Teleskop Hubble Deteksi Bintang Terjauh Berjarak 12,9 Miliar Tahun Cahaya
loading...
A
A
A
MARYLAND - Teleskop Hubble catatkan rekor dengan mendeteksi keberadaan bintang tunggal berjarak 12,9 miliar tahun cahaya. Bintang ini dinamakan Earendel yang besarnya lima kali ukuran matahari.
Dilansir BBC, Kamis (31/3/2022), selama ini dengan jarak sejauh 12,9 miliar tahun cahaya biasanya teleskop hanya dapat mengamati galaksi yang berisi jutaan bintang. Namun observatorium luar angkasa Hubble telah menangkap Earendel dengan memanfaatkan fenomena alam yang mirip dengan menggunakan lensa zoom.
Brian Welch, mahasiswa PhD dari Universitas Johns Hopkins di Maryland, AS mengatakan, ini seperti lensa gravitasi yang bekerja seperti kamera. "Jika ada sekelompok besar galaksi di garis pandang, tarikan gravitasi dari massa materi ini akan membelokkan dan memperbesar cahaya objek yang lebih jauh di belakang," terangnya.
Biasanya, kat Welch, ini hanya terjadi di galaksi lain tetapi dalam kasus khusus ini, Earendel berada di titik manis dalam efek lensa. “Kami beruntung. Ini benar-benar ekstrim; sangat menarik untuk menemukan sesuatu dengan perbesaran setinggi itu,” katanya.
Pemecah rekor sebelumnya adalah bintang bernama Icarus yang ditangkap oleh Hubble . Cahaya dari bintang ini membutuhkan sembilan miliar tahun untuk mencapai bumi. Karena itu Earendel secara signifikan lebih jauh dari Icarus.
Nama Earendel berasal dari kata Inggris Kuno yang berarti "bintang pagi" atau "cahaya yang terbit". Tidak banyak yang bisa dilihat di foto Hubble - hanya gumpalan samar pada cahaya bulan sabit panjang yang diciptakan oleh lensa yang dijuluki "Busur Matahari Terbit".
Welch dan rekan melaporkan penemuan bintang di jurnal Nature. Masih banyak yang harus dipelajari tentang propertinya. Misalnya, ada ketidakpastian seputar ukuran Earendel yang diperkiaran 50 kali massa Matahari.
Dilansir BBC, Kamis (31/3/2022), selama ini dengan jarak sejauh 12,9 miliar tahun cahaya biasanya teleskop hanya dapat mengamati galaksi yang berisi jutaan bintang. Namun observatorium luar angkasa Hubble telah menangkap Earendel dengan memanfaatkan fenomena alam yang mirip dengan menggunakan lensa zoom.
Brian Welch, mahasiswa PhD dari Universitas Johns Hopkins di Maryland, AS mengatakan, ini seperti lensa gravitasi yang bekerja seperti kamera. "Jika ada sekelompok besar galaksi di garis pandang, tarikan gravitasi dari massa materi ini akan membelokkan dan memperbesar cahaya objek yang lebih jauh di belakang," terangnya.
Biasanya, kat Welch, ini hanya terjadi di galaksi lain tetapi dalam kasus khusus ini, Earendel berada di titik manis dalam efek lensa. “Kami beruntung. Ini benar-benar ekstrim; sangat menarik untuk menemukan sesuatu dengan perbesaran setinggi itu,” katanya.
Pemecah rekor sebelumnya adalah bintang bernama Icarus yang ditangkap oleh Hubble . Cahaya dari bintang ini membutuhkan sembilan miliar tahun untuk mencapai bumi. Karena itu Earendel secara signifikan lebih jauh dari Icarus.
Nama Earendel berasal dari kata Inggris Kuno yang berarti "bintang pagi" atau "cahaya yang terbit". Tidak banyak yang bisa dilihat di foto Hubble - hanya gumpalan samar pada cahaya bulan sabit panjang yang diciptakan oleh lensa yang dijuluki "Busur Matahari Terbit".
Welch dan rekan melaporkan penemuan bintang di jurnal Nature. Masih banyak yang harus dipelajari tentang propertinya. Misalnya, ada ketidakpastian seputar ukuran Earendel yang diperkiaran 50 kali massa Matahari.