Perang Rusia Ukraina, Ini 5 Catatan Para Ilmuwan

Jum'at, 25 Februari 2022 - 23:10 WIB
loading...
Perang Rusia Ukraina,...
Serangan militer Rusia ke teritorial Ukraina pada 24 Februari 2022 menandai berkobarnya perang di wilayah Balkan. Foto/Twitter/zmescience
A A A
KIEV - Serangan militer Rusia ke teritorial Ukraina pada 24 Februari 2022 menandai berkobarnya perang di wilayah Balkan. Tentu ini menjadi momen paling mencekam bagi penduduk Ukraina, negara kecil yang diserang negara dengan sumber militer besar.

Berbagai analisis terkait perang ini sudah banyak ditulis para ahli dan media. The Conversation AS telah menghabiskan beberapa bulan terakhir untuk menggali sejarah dan politik Ukraina dan Rusia.

Dikutip dari laman zmescience, berikut 5 catatan para pengamat, ahli, dan tokoh, tentang perang Rusia Ukraina. Perang yang sudah berkobar sudah tak bisa dihindari, namun catatan ini mungkin bisa memahami apa yang terjadi saat ini.

1. Rusia, Inggris, dan AS Berjanji Melindungi Ukraina
Perang Rusia Ukraina, Ini 5 Catatan Para Ilmuwan


Pada tahun 1994, Ukraina mendapat komitmen yang ditandatangani Rusia, AS, dan Inggris, yang berjanji untuk melindungi kedaulatan negara yang baru merdeka. Perjanjian 1994 ditandatangani dengan imbalan Ukraina menyerahkan senjata nuklir yang ada di wilayahnya kepada Rusia untuk dimusnahkan.

Lee Feinstein dari Universitas Indiana dan Mariana Budjeryn dari Harvard menuturkan, Ukraina adalah salah satu dari tiga negara bekas Soviet non-Rusia, termasuk Belarusia dan Kazakhstan, yang muncul dari keruntuhan Soviet dengan senjata nuklir di wilayahnya.

“Ukraina sebagai negara merdeka lahir dari runtuhnya Uni Soviet tahun 1991. Kemerdekaannya datang dengan warisan Perang Dingin yang rumit: persediaan senjata nuklir terbesar ketiga di dunia,” katanya.

Tetapi perjanjian itu, yang tidak mengikat secara hukum, dilanggar oleh pencaplokan ilegal Rusia atas Semenanjung Krimea Ukraina pada tahun 2014. Dan invasi hari ini adalah contoh lain dari kelemahan perjanjian itu.



2. Bagaimana Rusia Berperang
Perang Rusia Ukraina, Ini 5 Catatan Para Ilmuwan


Selama upacara pembukaan Olimpiade Beijing 2008, Rusia menginvasi Georgia, sebuah negara di Laut Hitam. Pada tahun 2014, Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan pasukan untuk merebut Krimea, semenanjung yang menjorok ke Laut Hitam dan menampung pangkalan angkatan laut Rusia.

Sarjana West Point dan Perwira Pasukan Khusus AS Liam Collins melakukan penelitian lapangan pada perang 2008 dan 2014 di Georgia dan Ukraina. Dia menyebutkan, invasi Rusia akan dimulai dengan serangan siber dan peperangan elektronik untuk memutuskan komunikasi antara ibu kota Ukraina dan pasukan.

“Tak lama kemudian, tank dan formasi infanteri mekanis yang didukung oleh angkatan udara Rusia akan menyeberang di beberapa titik di sepanjang perbatasan hampir 1.200 mil, dibantu oleh pasukan khusus Rusia. Rusia akan berusaha untuk melewati daerah perkotaan besar,” katanya.



3. Mata-mata Digantikan Smartphone
Perang Rusia Ukraina, Ini 5 Catatan Para Ilmuwan


Jika Anda menyukai film mata-mata, Anda memiliki gambaran tentang bagaimana data intelijen dikumpulkan, oleh agen mata-mata di darat dan satelit di langit. Namun, era smartphone yang berkembang pesat membuat semua orang di sleuruh dunia dapat melihat invasi ini secara real time.

“Sejumlah besar informasi berharga tersedia untuk umum, dan tidak semuanya dikumpulkan oleh pemerintah. Ini karena hampir setiap orang memiliki smartphone dengan kemampuan foto dan video yang canggih,” kata Craig Nazareth, seorang sarjana intelijen dan operasi informasi di University of Arizona.

Perusahaan pencitraan komersial memposting gambar pasukan militer Rusia yang terkini dan tepat secara geografis. Beberapa kantor berita secara teratur memantau dan melaporkan situasi tersebut.

Pengguna TikTok pun bisa memposting video peralatan militer Rusia di gerbong kereta yang diduga sedang dalam perjalanan untuk menambah pasukan yang sudah berada di posisi di sekitar Ukraina. Dan detektif internet melacak aliran informasi ini.



4. Menargetkan AS dengan Serangan Siber
Perang Rusia Ukraina, Ini 5 Catatan Para Ilmuwan


Pakar Keamanan Siber Justin Pelletier dari Institut Teknologi Rochester menulis bahwa ketika Rusia menginvasi Ukraina, akan diikuti dengan meningkatnya serangan siber Rusia terhadap AS. Sebab, Rusia sadar bahwa AS dan NATO tidak akan tinggal diam ketika terjadi invasi ke Ukraina.

“Kami menilai Rusia akan mempertimbangkan untuk memulai serangan siber terhadap AS jika menganggap reaksi AS atau NATO terhadap kemungkinan invasi Rusia ke Ukraina mengancam keamanan nasional jangka panjangnya,” kata Pelletier dalam buletin Departemen Keamanan Dalam Negeri akhir Januari lalu.



5. Akankah Perang Menenggelamkan Pamor Putin dan Rusia?
Perang Rusia Ukraina, Ini 5 Catatan Para Ilmuwan


Arik Burakovsky, seorang sarjana Rusia dan opini publik di Fletcher School Universitas Tufts mengatakan, dukungan untuk Putin di antara orang-orang Rusia telah meningkat ketika Rusia mengumpulkan pasukan di sepanjang perbatasan Ukraina. Publik percaya bahwa para pemimpinnya membela Rusia dengan menentang Barat.

Tetapi Burakovsky menilai bahwa dukungan untuk kepemimpinan politik selama krisis internasional kemungkinan akan berumur pendek. Sebab, kebanyakan orang Rusia, ternyata, tidak menginginkan perang.



Pengembalian kantong mayat dari garis depan bisa merusak dukungan untuk Putin di dalam negeri. “Perang pada akhirnya membutuhkan niat baik dan dukungan publik yang sangat besar untuk seorang pemimpin politik,” tulis Arik Burakovsky.
(wib)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1741 seconds (0.1#10.140)