Ini Ciri-ciri Buaya Air Asin, Predator Penyergap dengan Rahang Terkuat

Kamis, 17 Maret 2022 - 20:06 WIB
loading...
Ini Ciri-ciri Buaya Air Asin, Predator Penyergap dengan Rahang Terkuat
Di Indonesia, buaya air asin dikenal sebagai buaya muara yang yang habitatnya terbesar kedua di dunia setelah Australia. Foto/dok
A A A
JAKARTA - Ciri-ciri buaya air asin jika dilihat dari bentuknya, memiliki ukuran yang paling besar dari buaya lainnya. Beberapa ciri lain adalah, buaya air asin juga lebih menyukai mencari makan di malam hari.

Di Indonesia, buaya air asin dikenal sebagai buaya muara yang lebih banyak hidup di sungai yang berbatasan langsung dengan laut. Keberadaan buaya air asin di Indonesia terbesar kedua di dunia setelah Australia.

Tak hanya di muara atau sungai air tawar, buaya ini juga dapat ditemukan di laut lepas. Kendati bisa berenang di laut namun buaya ini dikenal sebagai perenang yang buruk.

Berikut ciri-ciri buaya air asin yang dikutip dari The Animal Files:



1. Buaya Terbesar

Buaya air asin memiliki panjang tubuh antara 5 hingga 7 meter dan beratnya antara 400 dan 700 kilogram. Ukuran buaya jantan akan jauh lebih besar dari buaya betina.



Mereka berwarna abu-abu atau coklat dan mereka memiliki tubuh yang lebar dan berat dengan kepala besar. Rahang mereka kuat dan mereka memiliki anggota badan yang pendek dan kuat.

Buaya ini memiliki tonjolan yang membentang dari mata ke hidung dan ciri ini sangat menonjol pada buaya yang lebih tua.

2. Tak Bisa Makan di Dalam Air

Buaya air asin memiliki katup yang menutup mulut dari tenggorokan dan ini memungkinkan mereka untuk membuka mulut saat berada di bawah air. Kendati hidup cukup lama di sungai, buaya ini tidak dapat memakan mangsanya di bawah air karena menelan akan memungkinkan air masuk ke tenggorokannya.

Mereka harus menyeret mangsanya ke darat agar bisa memakannya atau mengangkat kepala di atas air untuk menelan. Mereka adalah binatang yang agresif di air, terutama ketika sedang berburu.

3. Berenang Pakai Ekor

Dengan bentuk tubuh yang besar dan ekor yang pipih menyerupai dayung, buaya air asin mengandalkan ekornya untuk berenang. Kaki mereka akan sejajar dengan tubuh saat berenang karena semua tenaga mereka berasal dari ekor mereka.

Buaya air asin juga mampu melompat keluar dari air dari posisi diam di permukaan air berkat daya dorong dari ekornya ini. Namun gerakan ini lebih efektif di air yang lebih dalam karena buaya dapat memposisikan tubuhnya lebih baik untuk mendapatkan daya dorong yang maksimal dari ekornya.



4. Habitat

Buaya air asin banyak ditemukan di Indonesia dan Australia Utara. Selama musim hujan mereka menghabiskan waktu di rawa-rawa air tawar dan sungai tetapi selama musim kemarau mereka bergerak ke hilir ke muara dan kadang-kadang dapat dilihat di laut lepas.

Buaya jantan sangat teritorial menjaga wilayahnya dari kedatangan buaya lain dan dominan cenderung menempati wilayah sungai serta aliran air tawar.

5. Penyergap Ulung

Buaya air asin adalah predator penyergap dan lebih suka berburu di malam hari. Mereka akan menunggu dengan sabar sampai mangsanya mendekati tepi air kemudian menyerang tanpa peringatan.

Buaya air asin terutama akan memakan mamalia, burung, dan ikan. Meskipun mereka bukan pemakan yang rewel dan mereka akan memakan apa pun yang datang ke tepi air, termasuk manusia.

Mangsa yang sudah terkena gigitannya akan diseret ke dalam air. Sebagian besar mangsanya akan tewas oleh tekanan rahang yang sangat besar, tetapi beberapa lainya tewas karena ditenggelamkan.

6. Tak Bisa Mengunyah

Kendati memiliki rahang yan kuat dan gigi yang tajam, buaya air asin ternyata tidak bisa mengunyah seperti hewan lainnya. Buaya ini akan menelan setangah utuh mangsa yang sudah disergapnya.

Untuk memotong mangsanya, buaya akan melakukan putaran maut di air bersama dengan buaya lainnya sehingga mangsa bisa terpotong dan mudah ditelan. utaran maut ini juga dikenal sebagai senjata andalan ketika berhasil menyergap mangsanya sebelum menyeretnya ke dalam air.



7. Berkembang Biak

Buaya air asin akan menghasilkan telur sebanyak 40-60 butir dalam satu musim kawin. Mereka menyimpan telur-telurnya ini di sarang yang berada di tepi sungai.

Buaya betina akan menjaga telur selama kurang lebih 100 hari sampai telurnya menetas. Setelah menetas buaya muda akan memekik dan ibu mereka akan menggali sarang tersebut dan membawa anak-anaknya ke dalam air.

Selama 8 bulan ke depan buaya-buaya muda tersebut akan hidup berkelompok-kelompok dan dijaga oleh para buaya dewasa.
(ysw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2797 seconds (0.1#10.140)