Ini Zat Radioaktif Berbahaya yang Ada di Reaktor Nuklir

Senin, 07 Maret 2022 - 15:03 WIB
loading...
Ini Zat Radioaktif Berbahaya yang Ada di Reaktor Nuklir
Zat radioaktif berbahaya yang ada di reaktor nuklir biasanya dihasilkan dari limbah pengolahan uranium. Foto/iStockPhoto
A A A
JAKARTA - Zat radioaktif berbahaya yang ada di reaktor nuklir biasanya dihasilkan dari pengolahan uranium untuk menggerakkan pembangkit listrik tenaga nuklir. Namun limbah radioaktif yang dihasilkan reaktor nuklir memiliki tingkat radiasi yang berbeda.

Pecahnya perang Rusia vs Ukraina menimbulkan kekawatiran yang tinggi karena di negara Ukraina terdapat sejumlah reaktor nuklir yang berbahaya. Terakhir, Rusia berhasil menguasai reaktor nuklir Zaphorizhzhia yang sempat terbakar karena dihantam roket.

Warga dunia cemas tragedi Chernobyl yang menewaskan ribuan orang akan terulang jika Rusia nekat membom sejumlah fasilitas nuklir Ukraina. Jika sampai tabung pengaman reaktor hancur, bukan tak mungkin limbah radioaktif akan terlepas ke udara dan mencemari Eropa.



Dikutip dari situs resmi EPA, zat radioaktif berbahaya yang paling ditakuti jika reaktor meledak adalah limbah uranium. Reaktor nuklir memang menggunakan bahan baku uranium yang diolah dengan memecah atom uranium yang disebut fisi.



Fisi melepaskan sejumlah besar energi dalam bentuk panas. Panas ini menghasilkan uap yang digunakan untuk memutar turbin uap. Turbin terhubung ke generator listrik, yang menghasilkan listrik.

Limbah radioaktif tingkat rendah dari proses ini biasanya mengkontaminasi area reaktor dan baju pengaman para pekerja. Zat radioaktif tingkat rendah ini juga mencemari sepatu, pakaian, kain lap, pel, filter, air reaktor, dan seluruh peralatan lainnya.



Agar kontaminasi tidak bocor, limbah tingkat rendah ini disimpan sementara di pembangkit listrik tenaga nuklir. Setelah beberapa waktu, limbah dapat dikirim ke tempat pembuangan limbah tingkat rendah.

Sedangkan limbah radioaktif tingkat tinggi meliputi bahan bakar reaktor bekas dan limbah yang tersisa setelah bahan bakar bekas diproses ulang. Bahan bakar nuklir bekas sangat radioaktif dan disimpan di kolam atau wadah yang dirancang khusus.

Tidak ada tempat pembuangan sampah tingkat tinggi yang dirancang untuk penyimpanan permanen jangka panjang di Amerika Serikat. Limbah radioaktif tingkat tinggi harus disimpan di lokasi di setiap pembangkit listrik tenaga nuklir.

Jika tubuh manusia terpapar radioaktif biasanya akan mengalami sindrom radiasi akut (ARS). Ini sangat berbahaya dan bisa menyebabkan kematian.



Dikutip dari situs Alo Dokter, tingkat keparahan dan gejala yang timbul tergantung pada seberapa besar radiasi nuklir yang terserap oleh tubuh. Tanda dan gejala keracunan radiasi nuklir mungkin tidak segera muncul saat tubuh terpapar radiasi nuklir dalam jumlah besar.

Gejala mungkin baru akan muncul dalam waktu beberapa jam hingga berminggu-minggu setelah terpapar radiasi. Berikut gejala terkena radiasi nuklir, seperti gangguan pencernaan, sakit kepala, demam, pusing, kelelahan, rambut rontok, muntah darah, luka, lepuhan, dan peradangan di berbagai bagian tubuh.
(ysw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1506 seconds (0.1#10.140)