Peneliti China Sebut Varian Omicron dan Delta Bikin Gairah Seks Menurun

Kamis, 24 Februari 2022 - 18:08 WIB
loading...
Peneliti China Sebut Varian Omicron dan Delta Bikin Gairah Seks Menurun
COVID-19 varian Omicron dan Delta diketahui berdampak pada menurunnya gairah seks. Bahkan membuat ukuran dan berat testis berkurang sehingga mempengaruhi kesuburan. Foto/Ilustrasi/Dok/SINDOnews
A A A
HONG KONG - COVID-19 varian Omicron dan Delta diketahui berdampak pada menurunnya gairah seks . Bahkan membuat ukuran dan berat testis berkurang sehingga mempengaruhi kesuburan.

Dampak penurunan gairah seks akibat Omicron dan Delta diungkapkan Profesor Yuen Kwok-yung dan tim peneliti dari Hong Kong University of Science and Technology (HKU). Efek penurunan gairah seks diketahui dari uji coba terhadap hamster yang terinfeksi Omicron maupun Delta.

“Hamster yang terinfeksi virus (Omicron dan Delta) menunjukkan penurunan tajam dalam jumlah sperma serta testosteron hanya dalam waktu 7 hari. Ada pengurangan ukuran dan berat testis,” kata Yuen Kwok-yung dilansir South China Morning Post.



Omicorn dan Delta juga menyebabkan peradangan testis akut, perdarahan serta kematian jaringan di tubulus seminiferus (bertanggung jawab untuk produksi sel sperma) juga terlihat. “Virus ini juga dapat menurunkan gairah seks, serta subfertilitas,” kata Yuen Kwok-yung dikutip SINDOnews dari laman Livemint, Kamis (24/2/2022).

Para peneliti juga mengklaim bahwa perubahan ini, berupa degenerasi, peradangan, serta kematian jaringan testis,- terlihat dalam 7 hari hingga 4 bulan setelah terinfeksi. Namun, komplikasi tersebut dapat dihindari dengan vaksinasi.

Sebuah penelitian laboratorium Jepang baru-baru ini dengan hamster telah mengungkapkan bahwa Omicron BA.2 dapat menyebabkan infeksi parah. Omicron BA.1 dan Omicron BA.2 , kedua sub-varian menyebabkan tingkat keparahan yang sama.



Pejabat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), mengatakan studi ini sangat penting dalam mencari sinyal tingkat keparahan. Tapi, tingkat keparahan di lab dan dunia nyata bisa berbeda. Demikian pula untuk penelitian terkait bagaimana virus corona mempengaruhi kesuburan pada manusia, belum bisa dipastikan.
(wib)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1839 seconds (0.1#10.140)