Meskipun memiliki meriam utama besar, tank Lynx 120 lebih ringan dari Lynx KF 41 karena sudah diintegrasikan dengan sasis baru.
Rheinmetall tidak memberikan informasi tentang mesin tank Lynx 120. Dikutip dari Bulgarian Military, dengan asumsi sasis yang digunakan mirip dengan tank KF41 berarti Lynx 120 ditenagai oleh mesin diesel Liebherr yang dapat menghasilkan 750hp atau 1.140hp.
Asumsi lainnya adalah transmisi otomatis Allison X300 series 6F/1R atau Renk HSWL 256. Diesel Liebherr adalah jenis common rail dan dilengkapi dengan turbocharger dua tahap dan intercooler dua tahap.
Selain meriam utama, turret Lynx 120 dilengkapi dengan dua senapan mesin lagi, yaitu senapan mesin ringan koaksial dan senapan mesin ringan kaliber 50, yang membentuk stasiun senjata. Turret dapat berputar 360 derajat, dilengkapi sistem optik utama yang dipasang di atasnya sehingga mampu beroperasi sama baiknya, dalam kondisi siang dan malam.
Sistem pencitraan termal mampu melakukan pelacakan dan deteksi terintegrasi yang meringankan kinerja kru tank. Selain itu, periskop yang disediakan menunjukkan Lynx 120 memiliki pos komando optik internal yang terintegrasi.
Di luar, Lynx 120 memiliki modul perlindungan balistik terintegrasi yang harus berurusan dengan perangkat peledak improvisasi, tembakan artileri, dan penetrator bahan peledak. Sistem ini dirancang untuk melindungi terhadap granat berpeluncur roket atau rudal anti-tank.
Arsitektur plug-and-play (PNP) memungkinkan tank ringan ini dengan cepat diinstal dengan Rheinmetall Active Defense System atau ADS yang telah terbukti efektivitasnya. PNP juga solusi yang baik, karena memungkinkan peningkatan kemampuan di masa mendatang dilakukan dengan cepat dan murah.
Rheinmetall, perusahaan yang berbasis di Dusseldorf, mengatakan bahwa ide desain tank ringan Lynx 120 adalah menyediakan sistem tempur dengan kinerja operasional maksimum. Dikombinasikan dengan keuntungan logistik dalam jangka waktu yang wajar dan biaya yang realistis.
Meriam utama smoothbore 120mm yang digunakan, dikenal sebagai senjata utama tank Leopard 2. Meriam ini dirancang mampu menembakan beberapa jenis proyektil, paling sering proyektil DM11 yang dapat diprogram dengan daya ledak tinggi.
Platform unik ini menggabungkan konsep turret meriam smoothbore 120mm dengan sasis Lynx KF 41. Meskipun memiliki meriam utama besar, tank Lynx 120 lebih ringan dari Lynx KF 41 karena sudah diintegrasikan dengan sasis baru.
Rheinmetall tidak memberikan informasi tentang mesin tank Lynx 120. Dikutip dari Bulgarian Military, dengan asumsi sasis yang digunakan mirip dengan tank KF41 berarti Lynx 120 ditenagai oleh mesin diesel Liebherr yang dapat menghasilkan 750hp atau 1.140hp.
Asumsi lainnya adalah transmisi otomatis Allison X300 series 6F/1R atau Renk HSWL 256. Diesel Liebherr adalah jenis common rail dan dilengkapi dengan turbocharger dua tahap dan intercooler dua tahap.
Selain meriam utama, turret Lynx 120 dilengkapi dengan dua senapan mesin lagi, yaitu senapan mesin ringan koaksial dan senapan mesin ringan kaliber 50, yang membentuk stasiun senjata. Turret dapat berputar 360 derajat, dilengkapi sistem optik utama yang dipasang di atasnya sehingga mampu beroperasi sama baiknya, dalam kondisi siang dan malam.
Sistem pencitraan termal mampu melakukan pelacakan dan deteksi terintegrasi yang meringankan kinerja kru tank. Selain itu, periskop yang disediakan menunjukkan Lynx 120 memiliki pos komando optik internal yang terintegrasi.
Di luar, Lynx 120 memiliki modul perlindungan balistik terintegrasi yang harus berurusan dengan perangkat peledak improvisasi, tembakan artileri, dan penetrator bahan peledak. Sistem ini dirancang untuk melindungi terhadap granat berpeluncur roket atau rudal anti-tank.
Arsitektur plug-and-play (PNP) memungkinkan tank ringan ini dengan cepat diinstal dengan Rheinmetall Active Defense System atau ADS yang telah terbukti efektivitasnya. PNP juga solusi yang baik, karena memungkinkan peningkatan kemampuan di masa mendatang dilakukan dengan cepat dan murah.
Rheinmetall, perusahaan yang berbasis di Dusseldorf, mengatakan bahwa ide desain tank ringan Lynx 120 adalah menyediakan sistem tempur dengan kinerja operasional maksimum. Dikombinasikan dengan keuntungan logistik dalam jangka waktu yang wajar dan biaya yang realistis.
(wib)